istri?

370 26 3
                                    

Ji-Sung sekarang berada di supermarket, dia memilih belanjaan buat akhir bulan selanjutnya, yang menyuruh dirinya adalah jaemin siapa lagi kalau bukan dia

Tadi siang Ji-Sung ditelpon oleh jaemin untuk membeli sesuatu, ia paling malas kalau disuruh ke supermarket, dia ke supermarket masih menggunakan pakaian kantor

“halo pak bos” Ji-Sung mendengar suara yang ia kenal akhirnya ia menengok kearah suara, ternyata karyawan magangnya itu.

“helo juga” ucap Ji-Sung dengan datar, dia sudah berbuat malu kemarin, jadi agak canggung bertemu dengan Chenle

“yaudah saya kesana dulu ya, saya permisi bos” chenle akhir nya pergi menjauh dari Ji-Sung, dia hanya menundukkan kepalanya kebawah, dia tidak menatap wajah chenle takut ia mengira kalau chenle adalah Cleo sahabat nya

Sekitar 30 menitan memilih apa yang dibeli akhirnya selesai, Ji-Sung berjalan kekasir, sang kasir hanya menatap Ji-Sung dengan terpesona

“sampai kapan kau berhenti menatap ku?” ucap Ji-Sung, sang kasir mendengar suara deep voice Ji-Sung langsung tersadar dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal

Sang mba kasir menghitung jumlah belanjaan Ji-Sung, Ji-Sung menatap kearah samping ternyata Chenle, chenle menatap kembali tatapan Ji-Sung, ia tersenyum kecil

“total nya 50 ribu won” ucap sang mba kasir, Ji-Sung pun mengasih black card nya, setelah itu mba kasir mengembalikan Black card ke Ji-Sung

“sudah punya pacar? Kalau belum saya siap ko” ucap sang mba kasir dengan centil membuat Ji-Sung ingin muntah

“saya sudah punya istri” ucap Ji-Sung membuat sang kasir tersenyum kecewa

“mana istri nya?? Ko gaada?”

“hitung punya dia” ucap Ji-Sung sambil menunjuk kearah Chenle, chenle terkejut tetapi ia menyembunyikan terkejut nya itu, sng kasir menghitung jumlah milik chenle

“total nya 30 ribu won” Ji-Sung membayar menggunakan Black card, setelah itu kembalikan ke Ji-Sung, chenle mengambil belanjaan itu

Ji-Sung dia menggandeng tangan Chenle lalu mengangkat keatas, “ini istri saya, jadi orang jangan centil” ucap Ji-Sung dengan datar, Ji-Sung menarik tangan Chenle dan berjalan Keluar supermarket

Diparkiran jisung melepaskan tangan Chenle, “maaf saya lancang memegang tangan mu, sebagai maaf nya saya antar kerumah mu”

“gausah gapapa ko bos, saya bisa pulang sendiri, soalnya rumah saya Deket ko di gang kecil itu”  ucap Chenle

“stop you calling me bos, kamu memanggil saya Ji-Sung saja, yaudah saya pergi dulu” Ji-Sung pun masuk ke mobil dan berjalan meninggalkan Chenle

Chenle menghela nafas panjang, untung sja ia bisa menolak tawaran Ji-Sung, kalau enggak dia akan ketahuan

“untung saja” gumam Chenle

•••••••

CEKLEK

“syalom Hyung!” ucap Ji-Sung sedikit keras, Ji-Sung berjalan kearah dapur karena jaemin tidak menjawab salam nya pas jaemin di dapur

Pas udah didapur ternyata benar  jaemin sedang memasak bersama Jeno, Ji-Sung berjalan kearah mereka berdua

“hyung, ni belanjaan banyak bener belanjaan anjir” ucap Ji-Sung, jaemin dan Jeno menatap kearah Ji-Sung, Jeno menghampiri jisung yang sedang terduduk di kursi

“itu buat akhir bulan selanjutnya Ji-Sung” ucap jaemin, Ji-Sung memutar bola matanya dengan malas, kenapa dirumahnya tidak ada maid?? Jawabannya ada di jaemin

Jaemin tidak butuh maid selagi ia masih bisa mengurus rumah, ya maid ada satu tetapi kek ga berguna, maid kalau datang kerumah pas jaemin suruh beresin rumah kecuali masak itu bagian jaemin, tidak ada yang boleh ke dapur

“kalau ada maid ngapain Hyung menyuruh ku” ucap Ji-Sung,

“suka suka ku lah ko kau ngatur?!” jawab jaemin, Jeno hanya terkekeh kecil melihat pertengkaran kecil antara Ji-Sung dan jaemin

“nanti haechan dan renjun kesini” ucap Jeno, Ji-Sung menatap kearah Jeno, ia  mengerutkan keningnya

“buat apa mereka kesini?? Mereka berdua kan?”

PLAK

Ji-Sung meringis kesakitan karena Jeno menggeplak kepalanya, Ji-Sung menatap kesal kearah Jeno

“ya sama suaminya dan juga anaknya bego! Masa suami Ama anaknya ga dibawa, otak pintar tuh dipake” ucap Jeno dengan kesal, sungguh agak lain emang ni Ji-Sung, otak dia pintar tetapi dia agak bego juga ya ternyata

“yaudah si! Gausah pake geplak segala dong!” Ucap Ji-Sung yang tak kalah kesal, Jeno hanya memutar bola matanya dengan malas

••••••

Malam pun tiba, jaemin, Jeno sedang menunggu haechan dan renjun datang, sedang Ji-Sung?? Dia lebih memilih ketaman depan, dia malas sekali berkumpul dengan Jeno dan jaemin, yang ada dirinya menjadi nyamuk

TIN!!

TIN!!

Jaemin yang mendengar suara klakson mobil milik haechan dan renjun, ia pun berenjak dari sofa lalu berjalan keluar, jaemin membukakan pintu

Ia melihat haechan membawa kedua anaknya, dan renjun? Dia juga membawa anaknya (aku salah yang epilog, harusnya renjun udah menikah malah pertunangan, dan juga renjun udah punya anak ko 1)

“jaemin!!”

“Haechannie” ucap mereka bersama mereka berdua saling berpelukan dengan erat

“lo ga mau meluk gw kah?”ucap renjun dengan ketus, jaemin melepaskan pelukannya itu lalu memeluk tubuh renjun Dengan erat

“gw kangen Lo kurcaciii” jaemin melepaskan pelukannya itu, renjun tersenyum kearah jaemin lalu

PLAK!

Renjun menggeplak kepalanya jaemin dengan pelan, jaemin meringis kesakitan, ia menatap renjun dengan kesal

“baru ketemu udah manggil kurcaci aja Lo!”ujar sewot renjun, jaemin menderetkan Gigi kelincinya itu

“udah udah, eh na mana jisung??” jaemin menghadap kearah kanan, terdapat Ji-Sung sedang duduk di ayunan dan menatap kearah langit

“dia masih menunggu chenle ya hahaha”

•••••••••





















•ENEMY•

ENEMY | JICHEN Where stories live. Discover now