Chapter 30 - Mawar Layu pt. 3

195 20 4
                                    

Selesai makan siang, Noa pun pamit pergi dan Kaiser juga Isagi pun mengantarnya sampai depan pintu rumah.

"Jaa~ pangeranku.. Aku masih punya pekerjaan di kantor. Besok-besok aku akan mengunjungimu lagi. Isagi akan menjagamu jadi bersikaplah seperti anak baik," Ujar Noa sembari memegang kedua pundak Kaiser.

"Kenapa ayah mau mengunjungiku di lain hari? Ini juga kan rumah ayah, ayah akan pulang kesini setelah pekerjaan ayah selesai kan?" tanya Kaiser.

Noa pun tersenyum sembari mengusap kepala pemuda di hadapannya

"Ini rumahmu sendiri."

"Ya sudah ayah tinggal saja di sini.. Rumahku kan rumah ayah juga," balas Kaiser.

"Tidak bisa. Nanti kau pasti mengerti.." jelas Noa.

"Ehmm Isagi.." panggil Noa. Yang dipanggil pun memusatkan pandangannya pada Noa.

Noa melepaskan tangannya dari pundak Kaiser dan berjalan ke arah Isagi.

"Terima kasih untuk makan siangnya. Aku percayakan Kaiser padamu.. Sebenarnya aku juga ingin menjaganya tapi aku tidak mungkin meninggalkan Louis sendirian lagi," ujar Noa yang membuat Kaiser menaikkan salah satu alisnya saat mendengar samar-samar ucapan Noa.

"Umm.. Tidak masalah.. Aku mengerti," balas Isagi.

Setelahnya Noa pun pergi dan Kaiser hanya bisa memperhatikan laju mobilnya yang berjalan menjauh dari rumahnya dengan tatapan sendu.

"Mihya.." panggil Isagi, Kaiser pun menoleh padanya.

"Ayo masuk," ajak Isagi. Kaiser pun mengangguk paham dan menutup pintu rumahnya. Lalu Isagi mengantarkan Kaiser ke kamarnya.

Sesampainya di kamar, Kaiser memperhatikan semua sudut ruangan itu dan saat Isagi ingin pergi ke kamarnya sendiri, tangannya segera ditahan oleh Kaiser.

"Isagi.." panggil Kaiser.

"Mau bermain PlayStation denganku?" tanya Kaiser sembari menunjuk kontrol PS yang berada di atas meja TV.

Manik Isagi pun menatap benda yang ditunjuk oleh Kaiser.
"PS?"

"Kau mau? Kalau kau tidak hebat, tidak masalah. Aku akan mengajarimu," ujar Kaiser.

"Euhmm.. Y-ya.. Ayo," balas Isagi menuruti kemauan Kaiser yang membuat senyuman terukir di wajahnya.

Kaiser pun dengan semangat menarik tangan Isagi untuk duduk di pinggir kasur dan mulai menyambungkan koneksi kontrol PS tersebut dengan Televisi di depannya.

'Padahal Mihya benar-benar payah dalam memainkan PlayStation,' batin Isagi sembari melihat Kaiser yang antusias ingin memainkan PS.

~Flashback On
"Yoshaaa!! Aku menang lagi!" seru Isagi sembari mengangkat Stik PS nya dengan antusias.

"Ck.. Itu hanya kebetulan, tadi itu aku hanya sengaja mengalah untukmu sayang.." sela Kaiser dengan wajah masam.

"Heee~ Mihya.. Mau sampai kapan kau mengelak? Kita sudah sering match dan ini kekalahanmu yang ke 9," jelas Isagi.

"Ya ya.. Aku payah. Aku memang payah dalam game tapi kau juga tidak boleh lupa kalau.." ujar Kaiser sembari mendekatkan wajahnya pada Isagi.

"aku hebat dalam sepak bola dan.." tanpa Isagi sadari, salah satu tangan Kaiser menyentuh bagian belakang kepalanya dan mendorongnya dengan pelan hingga bibirnya bersentuhan dengan bibir Kaiser sampai akhirnya Kaiser memimpin ciuman diantara mereka.
~ Flashback Off

5 jam berlalu... .
"WHOOOOHH.. Lihat! Aku menang lagi!" seru Kaiser sembari menunjuk layar Televisi yang menampilkan hasil permainan mereka.

"Hah~ kau benar-benar payah Isagi," ejek Kaiser.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blue Promise | KaisagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang