48:rencana 1

769 59 3
                                    

  Di sebuah tempat yang tampak hening dan sepi di pagi hari,terlihat Lu Zhiyuan yang duduk didepan seorang pria yang bernama belakang Jiming itu.Pria itu menyeruput secangkir teh miliknya,setelah itu meletakkan nya di atas meja sembari menatap pria bermarga Lu itu."tampaknya..ada yang ingin penguasa kota Lu tanyakan,kalau begitu silahkan tanyakan"ucap pria bermarga Shu itu.

Lu Zhiyuan mengeluarkan buku keuangan yang diberikan oleh Shu Jiming 2 hari yang lalu dan meletak kannya di atas meja."saya ingin mengecek langsung,saya harap pangeran Shu mengizinkannya"ucap Lu Zhiyuan pada pria itu.

"Seperti yang penguasa kota Lu tau,Pertambangan giok wilayah tenggara sangat di jaga ketat keamanan nya. Orang asing di larang untuk memasuki nya untuk menjaga keamanan barang"jawab pria itu dengan tenang.

"Saya tau itu,maka dari itu saya memintak izin padamu. Mengingat anda adalah orang yang bertanggung jawab atas pertambangan. Saya hanya tidak ingin karena masalah kita telat membayar upeti negara Shi akan menyerang 8 wilayah"jawab Lu Zhiyuan dengan wajah yang tampak tenang.

Terlihat senyuman tipis dari pria bermarga Shu itu sembari beranjak dari tempat duduknya,"untuk apa kita takut pada negara Shi?8 wilayah jelas lebih kuat dari mereka,terutama orang orang yang di didik oleh wilayah tenggara.Mereka jauh lebih bisa di andalkan dalam perang dari pada prajurit istana"ucap nya yang tampak sedang meremehkan.

Lu Zhiyuan mengambil cangkir teh yang ada didepannya sembari mengoyangkan nya secara perlahan,"wilayah Shi memiliki sepuluh ribu pasukkan elit,bagaimana dengan wilayah tenggara?kalian hanya mencapai seribu jiwa saja. Sehebat apapun kalian,kalian masih akan tetap kalah melalui jumlah pasuk kan"jawab Lu Zhiyuan yang membuat Shu Jiming terdiam sejenak.

"Penguasa kota Lu,apakah anda sedang meremehkan kami??"tanya Shu Jiming pada pria itu.

"Bagaimana bisa dikatakan meremehkan?saya hanya mengatakan fakta nya.Walau 8 wilayah memiliki sumber daya alam yang bagus,tapi kita masih di bawah kendali negeri Shi yang itu berarti kekuatan militer mereka jauh lebih tinggi dibandingkan kita.Kita bisa di ibarat kan seperti sebuah negeri yang sedang di jajah"ucap pria bermarga Lu itu.

Shu Jiming menatap pria yang berada didepannya dengan wajah yang tampak kurang senang,"apa maksudmu?"tanya nya pada pria itu.

Lu Zhiyuan beranjak dari tempat duduknya sembari mengatakan,"jika ingin terbebas dari penjajah tentu saja harus memiliki kekuatan,saya tau pangeran Shu adalah orang yang pintar,setiap kata yang ku katakan barusan pasti anda mengerti maksudnya"jawab Lu Zhiyuan dengan sebuah senyuman singkat di bibir nya.

"Apakah anda berencana ingin membatalkan membayar upeti kepada negeri Shi??"tanya spontan pria bermarga Shu itu.

"Sebenarnya bukan hanya membatalkan melainkan menghapus peraturan jika 8 wilayah harus memberikan 1000 giok sebagai upeti setiap bulan nya"jawab Lu Zhiyuan.

Terdengar tawa kecil yang tampak sedang meremehkan apa yang di katakan oleh Lu Zhiyuan barusan."menghapus??apakah anda gila?negeri Shi di kenal dengan orang orang yang munafik dan selalu bermain kotor.Apakah menurutmu dia akan menyetujuinya?"cibir Shu Jiming yang tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Lu Zhiyuan.

"Tentu saja mereka akan menyetujui nya,jika kita menyandera orang yang mereka kirim,agar 8 wilayah membuat kesalahan dalam mengirim upeti bulan ini"jawab Lu Zhiyuan.

"Maksudmu...di dalam pertambangan giok wilayah tenggara ada seorang mata mata??"tanya Shu Jiming yang kini jauh lebih antusias tidak seperti awal topik pembicaraan.

"Itu hanya baru dugaan ku,maka dari itu saya meminta izin padamu untuk mengecek langsung para pekerja yang ada di pertambangan"ucap Lu Zhiyuan.

