Chapter 10 - Maaf

231 28 2
                                    

Besoknya.. Setelah pulang dari kampus, Isagi pergi keluar untuk makan ramen bersama bachira di kedai yang biasa mereka kunjungi.

“Hmm.. Sepertinya sudah cukup lama kita tidak pergi kesini.. Ya kan yochan?” ucap Bachira sambil memperhatikan kedai ramen itu.

“Ya.. Kau bahkan jarang menemuiku akhir-akhir ini.. Kemana saja kau?” Sindir Isagi.

“Ahh.. Tugasku cukup banyak belakangan ini” balas Bachira

“Benarkah? Tapi kulihat kau sering bersama Rin di kantin, perpustakaan, bahkan di taman..” Sahut Isagi.

Ucapan Isagi berhasil membuat Bachira mati kutu.

“Eh.. Itu.. Ehmmm.. Aku hanya minta bantuan padanya untuk mengerjakan tugasku.. Awalnya juga aku cukup terkejut dia bisa mengerjakan tugas fakultas ku tapi ternyata itu karena dia memiliki seorang kakak yang memilih jurusan yang sama denganku dulu..” Ucap Bachira

“Ohh.. Kukira kalian memang memiliki hubungan khusus”

“Heee~ kau sendiri bagaimana?” tanya Bachira

“Apanya?” balas Isagi

“Bukankah kau dekat dengan Kai senpai? Bahkan hampir seluruh mahasiswa di kampus tau itu” ujar Bachira

“Tidak..” ucap ketus Isagi

Pesanan ramen mereka pun sampai dan Isagi langsung menyeruput ramen nya.

“Isagi.. Apa kau dan Kai senpai sedang bertengkar?” tanya Bachira

Isagi yang mendengarnya pun sontak tersedak.

“Hei.. Tenanglah.. Aku tidak menanyakan rahasia negara padamu.” sindir Bachira.

“Kenapa kau bertanya mendadak begitu?” tanya Isagi

“Aku hanya ingin tau saja.. Karena, kuperhatikan beberapa minggu ini kalian jarang sekali terlihat bersama.” ujar Bachira.

Isagi terdiam saat dia mengingat Kaiser yang selalu mencoba untuk berbicara dengannya tapi dia malah menjauhinya.

“Ditambah lagi.. Aku melihat perlakuanmu padanya di parkiran tadi. “ sambung Bachira.

“Apa maksudmu?”

“Hmm.. Yochan.. Aku tau.. Kau pasti punya masalah dengan Kai senpai kan? Perlakuanmu tadi.. Kau mengacuhkannya bahkan setelah dia membantumu. Sebenarnya ada apa dengan kalian?” tanya Bachira

“Mungkin itu hanya perasaanmu saja.. Lagipula, memangnya kenapa kalau aku sengaja menjauh darinya? Apa itu membuat masalah bagi yang lain? Tidak kan?” ujar Isagi

“Heee~ setidaknya katakan saja ada apa.. Aku ini sahabatmu yochan..”

“Apa dia mengganggumu? Atau berperilaku kasar padamu?”

“Tidak.. Kau terlalu banyak menduga-duga.. Itu tidak seperti yang kau bayangkan bachira..”

“Lalu? Apa yang terjadi sebenarnya?”

“Ah.. Sudahlah.. Lagipula aku dan dia hanya sebatas berteman.. Tidak lebih..”

“Lalu kenapa kau menghindarinya?” desak bachira.
Isagi pun terdiam dan menunduk murung.

"Yochan.. Aku tahu.. Ada yang kau sembunyikan dariku.." sambung bachira.

Isagi mengangkat kepalanya menatap langit-langit kedai ramen dan menghela nafas sebelum dia menceritakan kejadian itu pada sahabatnya.

“Hah.. Sebenarnya.. Saat pesta kampus waktu itu.. Aku membantu Kaiser pulang ke apart nya.. Waktu itu.. Dia sedang mabuk berat.. Lalu..”

Isagi terdiam sejenak sebelum lanjut menceritakan kejadian sialnya malam itu.

Blue Promise | KaisagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang