"aku percaya harry, jadi aku tidak perlu melihatnya"

"kau harus ikut" ucapnya kini dia sudah berada didepanku dia menatapku tajam, uh aku tidak suka ditatap seperti itu. "aku tidak mau" ucapku

tapi dengan segera harry mengangkat tubuhku keatas pundaknya, aku memukul badannya agar menurunkanku tapi itu hanya sia-sia Harry mengambil jaket biruku,

huh kenapa dia sangat keras kepala, bukan aku tidak suka dengan harry, atau apa hanya saja jika aku dekat dengan harry sama saja aku akan dekat kembali dengan niall, akukan ingin melupakakannya dan membiarkannya bahagia dengan nancy

Aku sudah berada didalam mobil the boys, aku memasang wajah cemburut tapi dia malah tersenyum lihat lesung pipinya, "kau tau, kau sangat lucu saat marah karyn" ucapnya

aku hampir saja tersenyum uh tahan karyn kau sedang marah padanya, dilihat Louis sedang mengemudi dan ada liam disebelahnya,

aku dan harry duduk dikursi tengah.Tunggu ada Louis liam harry dan pasti ada niall uh dimana dia, aku merasa ada yang bernafas dibelekangku, rasanya nafasku berhenti sejenak

"niall menjauh, kau mengangunya" ucap harry benar ternyata niall ada dibelakanggi ku aku melihat kearahnya huh cangung sekali Louis dan liam terlihat menyalakan rokoknya,

okay bagus sekarang asap dari rokok itu sudah tercium dihidungku, aku menepis asap itu, dan sesekali menahan nafas

"kau baik" Tanya harry aku mengangukan kepalaku, aku mencoba bernafas dari mulutku "liam Louis kalian bisa jangan merokok dulu, karyn tidak bisa bernafas"

deg

bagaimana dia tahu, bukankah aku tidak bilang begitu, uh harrykan memang sangat mengerti dengan wanita, terlihat Louis dan liam mengikuti kata-kata harry

"maaf karyn" ucap Louis tapi dimasih focus menyetir "tak apa aku baik-baik saja lou" ucapku kini aku melihat kearah niall dia terlihat memajukan bibirnya uh lihat dia terlihat seperti bayi,

sadar karyn dia bukan milikmu lagi "kenapa kau tidak ikat rambutmu" tanyanya aku melihat kearah rambutku yang terurai,

"bagaimana aku bisa meikatnya jika ada orang gila yang menggendongku tadi" ucapku agak melirik kearahnya dia terlihat tersingung, ya itu memang dia

"lagi pula aku tidak memiliki ikat rambut" lanjutku terlihat dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya, itu sisir dan ikat rambut, dia memiliki itu,

huh akan sangat lucu jika lelaki seperti harry adalah gay, aku mencoba membayangkannya. Aku mencoba untuk sadar kembali, kasian generasi lelaki tampan jika dia menjadi gay

"kau mau apa" ucapku saat dia mendekatkan tanganya kearah rambutku "ingin memakan rambutmu, ya mengikatnya bodoh" aku memandangnya tidak percaya,

bagaimana dia bisa mengikat rambutku apa aku bisa percayakan itu "kau tidak percaya, lihat rambutku" ucapnya dia memperlihatkan rambutnya yang diikat,

terlihat rapi aku menggukan kepalaku dan dia mengikat rambutku. Dia memang sangat pandai dia bisa berkerja disalon.

Louis menghentikan mobilnya kami berada dididekat lapangan basket, kami semua keluar harry mengambil bola didalam bagasi mobilnya,

kami berjalan kearah lapangan basket aku melihat ada kursi disana. "aku dengan liam" ucap Louis terlihat mereka saling rangkul

"kau harusnya denganku lou" ucap harry uh dia cemburu aku hanya tertawa. Harry hanya memajukan mulutnya mereka bermain basket uh keren sekali mereka,

jika directioners melihatnya mereka pasti tidak dapat menahan teriakan mereka.Setelah beberapa jam bermain mereka terlihat lelah,

mereka mendekat kearahku aku mengambilkan air mineral untuk mereka dan aku merasa sedikit ragu saat memberikan air mineral ini kepada niall

"makasih" ucapnya lihat dia tersenyum kepadaku, dan bagus kenapa cahaya matahari harus datang saat aku melihat matanya, itu membuat matanya yang indah terlihat sangat jelas.

