FOURTEEN

1K 126 6
                                    

Hari ketiga setelah kecelakaan yang hampir membunuh kedua Swan, Nesryn duduk di depan jendelanya memandangi bulan yang hari ini terlihat bersinar lebih terang daripada biasanya. Tralis besi penghalang jendela telah dipasang paranoia nya tentang vampir yang bisa dengan mudah masuk tanpa suara membuatnya meminta Charlie memasang untuknya. Pemandangan pepohonan dibelakang rumah masa kecilnya menenangkan nya, sedikit mengatasi kekhawatiran nya bertemu dengan keluarga Cullen lagi. Dia juga khawatir melihat bagaimana Edward dan Bella bahkan dengan campur tangannya hanya semakin dekat dan dekat.

Masa depan tidak bisa dihindarkan tapi dia jelas bisa membuat masalah pertarungan dengan vampir yang baru lahir serta Volturi tidak terjadi. Sayang sekali Nesryn tidak menemukan cara untuk mengatasi hal itu tanpa memberitahu mereka terus terang, dia bukan seseorang yang diberkati oleh kekuatan luar biasa seperti di fanfic umumnya. Dia hanya mampu melihat masa lalu seseorang bukan masa depan. Tidak ada yang istimewa dari hal itu, dia hanya akan berempati pada setiap orang asing yang dia lihat masa lalunya.

Angin berhembus menerpa tubuh Nesryn yang duduk tepat dipinggir jendela bersandar pada tralis besi yang kuat. Nesryn memeluk erat-erat selimutnya di bahu. Dia memiliki firasat bahwa Edward mengawasi kamar adiknya dia bukan peramal tapi firasat nya terkadang cukup kuat. Dengan helaan nafas dia beranjak dengan enggan memeriksa kamar Bella.

Perlahan-lahan membuka pintu kamar Bella agar tidak membuat suara yang menganggu Bella tapi cukup untuk membuat Edward pergi. Dengan langkah yang halus. Menghindari setiap resiko membuat suara nyaring Nesryn pergi memeriksa jendela kamar Bella. Dia telah meletakkan beberapa helai rambutnya ketika menutup jendela kamar Bella dan yah rambut itu hilang.

Bella jelas tidak membuka jendelanya mengingat betapa dinginnya kota forks dan dia masih belum terbiasa. Beruntung bagi Nesryn nyatanya dia nyaman dengan cuaca hangat maupun dingin.

"Penguntit mengerikan." Nesryn berbisik dibawah nafasnya.

Seandainya Bella tidak menolak tawaran tralis untuk jendelanya juga.

--------❀--------

Keesokan paginya adalah weekend Nesryn menggenggam erat-erat tas ransel berisi pakaian ganti, novel dan buku sketsanya. Sesi terapi nya akan berlangsung hari ini di rumah sakit tempat dokter Cullen bekerja. Sungguh sangat mengejutkan ketika Nesryn bertemu Esme tidak ada sejarah yang memperlihatkan adanya ketertarikan romantis berbalas antara dia dan Carlisle. Esme pada awalnya menyukai Carlisle namun itu bertepuk sebelah tangan dan dengan muda berakhir setelah pertemuan Esme dengan Alistair yang sangat-sangat mengejutkan Nesryn.

Alistair dan Esme telah menikah namun Esme tidak memaksa nya untuk terus menyatu dengan Cullen dan membiarkannya mengembara dengan syarat mereka akan terus bertemu setiap minggunya.

"Senang bertemu denganmu Nesryn, Keponakanku banyak menceritakan tentangmu." Esme tersenyum ramah.

Nesryn yang pulih dari keterkejutan nya langsung membalas dengan senyuman kaku. "kuharap hal baik..?" Nesryn memberikan tatapan bertanya. Dia tidak ingin membuat sesuatu mencurigakan faktanya tidak ada kemiripan selain kepucatan dan warna mata dari Cullen.

"Esme Cullen. Aku disini telah bekerja sebagai asisten bagian dari fisioterapi, biar aku antar ke ruangannya." Ucap nya dengan anggun mengantar Nesryn ke sebuah ruangan.

Nesryn hampir menganga, apa yang terjadi pada dimensi ini? Dia jelas berharap ini sama seperti yang tertulis namun nyatanya tidak. Banyak efek kupu-kupu kemungkinan besar adalah karena kehadiran nya. Dia benar-benar dibuat pusing dengan perubahan itu.

Pintu terbuka dan Nesryn disambut oleh dua dokter bersaudara Thomas dan Tiffanie.

"Halo Tiffanie, Thomas, kami memiliki Nesryn disini." Esme memberinya ruang untuk dia.

𝐖𝐈𝐋𝐃 𝐑𝐎𝐒𝐄 - CARLISLE CULLENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang