6

17 1 0
                                    

Ayah zifa yang mendengar ucapan Al dibuat marah sampai ke ubun-ubun bisa bisanya dia berkata seperti itu.

"Saya tidak butuh uang dari anda dan saya tidak menjual putri saya kepada Anda, "

"Terus sekarang anda maunya apa" Ucap Al tanpa basa basi.

"Nikahi putri saya"

"Saya tidak mau, saya tidak melakukan apapun kepada putri anda" Tolak Al.

"Kalau kamu tidak mau bertanggung jawab saya akan laporkan anda kepada polisi."

Al yang mendapat ancaman seperti itu seketika terdiam dan membuatnya sedikit marah, kalau ia di laporkan ke polisi bisa-bisa harga dirinya hacur seketika.

"Sekarang telfon kedua orang tuamu suruh kesini" Ucap ayah Zifa.

Zifa dan ibunya hanya bisa mendengar ayahnya berdebat dengan pria yang di ketahui bernama ALFAIZ ATMAJAYA itu.

Ia tidak bisa berkata apapun sebenarnya ia masih bingung kenapa ia bisa berdua dengan pria itu padahal semalam ia tidur sendiri.

Iamenerima segala keputusan yang di buat ayahnya ia tidak berani menolak karena melihat ayahnya yang marah besar.

"Saya tidak menerima penolakan" Lanjut ayah zifa.

Al hanya bisa menahan amarahnya karena dia salah di sini, ia segera menelfon orang tuanya.

"Halo ma"

"Iya Al kenapa? "

"Ini ma Al bisa minta tolong datang ke sini ngak sama papa juga"

"Emang ada apa di apartemen kamu"

"Bukan di apartemen ma"

"Terus dimana"

"Al sedang di rumah orang yang ngak Al kenal"

"Terus kenapa kamu berada di sana? "

"Mama sama papa langsung kesini aja nanti Al jelasin, Al share lokasinya ma"

"Yaudah"

Tut..

***

Mama Al yang mendapat telfon seperti itu dari anaknya merasa bingung, pasalnya Al jarang sekali menyuruh mama papanya untuk bertemu dengannya apalagi ini bukan di apartemennya melainkan di rumah orang.

Beliau segera menghampiri suaminya yang sedang bersantai di taman belakang rumah sambil menikmati teh buatan istri tercintanya mumpung hari libur.

Kalian jangan salah ya meskipun si papa udah menyerahkan urusan perusahaan ke putranya ia masih sering datang kekantor ntah itu hanya mengecek kondisi dll, beliau ini tipe orang yang tidak mau diam saja di rumah.

"Pa kita di suruh Al untuk menemuinya"

"Ada apa dengannya ma tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba nyuruh kita menemuinya. "

"Ngak tau pa, di aja ngak bilang apa² sama mamah, cuma tadi dia bilangnya berada di rumah orang yang tidak di kenal. "

"Lahh katanya kemarin di apartemen kok sekarang berada di rumah orang sih ma"

"Ngak tau pa udah ayo kesana takutnya ada masalah dengan dia , ini Al udah kirim lokasinya. " Ucap mama Al yang baru saja mendapat pesan berupa lokasi dari putra bungsunya itu.

Mereka berdua segera menuju ke lokasi yang telah Al kirim.

***

Tidak membutuhkan waktu yang lama mereka berdua telah sampai di tempat lokasi, terlihat Al berada di depan rumah yang lumayan besar tampak depannya terlihat rapi dan nyaman, langsung saja mereka berdua menghampiri Ares.

"Rumah siapa ini Al? "

"Rumah orang"

"Ck iya tau, maksudnya ngapain kamu disini" Ucap papah Al agak kesal dengan jawab anaknya itu.

" Masuk dulu aja ma pah nanti dijelasin di dalam"

Mereka memasuki rumah itu dan duduk setelah sang tuan rumah mempersilahkan.

"Ekhem jadi begini pak, buk saya yang menyuru Al menelfon kalian agar segera datang kerumah saya dan menyelesaikan masalah yang telah di perbuatan oleh putra anda " Ucap ayah Zifa.

"Kalau boleh tau apa yang di perbuat oleh putra saya pak? " Ucap papa Al

"Tadi malam ia lancang memasuki kamar putri saya dan tidur dengan putri saya"

Setelah mendengar ucapan dari ayahnya zifa mamah nya Al segera melihat kearah anaknya dengan tatapan tak percaya.

Beliau berinisiatif untuk menghampiri zifa dan bundanya dan berbincang kecil dengan mereka.

"Saya mohon maaf atas perilaku putra saya, sekarang bapak mau apa? " Ucap papah Al kepada ayahnya Zifa.

"Saya ingin putra anda bertanggung jawab atas apa yang telah di perbuatannya"

"Putra anda harus menikahi putri saya."
Papahnya Al melihat ke arah putra kemudian beralih ke arah Zifa yang selalu menunduk.

"Saya setuju putra saya menikahi putri anda saat ini juga lebih cepat lebih baik meskipun pernikahan ini harus kita sembunyikan."

Al yang mendengar ucapan papahnya melotot tak percaya bukannya membantu anaknya malah setuju begitu saja.

"Tidak bisa gitu dong Pah... " Ucap Al tidak setuju.

"Apa sudah diam kamu, kamu sudah berbuat kamu juga harus tanggung jawab."

"Tapi Al ngak ngapa-ngapain dia." Ucap Al sambil menatap Zifa tajam.

Mamah Al yang melihat tatapan tajam putranya untuk Zifa segera mencubit perut anaknya.

"Sudahlah mau apapun yang kamu lakukan di dalam kamar bersamanya, presetan dengan itu semua kamu harus tetap tangung jawab jangan jadi pengecut jadi laki-laki." Ucap papah Al.

Setelah mendengar ucapan papahnya raut wajah kini kembali ke wajah datar dan dingin tak tersentuh.

Ia melihat ke arah Zifa hanya ada perasaan benci kepada gadis itu.

"Lihat saja apa yang akan aku lakukan nanti" Ucap Al dalam hatinya.

AccidentWhere stories live. Discover now