Terlihat Shu Jiming yang terdiam sejenak dan memikirkan sebuah jawaban atas ucapan Lu Zhiyuan barusan pada nya,"baik..saya menyetujuinya,selama anda tidak melakukan kekerasan pada para pekerja ,saya akan menyetujuinya"ucap Shu Jiming yang akhirnya memberikan jawaban atas ucapan pria bermarga Lu itu.

***

   Di lain sisi terlihat Shen Qing yang tengah asik berdiri didepan deretan pedang yang tersusun rapi dihadapannya,ia tampak sedang memikirkan pedang mana yang cocok untuk dirinya sendiri.Disaat ia sedan tengah asik melihat-lihat,tiba tiba saja suaminya datang menghampiri nya sembari bertanya pada nya,"apa yang sedang anda lakukan??"tanya Lu Zhiyuan pada Shen Qing.

Shen Qing pun menoleh kan pandangan nya sebentar lalu kembali menatap deretan pedang-pedang itu,"menurutmu..yang mana cocok untukku?"tanya Shen Qing pada pria itu.

Lu Zhiyuan berjalan mendekat kearahnya dan berdiri tepat di samping istrinya itu dengan wajah yang keheranan,"untuk apa anda memilih pedang?apakah anda ingin belajar pedang?"tanya Lu Zhiyuan pada istrinya itu.

Shen Qing tidak langsung menjawab,ia malah mengambil sebuah pedang yang letak nya no 2 dari kiri dengan sarung berwarna putih dengan ukiran ranting di pedang itu.Ia mengambilnya dan menunjukkan nya kepada Lu Zhiyuan yang berdiri tepat disampingnya,"bagaimana dengan ini??"tanya nya dengan wajah yang tampak sedang senang hari ini.

"Anda belum menjawab ku,untuk apa anda memilih pedang?"tanya Lu Zhiyuan sekali lagi dengan nada suara yang masih terkesan lembut.

Shen Qing terdiam sejenak lalu mengatakan,"apakah hanya anda saja yang boleh bertarung dengan pedang?saya juga adalah pria,mengapa saya tidak boleh"ujar nya atas pertanyaan Lu Zhiyuan barusan.

Lu Zhiyuan menyilangkan kedua tangannya di dada sembari menatap Shen Qing dengan mengangkat satu alisnya,"kalau begitu..apakah anda pernah memengang pedang?"tanya pria bermarga Lu itu.

"Pernah,saya pernah berlatih saat saya masih kecil.Tapi hanya bertahan beberapa hari saja,setelah itu saya tidak pernah menyentuh pedang lagi"jawab Shen Qing dengan nada suara yang perlahan lahan memelan.

"Mengapa?"tanya Lu Zhiyuan yang bingung mengapa keluarga Shen tidak membiarkan anak laki laki satu-satu nya berlatih beladiri dan malah membiarkan wanita yaitu Shen Lan bisa bebas berlatih beladiri.Karena setahu nya,pria lebih sering menghabiskan waktu nya untuk memanah dan berlatih pedang.Hal itu benar benar membuatnya bingung atas pemikiran Tuan besar Shen saat itu.

Shen Qing terdiam sejenak dan mencoba mengingat masa lalu nya sebelum ia menjawab,"saya berasal dari keluarga pembisnis,anda sudah mengetahuinya.Ayahku,Tuan besar Shen tentu ingin saya fokus pada pelajaran untuk mengelola bisnis usaha keluarga kami di masa depan.Ada pun Shen Lan,sejak kecil dia memang sudah nakal.Dia bisa melakukan apapun yang ia ingin kan ,jujur saja walau pun kami bersaudara saya sedikit iri dengannya"ucap Shen Qing.

"Maka dari itu..."kini wajah Shen Qing berubah menjadi lebih antusias,"anda ajari saya beladiri,saya juga ingin sesekali melindungi anda.Saya tidak ingin jika anda terus yang melindungi saya,itu tidak adil jika saya selalu berhutang budi pada mu terus menerus"lanjut ucapannya.

"Baik,tapi dengan satu syarat, anda tidak boleh memaksa kan diri untuk terus berlatih,oke?"ucapnya pada istrinya itu.

"Baik lah,saya Permaisuri Lu berjanji kepada penguasa kota Lu"ucap Shen Qing sembari mengangkat 3 jari nya dengan diiringi senyuman menatap suami nya itu.

MY MORTAL ENEMY IS MY HUSBAND(MMEIMH)Where stories live. Discover now