THIRTY-FOUR

476 52 4
                                    

Sam telah kembali ke rumah dilihat dari suara langkah kaki nya dia tidak sendiri. Jadi seperti nya Jared mendapatkan kedua kakinya Aku tersenyum pada keduanya. "Halo, jadi bagaimana rasanya berjalan dengan empat kaki?" Leah tertawa mendengar ucapanku.

Sam menggelengkan kepala karena kelakuan ku dia duduk sambil menyandarkan kepalanya ke kepala milik Leah lalu merangkul bahu Leah dengan lembut. Senang melihat posisi Leah tidak di gantikan Emily, menyedihkan mengingat bahwa imprint itu melukai ketiga nya di cerita berbeda. "Dia kelaparan, daging rusa tidak membantu apapun. Ada sesuatu yang bisa diberikan untuk nya sayang?" Leah mengangguk dan berdiri menuju ke konter.

"Lama tidak bertemu Jared. Kuharap kau sudah lebih baik."

"Aku sudah lebih baik karena sekarang memiliki dua kaki. Tapi baumu agak menyengat. Seperti pemutih." Jared mengerutkan hidungnya, aku terkekeh.

"Itu adalah bau Vampire, bagus jika kau sudah mengetahui nya." Jared mengerutkan kening nya bingung.

"Dia berkencan dengan Cullen." Sam menjelaskan.

"Benarkah? Kupikir hanya Bella." Jared heran dia menatapku dengan menilai.

"Kau berkencan dengan yang mana? Kupikir mereka semua adalah pasangan kecuali yang berambut coklat itu."

" Tidak juga, ayah Edward masih lajang lo..."

Aku tertawa melihat ekspresi wajah Jared. "Kau berkencan dengan dokter fang! Mustahil." Dia menatap ku tidak percaya. Mata hitamnya melebar dengan sendiri nya. Dia lalu menatap ke Sam meminta klarifikasi. "Dia bercanda kan?" Sam menggelengkan kepala. "Sayangnya dia tidak."

"Bukankah itu ilegal?!" Jared tercengang dan shock.

Ini adalah reaksi yang sudah aku tebak,  reaksi ayahku bisa ku nyatakan lebih baik dari ini. "Secara hukum tidak, dia pertengahan dua puluh dan aku hampir 19." Ucapku dengan senyum manis.

"Usia mentalitas tidak perlu di pertimbangkan." Ucapku masih dengan senyum manis.

"Tap-"

"Ah sepertinya aku harus pergi Leah, aku harus pergi membeli beberapa bahan makanan. Sampai jumpa, awasi bulumu Jared." Dengan cepat aku melarikan diri dari rumah Sam.

Jared nampaknya rasional dia berpikir dengan baik, pantas di mendapatkan Kim. Semoga mereka tetap menjadi pasangan di dunia ini.

......

"Apakah buku ini menginspirasi Taylor Swift?"  Aku menatap buku berjudul Dear John dengan heran, kenapa aku rasanya tidak asing dengan buku ini? "Well, aku harus membacanya." Dengan begitu aku akan mengingatnya kembali, jika memang aku sudah pernah membacanya.

"Hei!" Seseorang memanggilku aku berbalik mencari sumber suara untuk menemukan pria berkulit tembaga berambut panjang. "Ah Paul?" Aku heran, dia bukan tipe yang suka membaca bukan? Atau aku melewatkan sesuatu saat membaca Twilight?

"Apa yang kau lakukan di sini?" Aku bertanya heran. Tokoh buku di port angeles jaraknya lumayan jauh dari La Push.

"Tugas sekolah, aku sedang mencari buku untuk tugas." Aku mengangguk, ya masuk akal. "Aku pergi duluan Paul, sampai jumpa." Aku meninggalkan nya di depan kasir. Menunggu Carlisle datang menjemputku. Jessica dan Angela membawaku ke toko buku ini sebelum aku menyuruh mereka meninggalkan ku karena Carlisle akan menjemputku.

Ketika mobil yang tidak asing muncul aku melambai, mobil itu berhenti tepat di depanku. Aku duduk di kursi penumpang samping Carlisle. "Bagaimana pekerjaan mu hari ini?" Aku bertanya padanya sambil menempatkan ciuman kecil di pipinya. Kebiasaan baru yang sejujurnya di luar karakter ku. "Kasus rata-rata tidak ada yang fatal." Ucapnya. Aku mengangguk mengerti, dia meraih tanganku dan menggenggam nya selama perjalan menuju ke restoran untuk makan malam kami, lebih tepatnya makan malamku.

𝐖𝐈𝐋𝐃 𝐑𝐎𝐒𝐄 - CARLISLE CULLENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang