Chapter 27 - Berpisah Sementara⚠️

213 20 4
                                    

Beberapa hari berlalu, mereka pun mulai disibukkan oleh pekerjaan mereka masing-masing. Isagi yang bekerja menjadi asisten dosen di kampus dan juga Kaiser yang dikejar oleh pekerjaan kantor dan juga tugas akhir jenjang magisternya.

Malam ini, Isagi sedang membantu Kaiser memilah pakaiannya yang akan dibawa untuk perjalanan bisnisnya ke Singapura selama 2 minggu.

“Yoichi.. Kau benar-benar tidak masalah jika kutinggal beberapa hari?” ujar Kaiser sembari memberikan pakaiannya pada Isagi yang sedang menyiapkan kopernya.

“Um.. Aku akan baik-baik saja,” Balas Isagi.

“Kau yakin?” tanya Kaiser.

“Tentu saja. Lagi pula kau pergi untuk menyelesaikan pekerjaanmu bukan untuk mencari pengganti–“ Kaiser langsung saja membungkam mulut Isagi dengan tangannya.

“Kau tau kan? Aku tidak suka membicarakan hal itu,” ujar Kaiser.

“Aku tidak akan menemukan pasangan sepertimu walaupun aku mengelilingi seluruh dunia,” sambung Kaiser

“Benarkah? Kalau saja kita tidak bertemu di kampus, bisa saja kita tidak hidup seatap sekarang,” ejek Isagi.

“Kau pikir hanya itu jalan dari tuhan untuk mempertemukan kita?” balas Kaiser yang sontak membuat Isagi terdiam dengan rona merah tipis di wajahnya.

Kaiser yang sudah tak tahan merasa gemas pun langsung menjatuhkan Isagi ke kasur.
“M-mihya..” gumam Isagi.

“Salahmu sudah menggodaku, Yoichi..” bisik Kaiser sembari menyelusupkan tangannya ke dalam piyama yang dikenakan Isagi.
“Bisa kita lakukan malam ini?” bisik Kaiser.

“H-hah?” Isagi sontak membulatkan matanya kala suara Kaiser bergema jelas di telinganya.

“Aku akan pergi selama beberapa minggu, jadi setidaknya ayo kita lakukan sekarang, sebelum aku pergi,” ujar Kaiser.

“Kau hanya pergi beberapa minggu bukan selamanya. Kita masih bisa melakukannya saat kau sudah pulang,” elak Isagi.

“Tapi aku mau sekarang.. Yoichi..” balas Kaiser.

“Mihya, aku–“

“Sttt.. Aku tidak menerima penolakan kali ini,” ujar Kaiser.

“Tapi besok aku harus menemui Sae-san,” jelas Isagi.

“Batalkan saja pertemuanmu..” tutur Kaiser.

“Mihya..”

“Hanya 2 jam,” pinta Kaiser

“Tidak!” tolak Isagi

“Ya sudah 1 jam,” tawar Kaiser.

“Tidak!”

“30 menit?”

“Aku tidak mau!” rengek Isagi.

“Kalau begitu ayo kita lakukan sampai fajar,” ujar Kaiser

“Eh?!” mata Isagi sontak terbelalak kala Kaiser langsung melepaskan piyama yang menempel di tubuh Isagi dan meletakannya di pinggir kasur.

Setelah tubuh putih nan mulus itu terekspos tanpa sehelai benang, Kaiser langsung menerkam leher jenjang Isagi dan membuat beberapa tanda kemerahan di sana. Hisapan demi hisapan dan juga gigitan kecil, membuat Isagi sesekali menggeliat geli dan mengeluarkan suara-suara merdu di telinga Kaiser.

Tangan Kaiser pun tak tinggal diam, bergerak membelai bahkan meremas paha dalam Isagi. Kaki Isagi juga tak bisa berhenti bergerak, semua sentuhan dari Kaiser membuatnya menarik ulur kakinya.

Blue Promise | KaisagiOnde as histórias ganham vida. Descobre agora