Mew's Pov: Last Day With My Last Love

110 16 4
                                    

Aku melihatnya, seseorang yang sangat ku cintai. Wajahnya yang cantik kian bertambah ketika ia tersenyum, aku terus menatap lekat wajahnya, berusaha mengingat setiap detail nya tanpa terlewat se inci pun, paling tidak aku sudah mengukirnya sebelum aku melupakan semuanya.

"Kau sudah lama phi?" Tanyanya dengan senyum yang tetap terpatri diwajahnya.

" Baru kok, kamu sudah pulang kan?" Tanya ku, sembari memasangkan helm di kepalanya.

Dia mengangguk, menatap wajah ku sendu, aku memandangnya bingung, kenapa dia tiba-tiba sedih? pikirku. Tangannya mengusap lembut bagian bawah mataku, "maaf" isaknya pelan.

Aku menangkup wajahnya yang memerah, "Hey its okay baby, ini bukan salahmu". Aku menenangkannya, berharap ia berhenti menangis, sungguh hatiku terasa nyilu ketika melihat air matanya yang meleleh. Walaupun aku tidak tahu apa yang membuatnya meminta maaf, jujur aku benar-benar lupa apa yang sebelumnya terjadi.

"Maaf phi, aku terlalu sensitif hari itu"

"Stt, sudah sayang" aku mengusap air matanya,"Phi ingin mengajakmu kencan tul", aku ingin mengajaknya menghabiskan hari terakhir kami, sebelum aku pergi.

Dia mengangguk antusias mendengar ajakanku. Ya tuhan, bagaimana aku sanggup meninggalkannya?,

"Phi kenapa kau melamun?"

Lamunanku buyar tatkala mendengar nada khawatirnya, "ah tidak apa-apa sayang"

Aku menaiki motor dan segera menyuruhnya untuk naik, tangannya memeluk erat tubuhku, demi tuhan aku sangat merindukannya.

Hening

Sepanjang perjalanan hanya hening, ia tidak berbicara sepatah katapun, begitu pula aku yang tidak ingin membuka mulutku. Aku hanya ingin menikmati suasana ini dengan dia di dekapanku.

Tul menempelkan dagunya di bahuku, "kita akan kemana phi?" Ucapnya mengagetkanku.

Aku berfikir sejenak mencoba mengingat-ingat tujuanku sebelumnya, ya tuhan lagi-lagi aku melupakannya.

"Phi belum ada rencana sayang, kamu punya?" Tanya ku balik.

"Aku pengen nonton phi"

Aku mengangguk mendengar jawabannya. Aku terus melajukan motorku, dengan tul yang mendekap erat tubuhku.

Beberapa menit berlalu, tiba-tiba kurasakan tepukannya di bahuku, "ada apa sayang?" Tanyaku.

"Aku pengen nonton" ucapnya kesal.

Aku mengangguk, "iya ayo" jawabku sabar.

"Kita sudah terlewat phi" protesnya.

Aku memutar balik motorku, ya tuhan lagi-lagi aku lupa.

"Maaf, phi lupa"

Aku memarkirkan motorku dan menggandeng tangannya memasuki mall, kita memesan tiket lengkap dengan snack dan minumnya.

"Ready Player One, Bangku baris A, apa phi benar sayang" ucapku menghiburnya, aku tahu dia agak kesal karena kejadian tadi.

Tul tersenyum dan segera melingkarkan tangannya di lenganku, "kau tahu aku menyukai baris itu, oh dan filmnya tentu"

Aku mengangguk dan mengelus rambutnya pelan.

.

.

.

"Aku ke kamar mandi sebentar sayang, kau tunggu disini na?"

Tul mengangguk mendengar ucapanku.

Aku berjalan ke kamar mandi, setelah urusanku selesai, terdengar bunyi panggilan masuk dari hanphone ku yang ternyata dari tae.

Tiba - Tiba Cinta (END)Where stories live. Discover now