"karyn siapa calum itu, aku lihat chat kau dengannya dia selalu saja mengodamu huh" ucap harry dia terlihat masih lelah nafasnya masih tidak teratur "bagaimana kau tau"

"aku melihatnya bodoh"

"hey kenapa kau melihat handphone ku bodoh itu melangar hak"

"tidak, akukan pacarmu"

"WHAT" ucapku liam Louis dan niall bersamaan terlihat harry terkejut "kenapa kalian terkejut, tak percaya" ucapnya harry memandang kami satu persatu

"itu benar karyn" ucap Louis aku mengelengkan kepalaku terdengar bunyi dari handphoneku ternyata itu dari calum

Calum : hey kau dimana

Karyn : disebuah tempat entah dimana

Tiba-tiba harry mengambil handphoneku

Harry : hey berhenti menghubungi dia

Calum : .....

Harry : aku pacarnya bodoh

Aku kembali mengambil handphoneku aku memandangnya dengan tatapan tajam "oh jangan menatapku seperti itu karyn" ucapnya dia memang tidak menyukai jika aku melihatnya seperti itu.

Karyn : maaf cal, mungkin kita bisa bicara lain kali, sekarang aku sedang bersama pengacau

Calum : baiklah sampai ketemu besok

Aku mematikan telpon terlihat harry menyemburkan air mineral yang dipegang kearah niall dan niall terlihat basah,

"harry" teriak niall dia mencoba menjatuhkan air yang berada dirambutnya "uh maafkan aku niall" ucapnya mencoba mengeringkan baju niall yang sedikit basah.

Aku hanya diam, ingin rasanya aku bertanya kau tak apa niall dan membantunya mengeringkan bajunya lalu memarahi harry bodoh sekali kau harry kenapa bisa kau menyemburkan air ini

tapi aku siapa, ingin mengucapkan kata kau baik – baik saja susah sekali."karyn mau menemaniku mengambil baju untuk niall" Tanya liam,

aku mengangukan kepala, kami berjalan menuju mobil the boys, "kau masih menyukai niall" Tanya liam aduh kenapa dia menannyakan itu,

apa tidak ada pertanyaan lebih mudah "kenapa kau berfikir begitu" dia masih mencari baju didalam mobil

"aku anggap jawabannya iya" terlihat dia sudah mendapatkan baju berwarna putih, "lalu kenapa kau tidak berjuang" kini dia sudah berada didepanku, dan kami kembali berjalan ketempat the boys berada

"ingin liam, merebut kembali sesuatu yang seharusnya menjadi milikku"

"lalu kenapa kau tidak berjuang"

"aku bilang ingin liam, ingin sekali, tapi yah kau tau dia milik nancy" liam menghentikan langkahnya begitu juga denganku, dia melihat ku dalam uh ada apa ini

"aku lihat kalian sama-sama mencintai, tapi terhalang oleh nancy" ucapnya kenapa dia mengatakan seperti itu."sudahlah liam, biarkan mereka bahagia"

kami kembali berjalan liam terus saja melihat kearahku "kenapa liam" tanyaku saat dia terus saja melihat kearah wajahku

"hanya bingung dengan cinta kalian, kalian saling mencintai tapi, tidak bisa bersama aku memperhatikan kalian saat dimobil, niall terus saja melihat kearahmu kau juga begitu tapi kau terlihat ragu melihat kearahnya"ucap liam

aku hanya bisa diam Sekarang "bodoh kenapa lama sekali kau mengoda dia liam" ucap harry huh kenapa sekarang harry sangat cemburuan. Aku teringat saat niall cemburu padaku.

Liam mengasihkan baju yang dia bawa kepada niall, "lou har kita membeli makanan disana bagaimana" Tanya liam Louis mengangukan kepalanya

"baik ayo karyn" ajak harry dia menarik tanganku "biarkan mereka disini har" ucap liam, apa maksudnya dia akan membiarkanku dengan niall

"dan meninggalkannya dengan niall, oh.. tidak bisa" ucap harry sambil mengerakkan jari telunjuknya kekanan dan kekiri

"lou bantu aku" ucap liam lalu mereka menarik paksa harry dia membawa harry seolah seperti anak kecil yag tidak mau pulang. dan sekarang aku berdua dengan oh tuhan ini sangat menegangkan dari pada film horor.

NIALL HORAN MY BOYFRIEND (F:1)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora