"Kupikir enam tahun bukanlah waktu yang singkat" dia mulai berbicara, dan kini semua suara lainnya telah hilang, hanya ada suara beratnya saja.

"Aku telah menunggumu selama itu Ashley, dan kini aku tidak bisa menunggu lagi" dia berhenti sejenak, dia menatapku dengan pandangan yang sungguh sangat manis.

"Aku akan meletakkan duniaku dibawah kakimu, aku akan memujamu setiap saat dalam hidupku, akan kuberikan nyawaku jika kau menginginkannya, aku bisa memberikanmu apapun yang ada pada diriku dan aku hanya akan meminta satu hal padamu" ada jeda yang membuatku nyaris saja meneteskan air mata hanya kerena kata-kata itu, apakah dia benar-benar mengatakan hal itu padaku?.

"Menikahlah denganku Ashley Warren" dia berkata dan air mataku langsung menetes begitu saja mendengarnya, aku melihat pandangannya padaku yang begitu mengharapkan, pandangannya itu seakan berkata padaku bahwa dia akan mati jika aku menolak permintaannya malam ini. Aku melihat sebuah cincin jenis berlian platinum, ditengah cincin itu terdapat berlian oval dikelilingi berlian bulat sebingga membentuk sebuah bunga. Aku melihat Melisa yang sedanng berdiri dengan penuh penantian dengan wajah memerah, aku tahu dia sedang menahan tangisnya saat itu, itu adalah hal baru dari seorang Melisa Blackstone. Aku kembali kearah Sean yang masih memandangku dengan penuh penantian dan kecemasan, aku bahkan tidak tahu dia bisa secemas ini dalam menanti sesuatu.

"Kuserahkan hidupku untukmu dan jadilah milikku" dia berbisik lirih hingga hanya aku yang bisa mendengarnya.Setelah beberapa aku masih terdiam dan terus terdiam, kejadian ini sungguh tiba-tiba, semua pesta yang indah sungguuh membuatku takjub, apakah dia yang mengadakan pesta ini untukku?, apakah dia yang sudah merencanakan ini untukku.

"Ashley, kau membuatku menderita" dia berujar lirih karena aku tidak kunjung memberikan jawaban untuknya. Aku tertawa kecil mendengarnya, aku mengambil nafas beberapa kali lalu menghembuskannya dengan pelan, kemudian aku memandang mata gelap itu aku tersenyum lalu mengangguk padanya, beban dalam diirinya sedikit terangkat begitu dia melihatku tersenyum.

"Berilah aku jawaban yang pasti Ashley" dia memohon, aku mengusap rahangnya lalu menjawabnya dengan lembut.

"Ya Sean, aku akan menikah denganmu"Sean langsung memelukku dan memutar tubuhku yang ada dipelukannya, aku menjerit tertahan saat dia melakukannya, lalu suara tawanya membuatku ikut tertawa bersamanya, aku tidak memperdulikan para tamu undangan lainnya yang bertepuk tangan dengan meriah, yang ada dipikiranku saat ini hanyalah Sean yang terlihat begitu bahagia.

"Terima kasih Ashley, kau memberikan kebahagiaan yang selama ini aku inginkan" dia berbisik lalu menciumku dengan begitu lembut dan manis, para tamu undangan kini semakin bersorak ketika melihat Sean menciumku. Wajahku memerah saat Sean melepas ciumannya dan meraih tanganku untuk memakaikanku cincin dengan berlian besar itu di jari manisku. Setelah dia memasangkannya semua tamu mulai bertepuk tangan dan musik kembali mengalun, pesta pun kembali berlanjut.

"Aku mencintaimu Ashley" katanya sambil mengecup punggung tanganku yang sekarang berhiaskan cincin darinya.

"Aku juga mencintaimu Sean" aku memeluknya sambil mengubur wajahku kedalam dadanya, kehangatan yang aku butuhkan, kini aku telah menjadi miliknya.

***

Semakin malam pestanya benar-benar semakin liar, semakin banyak juga para tamu yang datang, lennganku mulai lelah karena terlalu banyak berjabat tangan dengan ppara tamu yang mengucapkan selamat atas lamaran Sean Blackstone, aku tidak percaya hal ini, aku dieri selamat karena aku akan segera menikahi seorang dari keluarga Blackstone, dan Sean tidak diberi selamat?, ini benar-benar diskriminasi. Ini terlihat seperti hanya aku yang bahagia karena bisa menikahi keluarga terkaya didaratan Amerika.Kakiku mulai lelah menahan tubuhku sendiri, kalau bukan karena lengan Sean yang sedari tadi telah menahan tubuhku, aku yakin aku pasti sudah tersungkur di tanah saat ini. Aku melihat ke arah Sean dan aku masih melihat senyuman disana, senyuman kebahagiaan itu masih saja tercetak jelas di wajah tampannya.

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang