Bab 12

129 13 5
                                    

Dua sejoli itu masih dalam keheningan perjalanan yang membuat suasana tampak canggung serta terkesan krik-krik. Tidak ada yang mau memulai pembicaraan, Ruka sedang mengerucutkan bibirnya kesal sedangkan Jihoon masih santai mengendarai motornya.

Di bonceng cowok yang statusnya udah mantan, membuat Ruka kini memikirkan betapa enaknya mie ayam dengan banyaknya sambal. Perutnya sedari tadi memang sedang keroncongan, tapi dia gengsi kalo mau ngajak Jihoon buat mampir makan dulu. Dia udah ada prinsip, Jihoon udah tega mutusin dia makanya Ruka gak mau banyak ngomong.

Ruka terus mendesah pelan, sambil mengalihkan tatapannya ke banyak kendaraan yang berlalu lalang. Tapi, tatapan mata ingin Ruka itu di tangkap oleh Jihoon dari sebelah kaca spion motornya.

"Kenapa lo?". Tanya Jihoon memelankan laju motornya.

Ruka gak jawab dia sengaja pura-pura tidak dengar. Sekali lagi, Ruka masih kesal dengan Jihoon.

"Ruka, lo budek ya?".

Ruka semakin menjadi, ia justru mengeluarkan ponselnya untuk menghindari percakapan dengan Jihoon.

Jihoon berdecak, dia kesal sekali di abaikan oleh Ruka. Niat Jihoon ingin berdamai dengan gadis itu. Tapi sepertinya, Ruka menolak dengan bersikap jual mahal pada Jihoon.

Bagaimana tidak?. Wanita mana yang tidak sakit hati, hanya karena masalah sepele Jihoon memutuskannya dengan sepihak.

"Lo masih ngambek sama gue?". Tanya Jihoon hati-hati agar sensi Ruka tidak berlebih. "Gue gak suka lo deket sama cowok lain. Gue cemburu".

Ruka mengalihkan perhatiannya menatap Jihoon. "Gue sama lo udah mantan". Jelas Ruka.

"Itu kemarin. Hari ini lo pacar gue lagi".

Dengan dongkol, Ruka memukul helm bagian belakang yang di kenakan Jihoon dan mengakibatkan laki-laki itu mengaduh kesakitan. Karena tindakan anarkis Ruka.

"Untung safety. Kalo gak kepala gue udah bocor". Ucap Jihoon.

Jihoon memberhentikan motornya di depan kedai yang menyediakan mie ayam yang tadi tengah di pikirkan oleh Ruka.

Ruka masih diam di tempatnya. Dia tidak menyangka, Jihoon masih menjadi golongan mantan yang peka akan pikiran Ruka sekarang. Perutnya benar-benar sangat keroncongan, karena sedari pagi gadis itu tidak sarapan dan hanya makan beberapa cemilan di kampus.

"Lo tunggu di sini. Gue numpang ke toilet dulu". Kata Jihoon, yang membuat Ruka membulatkan matanya.

"Lah, lo berhenti di sini mau numpang ke toilet doang?". Tanyanya.

"Ya menurut lo mau apa?. Mau ngemie?".

Ruka menghela nafas kasar, baru juga di puji tadi. Sifat menjengkelkan Jihoon kembali berulah. Dan Ruka sangat frustasi.

"Ji. Gue laper". Akhirnya Ruka ngaku.

Jihoon menatapnya. "Mau makan?".

"Harusnya tadi bener sih gue balik sama Jeno. Ya Allah". Keluh Ruka. "Gue yakin, perut gue kenyang makan enak di restoran".

"Apaan sih lo ka?. Kecentilan banget jadi cewek". Alibi Jihoon terpancing, dia tidak suka Ruka membandingkannya dengan cowok lain. Apa lagi cowok itu Jeno, cowok yang terang-terangan deketin Ruka.

"Ya lagian lo pea!. Mampir ke kedai mie ayam numpang toilet doang. Sekali lagi gue bilang, gue laper Ji".

"Iya iya ah bawel lo". Keluh Jihoon. "Ya udah sana duduk. Gue pesenin sekalian ke toilet".

Ruka tersenyum kecil sambil menatap Jihoon berbinar. Kemudian ia berjalan ke arah meja, sedangkan Jihoon pergi ke toilet setelah memesan pesanan mereka.

Perfect Girl (Jihoon X Ruka)Where stories live. Discover now