Chapter - 23

166 34 15
                                    



Yuri dan Jessica berhadapan dengan saling bertatapan cukup lama sebelum akhirnya Jessica berjalan mendekat dan melewati Yuri tanpa menyapa sedikitpun.

Yuri tersenyum miris dengan sikap Jessica yang berubah dingin, bersikap seolah mereka tak pernah dekat, tak pernah memiliki hubungan spesial.

"apa kau tak mengenaliku?"

Pertanyaan Yuri menghentikan langkah Jessica, dia terdiam tanpa menjawab pertanyaan Yuri.

Yuri berbalik memandang Jessica, memandang punggungnya dengan perasaan sedih, dia tak mengerti apa salahnya hingga Jessica bersikap seperti ini.

"jika kau ingin membuangku setidaknya katakan dengan jelas, tidak bertindak tidak bertanggung jawab seperti ini."

Jessica masih diam membuat Yuri semakin frustasi dengan sikap diam Jessica.

"Jessica-ssi, kurasa pendengaranmu masih berfungsi dengan baik, kenapa kau tidak mengatakan sesuatu?"

Jessica sedikit melirik tapi tetap tak mengatakan sesuatu dia bahkan berjalan masuk ke dalam rumah, mengabaikan Yuri yang kecewa dengan tindakannya.

Yuri begitu marah melihat tindakan Jessica, matanya menyala penuh emosi saat Jessica tak peduli padanya. Yuri pergi meninggalkan rumah dengan perasaan penuh kebencian pada Jessica.

Di depan pintu rumah Jessica menghentikan langkahnya, dia berbalik memandang Yuri yang sudah pergi, matanya berkaca-kaca menahan sekuat tenaga agar air matanya tidak jatuh.



***



Pagi sekali Jessica terbangun dari tidurnya karena merasa haus, dia mengambil pakaiannya yang tercecer lalu turun dari tempat tidur, sebelum keluar dari kamar dia memandang Yuri yang terlelap di tempat tidur dengan senyum cerah, pagi ini dia bangun dengan keadaaan yang berbeda, hati yang berbahagia.

Jessica mengambil gelas dan mengisinya dengan air, meneguk perlahan hingga airnya habis, dia meletakkan gelas dan hendak kembali ke kamar tapi wanita paruh baya menahannya.

"kau pasti Jessica?"

Jessica mengangguk bingung, dia tidak mengenalnya.

"bisa kita bicara? Aku ibu Yuri."

Jessica mengerjap terkejut saat wanita paruh baya ini mengenalkan diri sebagai ibu Yuri, pantas saja wajahnya tampak familiar.

"tentu!"

Ibu Yuri berbalik berjalan keluar, Jessica mengikutinya dari belakang dengan perasaan waswas, apa yang akan Ibu Yuri katakan padanya? Kenapa perasaannya merasa ini akan menjadi mimpi buruk untuknya.

Di hari yang sangat pagi, Jessica duduk berhadapan dengan Ibu Yuri, dia tampak gugup melihat tatapan Ibu Yuri yang tak bersahabat.

"jadi kau yang mengganggu Yuri selama ini?"

"dan membuat Joohyun kecewa?"

Jessica tidak menjawab, dia ingin tahu sampai mana Ibu Yuri berbicara.

"sepertinya kau tidak layak untuk Yuri."

Ibu Yuri memperhatikan Jessica dengan tatapan tidak suka karena melihat Jessica hanya mengenakan T-shirt kebesaran dan celana pendek yang tertutup oleh T-shirt-nya.

FallinWhere stories live. Discover now