06

8 3 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ada apa ini? Kenapa kamu menarik ku, Chel? Apakah ada masalah?" tanya Arlenne yang merasa kebingungan, karena tangannya tiba-tiba di tarik oleh Rachel dan meninggalkan Tristan yang hanya menatap kepergian kedua nya.

"Lenne, kamu akan terkejut dengan masalah ini. Jadi ayo ikut aku dulu. Setelah sampai di kelas, aku akan memberitahukan nya kepada mu!" balas Rachel, lalu keduanya pun berjalan tanpa banyak berbicara lagi.

Setelah sampainya di kelas, keduanya langsung duduk. Terlihat sudah banyak mahasiswa. Tapi, mereka hanya peduli dengan kegiatan masing-masing.

"Kamu tau, Lenne. Siapa laki-laki yang bersama mu tadi?" Rachel menatap Arlenne dengan serius. Kemudian, Arlenne mengangguk dengan singkat. "Tristan. Itu Tristan."

"Ya, kamu mengetahuinya. Tapi apakah kamu tau kalo dia itu siapa? Dia bukan berasal dari keluarga biasa, Lenne."

"Memang nya kenapa dengan Tristan. Aku tidak mengerti, Chel?"

"Dia... Dia... Tristan Valerio. Valerio yang hampir menghancurkan keluargaku!"

Ucapan Terakhir Rachel begitu menggebu-gebu. Ia benar-benar punya dendam terhadap keluarga Valerio. Sedangkan, Arlenne terlihat sangat terkejut dengan fakta yang baru saja ia dengar.


°°°


"Terimakasih sudah menerima saya dengan baik Nyonya. Anda sungguh bermurah hati," ucap Noah yang kini tengah berada di hadapan Hayden dan juga Tatjana.

Dua jam yang lalu, Hayden mengunjungi tempat kerja Tatjana. Dia melihat Tatjana tengah bermesraan di sela-sela istirahatnya. Tatjana yang mencoba menyembunyikan hubungannya pun akhirnya terpaksa mengatakan nya pada sang Ibu, takut jika Hayden salah paham. Beruntung, Hayden tidak terlalu ikut campur urusan percintaan anak-anaknya karena ia pernah muda dan ia paham.

"Jangan seperti itu, Noah. Panggil Saya Tante atau Mommy sama seperti Tatjana." balas Hayden sambil menatap Noah. Noah mengangguk dan tersenyum kecil.

"Baik Tante, Terimakasih!"

Mereka mengobrol kecil sesekali bercanda ria. Hayden pun juga ikut bercanda dengan menggoda kedua pasangan tersebut, membuat pipi Tatjana sering merona. Hayden juga bertanya kapan Noah akan melamar dan datang ke rumah keluarga Valerio. Tapi, jawaban Noah dan Tatjana kompak, mereka tidak ingin terburu-buru dan masih ingin menikmati masa muda mereka, Hayden setuju dan tidak akan terlalu memaksakan hal tersebut.

"Pipi Tatjana memang selalu memerah Tante," kekeh Noah sambil memandang kekasih nya yang memelototkan matanya.

"Kapan pipi ku memerah?" Tatjana mengerucutkan bibirnya. Kemudian Noah mengusap sayang rambut Tatjana dan benar saja pipi nya langsung merah merona. "Lihat lah itu."

Hayden tertawa melihat kedua nya. Ia bersyukur jika Putri sulung nya itu dicintai oleh Pria yang tepat. Jadi, ia tidak perlu khawatir lagi soal Tatjana. Tinggal Tania dan Tristan, Hayden berfikir kira-kira Pria mana berhasil meluluhkan gadis cuek, jutek, dan bermulut pedas seperti Tania dan Wanita mana yang akan menaklukan kenakalan dari putra bungsu nya, Tristan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 27 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Destruido ( New Story' )Where stories live. Discover now