~Chapter 3

7 1 0
                                    

Hai Hai gw kembali, makasih yang udah mau baca..
Jangan lupa tinggalin jejak yahh vote dan komen

Oke lanjut aja...

***

Jam istirahat ke dua berbunyi para murid SMA Negeri Angkasa berhamburan untuk mengisi perut dan ada yang solat dzuhur. Tak lupa Vaska dan para sahabat nya yang sudah pergi kekantin untuk mengisi perut mereka. Bahkan mereka sudah makan terlebih dahulu sebelum istirahat tiba.

Ting

+62 852 6789 1011
Temui gw di bwh jembatan dkt perpus plng sklh
ada yg ingn gw omngin ke lo.

Vaska melihat notifikasi dari nomor yang tidak di kenal di ponsel nya, sering kali nomor ini memberi pesan kepada Vaska, Vaska juga kenal dengan pemilik nomor ini tetapi Vaska tidak ada niatan untuk menyimpan nomor itu.

Avaska Brilli Atlanta
Ok.

Vaska membalas singkat pesan itu lalu meletakkan ponselnya kembali di atas meja. Vaska sadar Flores lagi menatap nya, lalu Vaska tersenyum kecil kepada Flores, Flores yang paham maksud Vaska, hanya menghela nafas panjang. Flores juga tahu siapa yang mempunyai nomor itu. Tidak bisakah Vaska memberi tahu para sahabat nya apa yang sedang terjadi pada dirinya saat ini? Flores berdiri dan cabut dari sana. Vaska dan para sahabat nya bingung melihat kepergian Flores.

"Flores mau kemana tuh?" Tanya Rama. "Gatau gw, mungkin mau boker" Balas Tio

"Bisa gak sopan dikit?" Serobot Fatih kesal

Rama dan Tio menoleh ke arah Fatih "kenapa?" Tanya Tio

"Lo ga lihat orang makan? Bokar boker omongan lo" Balas Fatih.

"Yaa kalo gw sih langsung aja kasih tai nya ke mangkuk lu" Ucap Rama, "Bangk- Ehhh mau kemana lo Kaa?" Belum selesai mengumpat Fatih nanya ke Vaska yang berdiri dan ingin pergi dari sana.

"Kamar mandi bentar mau ikut lo?" Balas Vaska sambil tersenyum jahil. "Ogahh anjir" Balas Fatih.

Vaska meninggalkan ke lima sahabat nya yang lagi adu bacot, tentu hanya Rama Tio dan Fatih yang adu bacot. Zainal dan Lino? Sibuk dengan ponsel nya.

Vaska berjalan menelusuri koridor sekolah yang banyak ciwi-ciwi lagi berlalu lalang disana, banyak ciwi-ciwi di sana yang menjerit dihati nya karna melihat ketampanan Vaska, bahkan ada yang menghalu kalo mereka ada di samping Vaska sambil menggandeng tangan Vaska. Vaska hanya terus berjalan tidak peduli teriakan ciwi-ciwi itu.

Sesampainya di depan kamar mandi Vaska melihat Flores yang lagi memainkan ponselnya sambil menyandarkan punggung nya ke tembok. Vaska berjalan mendekati Flores lalu menyandarkan punggung nya ke tembok di samping Flores dan tangan di masukan ke dalam saku celana.

"Anterin gw ke tempat biasa pulang sekolah" Ucap Vaska. Vaska tau Flores kesini hanya menunggu nya dan tau kalo ia ingin bicara berdua dengannya. "Mau sampai kapan lo sembuyiin ini?" Ucap Flores sambil memasukkan ponselnya kedalam saku celana nya.

Vaska tersenyum tipis lalu menghela nafas panjang "Yang penting lo tau semuanya"

Flores menegakkan tubuhnya lalu melihat Vaska sambil tersenyum miring "Munafik" Satu kata keluar dari mulut Flores.

VASKAWhere stories live. Discover now