Chapter fifty four ~~

Depuis le début
                                    

Mereka terlalu memaksakan diri.

"Ikut? disini?" Tanya Rigal pada Langit.

Langit pun segera menggeleng. "Gue masih mau disini.. mereka harus dibales karna udah berani bikin bang Edgar nggak berdaya kaya tadi"

Rigal mengangguk puas. "Bagus. Berdiri"

Langit patuh. Dia berdiri dengan sisa tenaganya.

"Serang mereka"

Langit dengan patuh mulai berlari dan menyerang musuh seperti apa perintah Rigal.

Sementara yang lainnya sudah dibawa pergi oleh ambulans, tatapan Rigal menjadi sedikit lega. Meski lega, aura itu tidak berkurang.

Masih dingin dan berat.

"Tuan!!"

Bugh

Bugh

"Gue nyuruh kalian jaga ketiga bocah itu sekaligus Zitto! Tapi kenapa kalian malah cuma fokus sama musuh dan nggak lindungin mereka?!" Teriakan penuh amarah Rigal, membuat Aretha, UL, dan Scorpio mundur dari tempatnya berdiri.

Mereka dengan ngeri menatap Kai dan Odie yang sudah telentang ditanah hanya karna satu pukulan Rigal. Juga Rigal yang begitu menyeramkan.

Bahkan manusia super seperti Kai dan Odie saja, dengan mudah Rigal tumbangkan. Lalu bagaimana dengan nasib pria yang menjadi dalang penyerangan ini?!

Mereka berdoa, semoga pemimpin penyerangan malam hari ini tubuhnya tidak hancur berkeping-keping karna amarah Rigal yang memuncak.

"M-maaf tuan" Kai dan Odie membungkukkan tubuhnya tanda merasa bersalah.

Sementara Rigal abai, dia menatap para pengawal yang masih berdiam diri ditempatnya, kecuali satu penyerang Langit.

"Mati" Desis Rigal sebelum mulai menyerang mereka dengan begitu brutal.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Dugh

Dugh

Dor

Dor

Dor

Dor

Suara pukulan dan tembakan menggema kembali ditempat itu, dengan Rigal yang maju melawan lebih dari 300 orang sendirian.

Dia dengan mudah menumbangkan puluhan musuh hanya dengan tendangannya dan pukulannya yang serius.

Bugh

Bugh

"Dimana tuanmu?!" Desis Rigal tajam.

Pengawal hanya diam. Mereka tidak sedikitpun membuka mulut bahkan ketika nyawa mereka taruhannya.

Bugh

"Cih" Decih Rigal jijik. Kenapa para sampah ini begitu melindungi tuannya yang sebentar lagi pun mati?!

Bugh

Bugh

Bugh

Rigal kembali berlari sambil membawa pistol yang diambilnya dari salah satu pengawal. Sambil memukul, menendang, dan sesekali membidik musuh dengan senjata apinya, Rigal tak berhenti dan kesulitan.

Sampai yang menyaksikan gerakan lincah Rigal, menjadi kaku ditempatnya masing-masing.

Ya, mereka tau Rigal begitu kuat. Tetapi untuk mengalahkan banyak musuh dengan kondisi sehabis kecelakaan, membuatnya nampak mengerikan sekaligus mengesankan.

RigalaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant