kacau

16 0 0
                                    

Lia berdarah

-arex-

Hari selasa ini diawali dengan bidangstudy yang tidak dinanti oleh 12 ipa1, bagaimana tidak ,mereka harus melihat puluhan bahkan ratusan angka yang harus diselesaikan dengan berbagai rumus yang membingungkan.

Buku paket, buku tulis dan perlengkapan lainnya sudah tersedia diatas meja, rasa enggan ingin melihat isi buku tapi harus dilakukan oleh seisi 12 ipa 1. Pak Karto adalah guru mate-matika 12 ipa 1, ia dikenal dengan kekilerannya. Tapi kata killer itu hanya berlaku bagi murid yang malas,tidak displin sama sekali, berbeda dengan mereka yang disiplin pasti akan menganggap hal itu biasa saja, Apa yang perlu ditakuttkan?.

Pak Karto masuk dengan buku Paket,Absensi, Satu buku catatan berwarna biru yang disampul dengan plastic bening , satu kotak kapur yang berisi patahan kapur, ia pegang di tangan kirinya dan 2 spidol ditangan kirinya.

Pak Karto duduk, menatap setiap murid yang diam membisu . Lalu mulai membuka buku catatan berwarna biru itu, menulis situasi dikelas 12 ipa 1, lalu ia membacakannya "Hari ini semua siswa hadir, berpakaian lengkap sangat menyenangkan untuk saya lihat" .

Pak Karto berdiri, mendekati meja Velia "Kamu kerjakan halaman lima puluh enam nomor satu dekedepan" Ucap Pak Karto sambil meletakkan spidol diatas meja Velia. Velia yang tanpa menunggu lama maju kedepan mengerjakan soal yang disuruh pak Karto.

Lalu menghampiri meja Diego si ketua kelas 12 ipa 1 "Kamu mengerjakan nomor dua" Ia melakukan hal yang sama yaitu meletakkan spidol diatas meja Diego.

Dan yang terakhir Pak Karto menghampiri meja Arex " Kerjakan nomor tiga" sambil meletakkan 2 batang kapur diatas meja Arex.

Mereka semua mengerjakan soal yang diperintakan oleh Pak Karto, kalau ditanya, mereka takut takut tidak ya mengerkakan soal yang disuruh pak Karto? Jawabannya tentu saja tidak. Murid yang mengerjakan soal didepan itu adalah murid kepercayaan Pak Karto, Ia selalu puas dengan hasil jawaban mereka ketikan mengerjakan soal.

Velia yang selesai duluan, berbalik , meletakkan spidol itu diatas meja guru, lalu disusul oleh Diego dan Arex.

Mereka bertiga belum diperkenankan untuk duduk, mereka berdiri disamping meja Pak Karto.

"Semua perhatikan kepapan tulis, semua mengerti dengan jawaban mereka?"

"MENGERTI PAK" jawab mereka kompak.

Lalu pak Karto menghapus tulisan dipapan tulis, lalu memanggil satu persatu murid untuk mengerakan soal nomor 1. 10 siswa dapat mengerjakannya dengan benar walau pun dengan waktu yang sedikit lama. Berlanjut hingga nomor 2 dan 3 tidak satu pun yang lolos mengerjakan soal yang diselesaikan oleh Vlia, Diego dan Arex.

Waktu sudah berlalu cukup lama hanya tersisa 10 menit lagi untuk kelas Pak Karto.

"Semua buka halaman lima puluh Sembilan, kerjakan tiga puluh soal yang ada, besok saya terima dalam lembaran kertas, Paham semuanya?"

"PAHAM PAK"

Pak Karto mengganggukkan kepalanya sekali, lalu membereskan buku nya. Tak lama bel pergantian les berbunyi, dilanjut dengan bidangstudy lainnya.

----------



"Vel... lo pesen apa" Tanya Icha yang sedang berdiri

"Sari roti cheese cake aja"

Manda langsung menatap Velia "loh....? Tadi bukan nya lo bilang laper ya?kok malah pesan cheese cake?"

"Nggak selera" jawab velia singkat.

Arelia [On Going]Where stories live. Discover now