Chapter 11.

43.9K 2.8K 64
                                    

Silent Boom, Geng motor yang beranggota 311 orang dengan 6 anggota inti. Geng motor yang terkenal karena ketampanannya, kekejaman, suka menolong dan kewaspadaannya terhadap musuh patut diacungi jempol. Mereka tidak pernah tergeser sedikitpun, selalu nomor 1 di Indonesia.

Nama-nama inti anggota silent boom;

1. Jonathan Immanuel Robertson (ketua)
2. Alex Triyas Angelo (wakil ketua)
3. Barra Malik Virendra (panglima perang/ penyerang)
4. Bastian Adidharma (pengaman dan bendahara
5. Alaska Febrian (hacker dan mengerti tentang IT)
6. Bobby Sebastian (mekanik motor) dan sisanya adalah anggota.

Semenjak Nathan yang menjadi ketua, banyak perubahan yang terjadi salah satunya tidak pernah kalah dalam bertarung atau apapun itu karena Nathan sangat ketat mengajari mereka. Bukan karena ambisius Nathan melakukan pengajaran ketat, tapi Nathan ingin anggota silent boom bisa menjaga dirinya sendiri dari musuh ketika sedang sendiri atau dimana pun mereka berada. Nathan tidak ingin anggotanya terluka ataupun mati, jika mereka sudah bisa menjaga diri sendiri maka terserah mereka ingin melakukan apa yang penting tidak melanggar peraturan.

Nathan sudah 2 tahun menjabat sebagai ketua, saat dirinya baru masuk ke sekolah Ephnane School. Anggota Silent Boom tidak hanya dari sekolah Ephnane School tapi dari sekolah lain juga ada. Nathan juga menyuruh anggotanya melakukan impian yang mereka inginkan, asalkan tidak menganggu sekolah dan melanggar peraturan.

Nathan selalu bilang kepada anggotanya, "We will never know the real answer before we try."(Kita tidak akan pernah tahu hasilnya sebelum kita mencoba) itulah yang Nathan ucapkan, membuat mereka mempunyai semangat membara. Urusan berhasil atau gagal itu urusan belakangan, yang penting kita sudah usaha.

Sekarang inti Geng Silent Boom sedang berada di parkiran, menunggu bell masuk bunyi.

"Hay." Sapa seorang gadis dengan suara imut.

"Hay juga Eve." Balas Bastian dan Bobby, sedangkan yang lainnya hanya diam termasuk Nathan yang malah melihat kearah mobil seseorang yang baru datang membuat Eve mengepalkan tangannya karena kesal dirinya diabaikan.

"Widih si Mak lampir makin bening aja." Seru Bastian.

"Tapi sayang, kaya Mak lampir." Sahut Bobby, keduanya tertawa bersama. Aska yang mendengar sahabatnya menyebutkan Mak lampir melihat kearah mobil itu ternyata Rachel dkk yang datang, Aska tersenyum kecil melihat kelakuan Rachel yang mengangkat dagunya agar terlihat berkuasa dan sombong. Padahal saat di UKS kemarin, Rachel seperti orang yang tidak punya arah tujuan dan dirinya sangat ingin membantu Rachel menemukan tujuannya. Tapi, dirinya harus apa?

Berbeda dengan Aska, Nathan malah terang-terangan menghampiri Rachel dkk membuat sahabatnya bingung termasuk Eve.

Rachel dkk yang baru turun dari mobil terkejut karena kedatangan Nathan dkk dan Eve, tubuh Rachel menegang ia berusaha menahan dirinya.

"Nes, tahan gue." Ucap Rachel tidak jelas, dengan bodohnya Agnes memegang tangan Rachel.

"Udah, terus gue harus gimana?" Tanya Agnes polos, Rachel langsung menyentak tangan Agnes dan menjitak nya.

"Awss... Ko Lo malah jitak gue sih, aneh banget." Seru Agnes kesal.

"Karena Lo bodoh."

"Lo yang bodoh, ngapain juga minta gue buat nahan Lo." Rachel kicep sendiri jadinya, ia langsung memeluk tangan Agnes dengan wajah memelas.

"Gue takut kelepasan, kayanya Nathan dkk mau kesini Nes. Makanya gue nyuruh Lo pegangin gue, sorry ya." Ucap Rachel, memang Rachel bilang padanya ingin berhenti memperjuangkan Nathan. Tapi, itupun kalo bisa katanya dan Agnes juga dilarang bilang dulu ke kedua sahabatnya katanya nanti biar Rachel yang bilang sendiri.

Figuran Menjadi Tunangan Protagonis Where stories live. Discover now