13. Lenora

670 96 9
                                    

Kyle sibuk memeriksa berkas- berkas di mejanya, sudah hampir tiga jam ia duduk di kursi kebesaran yang itu, tak hanya memeriksa berkas- berkas tersebut namun juga beberapa pekerjaan lain yang cukup membuat kepala tampannya berdenyut.

Pria itu menatap sofa yang berada di ruanganya, tiba- tiba ia teringat dengan gadis menyebalkan yang akan menjadi istrinya... Semalam gadis itu duduk di sana, memakan banyak cemilan dan menonton sesuatu di hanphonenya.

"Permisi pak"

Perhatian Kyle teralihkan dengan datanganya Sandra, wanita itu masuk tanpa mengetuk pintu. Kebiasaan Sandra, menyelononh masuk tanpa mengetuk pintu.

"Ada apa? Tak bisakah mengetuk pintu lebih dulu?" Tanya Kyle barang, ingin sekali ia menggeplak kepala sekretaris nya ini, namun jika di geplak takutnya wanita itu jadi bodoh dan Kyle kehilangan sekretaris nya itu.

"Maaf Pak, saya ingin menyampaikan jika nona Lenora membutuhkan anda si sekolahnya" ucap Sandra, ia baru saja di telfon oleh Lenora, gadis itu mengaku jika ia berada di ruang kepala sekolah karna hanya sebuah foto, dan gadis itu membutuhkan Kyle entah untuk apa.

"Maksudmu?"

"Dua jam kedepan jadwal anda kosong, dan saya rasa pak Kyle bisa sebentar ke sekolah calon istri anda, nampaknya gadis itu membutuhkan anda di sana" jelas Sandra, kasihan juga mendengar suara memelas gadis itu.

"Kosong? Saya sibuk dengan kertas- kertas ini, jadi saya cukup sibuk hanya untuk melakukan hal tak penting seperti itu" jawab Kyle, tak peduli. Enak saja, waktunya yang berharga di buang sia- sia dengan datang ke sekolah anak orang.  Gadis itu memiliki ayah, Kyle calon suaminya bukan ayahnya.

"Maaf Pak, tapi nona Lenora di panggil karna fotonya bersama anda"

"Aku tak peduli, San"

"Tapi nona Lenora mengancam memberi tahu ayahnya, pak" ucap Sandra tak menyerah.

"Kamu kira saya akan takut? " tanya Kyle geli.

"Tapi nona Lenora juga mengancam anda, akan terus.... Mengganggu anda bahkan saat bekerja sekalipun itu, jika pak Kyle tidak segera datang ke sekolahnya" ucap Sandra masih tak menyerah, ia yakin ancaman ini akan berhasil, sebab siapa yang mau berhadapan terus menerus dengan seorang Lenora??

"Ck, baiklah siap kan mobilku" ucap Kyle akhirnya.

Sandra tersenyum, ia segera menyiapkan mobil bos nya itu. Sebenarnya tak ada ancaman apapun dadi Lenora, gadis itu hanya memohon. Tapi hanya dengan permohonan saja Kyle tak akan bergerak dari mejanya.

Sandra yang di bayar kedua orang tua Kyle dan Lenora untuk mengawasi hubungan dua orang itu tentunya dengan senang hati membantu.

......

Lenora yang selesai menghubungi Sandra belum di perbolehkan ke kelasnya, namun is yang kebelet meminta izin ke pak Anies yang baik hati dan bijak sana untuk ke toilet. Tentu saja di izinkan walau mendapatkan tentangan dari bu Killa, si guru menyebalkan yang ternyata adalah Waka.

"Datang gak yah tu om- om? " entah pada siapa Lenora bertanya, ia yang selesai membuang hajat kini tengah mencuci tangannya.

'Brak'

Pintu toilet terbuka dengan kasar, tiga orang siswi memasuki toilet itu dengan wajah.... Biasalah.

"Oh, ternyata jalang yang di bicarain satu sekolah ada di sini"

Lenora diam, ia tau yang di maksud siswi itu adalah dirinya, sebab hanya ada dirinya di dalam ini sebelumnya, tapi kan dia bukan jalang dan Lenora tak menanggapi sama sekali.

Lenora ( transmigrasi)Where stories live. Discover now