Sore

62 6 0
                                    

Capek ya?

Sama kok Syaa juga ^^

---------------------------------
"Sebuah persahabatan akan menjadi luar biasa, ketika semua anggotanya saling bergandengan tangan, demi mencari arti kata 'bahagia' yang sebenarnya"-Syaa
----------------------------------

"eungh"lenguhan kedua pemuda yang baru terbangun dari tidurnya pun terdengar dari satu kamar.

"Wih.... Udah siang"ujar Rion setengah sadar

Puk

Dion melemparkan bantal kearah wajahnya.

"Udah sore gobl*k!"kesalnya

Vion yang masih mengumpulkan nyawa hanya menatap kedua sahabatnya dengan tatapan bingung.
Ada apa dengan kedua manusia aneh di depannya ini?

Rion dan Vion dengan kompak mengerjapkan mata mereka. Berharap bisa mendapatkan kesadaran full mereka, kembali.

"Udah sadar?"tanya Dion yang sudah terbangun dari dua jam yang lalu.

"Lah, lu udah bangun?"Rion terlihat kaget.

"Iyalah."jawab enteng Dion sambil memakan cemilan yang ia pangku.

"TUNGGU! ITU.... ITU CEMILAN GUA!?"Rion berteriak, membuat Vion tersentak kaget.

"Hehehe.... Sorry gua lapar tadi"ngeles Dion dengan wajah tanpa dosanya.

"Mata lu lapar! Enak aja lu ngomong gitu!"Rion langsung mengambil cemilan miliknya yang sedang dimakan Dion

Dion memanyunkan bibirnya kesal,

"Iss bagi dikit doang gak bisa!?"ujarnya

"Dikit apaan!? Tinggal 15 biji lagi nih!"Rion ikut kesal

"Dihitung dong...."ujar Dion tampak tak menyangka

"Iyalah!"Rion tetap kesal

"Huft...."Vion hanya menghela nafas, berusaha sabar.

Dia selalu bertanya-tanya, ada dosa apa ia hingga dipertemukan dengan dua manusia penuh keanehan di depannya ini.

Jujur Vion lelah. Tapi dia bisa apa?
Tanpa mereka hari-hari terasa tak berharga.

"Udah-udah! Ke luar yok, lihat bintang sambil duduk di teras"ajak Vion untuk menghentikan keributan kedua sahabatnya itu.

Rion dan Dion mengalihkan tatapan mereka kearah Vion. Mata mereka berbinar-binar.

"Ayok!"balas keduanya dengan kompak.

Hadeh, pas gini aja kompak lu pada -_-


"Lah? Bintang mana bintang?"Rion mendongak, berharap menemukan bintang di langit sana.

"Yaelah, lu panggil gitu terus, mereka gak bakal muncul kali"Dion berujar dengan malas

Nah kan, mulai lagi....

Vion menatap mereka datar, ah tunggu.... Ada tetesan air yang mengenainya.

"Dari atas?"gumamnya kebingungan

"Hujan woy, hujan!"berbeda dengan Vion yang ngelag, Dion malah panik sendiri.

Rion berjalan turun dari teras mansion besar itu,

"Apaan dah. Mending mandi hujan! Mumpung deras nih, seru"ujar Rion

Dion dan Vion saling melemparkan tatapan lalu mengangguk. Mereka ikut turun dari teras dan berjalan kedekat Rion.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 28 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

three friendsWhere stories live. Discover now