Ujian

11 0 0
                                    


pertemuan yang kesekian kali nya tapi kali ini berbeda
-Arex-








Hari senin tanggal 12 september 2022 adalah hari yang paling tidak dinanti oleh penghuni Sma Citra unggul, apalagi penghuni 12 Ipa 1.

Intinya mereka tidak menyukai hari senin saat ini karena ada ulangan.





Setelah selesai upacara seluruh siswa masuk kedalam ruangan kelas mereka masing masing.

Belum ada 1 menit  bagi mereka untuk bernafas tiba-tiba pak wono guru mata pelajaran bahasa Indonesia sekaligus wali kelas mereka masuk kedalam kelas  membawa lembaran kertas hvs dengan jumlah yang banyak  yang didalamnya berisikan soal yang rumit .

"Pagi semua" Sapa pak wono

"PAGI PAK" jawab mereka serentak.

"Baiklah agar mempersingkat waktu, Tas kalian letakkan didepan dan yang ada diatas meja hanyalah alat tulis" perintah pak wono

Tanpa berlama-lama semua berdiri ,membawa tas mereka dan meletakkannya didepan sesuai perintah.

Setelah semuanya kembali duduk pada bangku mereka masing, barulah pak wono membagikan soal ulangan mereka kesetiap meja.

Lalu pak wono berhenti dimeja Arex, menatap laki-laki yang sedang diam menyangga wajah dengan sebelah tangannya seolah ia khawatir dengan situasi sekarang ini.

Pak wono yang telah selesai membagikan soal , akhirnya kembali kemejanya.

"Baiklah, kalian kerjakan ulangan dengan sebaik mungkin, Silahkan" ucap pak wono seraya duduk.

Hening!!!!

Semua  fokus untuk mengerjakan ulangannya, mereka tidak ingin mendapatkan nilai yang buruk terlebih lagi mereka sudah kelas 12, pastinya mereka akan melakukan yang terbaik.

Tapi  kata fokus itu tidak berlaku untuk Arex.

AREX Laki-laki pemilik wajah  tampan dengan senyum manisnya. Ia lebih dikenal dengan sifat jahilnya, ia juga sangat ramah kebanyak orang karena  cuek itu bukan ciri khas seorang Arex. Selain dikenal karena kejahilannya, ia juga dikenal karena kepintarannya. Arex itu suka belajar tapi gaya belajarnya ANEH!!!. Dia suka cara belajar yang dibawa santai, seperti mendengar musik,ia akan mengekspresikan semua yang dia pelajari lewat gestur tubuhnya.

Itulah Arex, siswa terkenal yang punya banyak fans.

" Lia" bisik Arex

"psttttttt"

"Liat sini dong" goda Arex

Velia menoleh kearah Arex, memutar bola matanya lalu kembali fokus kepada ujiannya.

Tak menyerah sampai disitu saja, Arex malah melempar gulungan kertas kecil kearah Velia.

"Lia... bagi jawaban nomor delapan! Jangan pelit entar kuburan lu sempit" ucap Arex yang sedikit mencondongkan badannya kemeja Velia.

Pak wono yang pandangannya telah mengarah kearah arex sejak tadi dimana ia akan memanggil Velia untuk meminta jawaban.

"Arex kamu ngapain, udah siap ulangan kamu?" Tanya Pak wono

Arex yang kaget karena tiba tiba ditegur , buru-buru kembali pada posisi terbaik dalam melakukan ulangan.

Atensi satu kelas langsung tertuju kepada Arex.

"Semuanya tetap fokus pada ulangan kalian, dan untuk Arex nanti keruangan saya"

"iya Pak" jawab Arex membuang muka.

Ryan mengelus punggung Arex,dengan alibi prihatin akan Arex yang terus-terusan dipanggil keruangan pak wono

"Sabar Rex, Pak wono baik kok"

Iya pak wono emang baik, dia akan menegur muridnya dengan wejangan, tidak sampai membentak muridnya atau bahkan memukul muridnya.

"Berisik lu" ucap Arex sambil menepis tangan Ryan yang bertenggger dipunggungnya.

"Ampun paduka" balas Ryan sambil menampilkan wajah sok sedihnya itu



Bell istirahat akhirnya berbunyi



"Kumpulkan kertas ulangan kalian kemeja bapak"

Semua murid langsung bangkit dari tempat duduknya, setelah semuanya terkumpul

"Arex , ayo ikut bapak"

Arex mengikuti pak wono dari belakang.

Disepanjang koridor, Arex yang berjalan bersama pak wono sudah menjadi pemandangan biasa bagi mereka.

Semua tau kalau Arex pasti berbuat ulah dikelas.

Sesampainya diruangan pak wono, Arex langsung disuruh duduk.

"Arex,kamu ini terus saja mengganggu teman, berubah Arex , sampai kapan bapak harus menasehati kamu?"

"kamu sudah kelas duabelas, sebentar lagi kamu lulus, mau sampai kapan kamu bawa sifat kamu yang seperti itu?" ucap pak wono dengan sabar.

"iya pak nggak diulangi lagi" ucap Arex sambil tersenyum kearah pak wono

"Kata itu saja yang terus kamu kamu ucapkan , Bapak udah nyuruh ke Velia buat ngawasin kamu, juga ngajarin kamu." Ucap pak wono

"Lia pak??"Tanya Arex memastikan

Pak wono hanya mengangguk sebagai jawaban.

"kenapa harus pake ngawasin saya segala sih pak?"

"hanya itu cara agar kamu berubah, bapak tidak bisa meluangkan waktu penuh hanya untuk memperingati kamu terus"

"nggak usah pak,janji berubah dah. Apalagi yang bapak suruh itu Lia, males lah pak"

"simpan penolakan kamu itu, atau kamu mau yang mengawasi kamu itu adalah Anel" tawar pak wono

Arex membulatkan matanya " yang bener aja pak, kok makin parah, ya udah Lia aja Pak"

Tentu saja Arex menolak, bagaimana tidak Anel itu gadis tomboy,berbadan besar, kasar dan sangat bawel.

Membayangkannya saja Arex sudah merinding.

"Ya sudah Arex kamu bisa kembali kekelas"

"Baik pak, saya permisi" Arex keluar meninggalkan ruangan wali kelasnya itu.





-see u next part-

Arelia [On Going]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα