TWENTY-SEVEN

671 82 3
                                    

Aku berhenti di tengah perjalanan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku berhenti di tengah perjalanan. Membuat Carlisle ikut berhenti dan memperhatikanku. Kecelakaan itu adalah permulaan kehidupan milikku berubah. Kecelakaan itu kupikir adalah mimpi kemudian aku terbang pertengkaran dengan ibuku. Lalu dunia berubah aku terbangun di ranjang rumah sakit karena permohonanku yang spontan.

"Sudah lima tahun ya." Aku bergumam. Sambil kembali berjalan menatap kemanapun kecuali Carlisle.

"Aku tidak tahu jika topik itu membuat-"

"-Tidak apa Carlisle aku baik-baik saja. Hanya ada banyak sentimen dari kecelakaan itu." Terlalu banyak untuk aku tanggung.

Tangan dinginnya menggenggam erat milikku. Aku untuk pertama kalinya bisa mengabaikan aliran listrik dan membiarkan tanganku tergenggam di miliknya karena pikiranku kembali ke masa-masa aku bukanlah Nesryn Swan. Seorang mahasiswa hukum entah di semester mana aku sebelum aku sampai ke dimensi ini. Bagaimana kabar orang tuaku? Mereka melupakanku atau alam semesta ku terhenti? Aku tidak tahu.

"Bagaimana pendapatmu tentang Volturi Carlisle?" Aku bertanya mengisi kesunyian yang aku ciptakan karena nostalgia masa laluku. Tangan kami masih bertautan. Dia menggenggam tanganku dengan hati-hati saat kami kembali melalui jalan menanjak yang cukup untuk membuatku mungkin terjatuh.

"Mereka sebagai penguasa atau seorang teman?" Carlisle bertanya sambil menuntunku. Aku memperhatikan langkahku, aku harus banyak berterimakasih pada Alice karena sepatu yang sangat nyaman ini.

"Terserah padamu."

"Aro adalah yang terdekat dengan ku di antara ketiganya. Selain fakta bahwa dia pembaca pikiran taktil yang sudah melihat keseluruhan hidupku, dia juga adalah yang paling penasaran terhadap pilihan makananku." Carlisle berbicara, suaranya terdengar sayup. Kami berjalan beriringan di suasana hutan yang sangat sunyi, insting binatang mereka nampaknya cukup bagus. Kini hanya detak jantung bodoh ini yang didengarkan Carlisle.

"Kami banyak berbicara, Aro melihat bagaimana kemungkinan peradaban manusia yang tengah berkembang sangat melampaui apa yang ada pada zamannya. Aro lebih tua dari kertas jadi itu masuk akal baginya untuk tertarik pada segala hal. Marcus adalah pengecualian." Kenangnya.

"Marcus yang paling jauh dari keduanya meskipun Caius agak membenciku, sangat sebenarnya. Dia tidak suka perbedaan baru, dia melihat pola makanku adalah kelemahan." Aku meringis ketika kilatan Fanfiction tentang pola vegetarian Cullen adalah hal yang buruk.

"Menjadi dirimu sendiri akan baik-baik saja. Kehidupan manusiamu pasti berkaitan dengan pilihan hidup mu saat ini bukan? Tidak ada salahnya dengan itu." Menjadi diri sendiri akan baik-baik saja. Lucu, aku yang dahulu tidak akan pernah mempertimbangkan kalimat itu.

"Kupikir kita sudah cukup berjalan Nesryn." Aku mengangkat alisku. "Aku bahkan belum lelah." Ucapku.

"Aku berjanji pada ayahmu kau akan kembali sebelum pukul 5 sore jadi kupikir mungkin kau ingin istirahat sebentar setelah dari atas High Divide."

𝐖𝐈𝐋𝐃 𝐑𝐎𝐒𝐄 - CARLISLE CULLENWhere stories live. Discover now