"bila kebahagiaan semudah bunga yang bermekaran pasti semua orang akan mudah untuk tersenyum bahagia"

💛💛💛💛💛

Dentingan suara alat makan terdengar ditelinga seorang gadis yang tengah bercermin merapihkan helaian rambut berwarna hitam legam yang tengah berusaha di kuncir agar tidak terlihat berantakan. Gadis itu pun mengambil name tag namanya dan memasangnya di seragam miliknya. Hari ini adalah hari pertamanya di kelas 11 sudah lama juga gadis ini  tidak menemui teman - temannya, ah ralat temannya karena gadis ini hanya memiliki satu orang teman. Gadis ini tidak lupa menyemprotkan parfum cherry bloom miliknya dan segera meraih tas sekolahnya lalu berjalan mengampiri seorang wanita tua yang tengah di sibukan dengan berbagai makanan di meja makannya. 

"nenek cantik, kan zafira sudah bilang jangan masak terlalu banyak nanti gak habis makanannya" ungkap zafira yang langsung mengambil alih piring yang dipegang oleh nenek. 

"nenek itu masak sekalian buat makan pak ratman sama shofa" jelas nenek sambil duduk di kursi meja makan

"berarti hari ini toko buka nek" ucap zafira sambil mengambil susu yang sudah dibuatkan neneknya

"iya, nenek udah minta shofa buat istirahat karena dia baru sembuh, tapi katanya masih mau tetep kerja" jelas nenek sambil mengambil sendok makan

"apa jangan - jangan nenek belum kasih kak shofa bulanan kali" ucap zafira yang langsung mendapatkan tatapan menakutkan dari sang nenek

"hehehe zafira bercanda nek, yaudah nanti pulang sekolah zafira bantu kak shofa di toko, ayo nek kita makan" ucap zafira mengakhiri obrolan pagi hari ini. 

💛💛💛💛💛

Jalanan ibu kota rasanya tidak lepas dari kesibukan yang sangat padat, macet dan tingginya volume kendaraan yang keluar di pagi hari sudah menjadi rutinitas. sekarang zafira tengah berada di angkutan umum, hari ini dia tidak diantar oleh pak ratman karena kalau dia memilih untuk diantar oleh pak ratman berarti pulangnya dirinya akan di jemput pula oleh pak ratman sedangkan untuk hari ini masuk sekolah belum dapat di ketahui akan pulang jam berapa karena hari ini hari pertama masuk sekolah. dirinya takut akan membuat pekerjaan pak ratman terhambat kalau tiba - tiba dirinya minta untuk di jemput. 

"zafira" panggil seseorang dari kejauhan. 

Zafira menoleh kearah belakang dan dapat melihat intan temannya yang hendak bersiap menyembrangi jalan bersamaan dengan siswa lain yang hendak melakukan aktifitas yang sama. Zafira pun melambaikan tangan kearah intan sambil tersenyum, dirinya yang hendak memasuki area sekolah akhirnya memilih untuk menepi di dekat gerbang sekolah karena khawatir akan tertabrak dengan siswa lain yang hendak masuk kearea sekolah. terlihat intan sudah berjalan mendekat kearah dirinya dengan senyum yang merekah

"gw berharap kita satu kelas lagi zaaa" ucap intan yang lebih terdengar seperti rengekan bagi zafira 

"tapi kan gak tau hasilnya gimana" ucap zafira sambil berjalan beririgan bersama intan memasuki area sekolah lebih dalam

"iyaa juga sih, tapi gw tetap berharap dan berdoa karena gw gak mau adaptasi lagi" ucap intan yang langsung zafira jawab dengan anggukan, karena dirinya merasa hal yang sama seperti intan 

"waw" ucapku secara tiba - tiba karena melihat banyak sekali siswa yang tengah memenuhi area lapangan utama sekolah 

"real kaya zombie banyak manusia, ini pengguna stasiun manggarai pindah semua kesini bukan si" keluh intan yang langsung mengeratkan pegangan tangannya karena khawatir terpencar. 

"ayoo gak ada yang ke dalam kelas semua ada di lapangan utama, setelah upacara dan pengarahan nanti baru masuk kelas masing - masing" ucap salah satu guru dengan menggunakan pengeras suara 

aku pun melirik kearah pundakku yang mengemblok tas

"kalo kaya gini mendingan tadi kita gak usah bawa tas gak si zaaaa" rengek intan lagi namun aku tak menyangkal malah menjawab dengan anggukan. 

"kelas 11 taro tasnya di bagian koridor sini" ucap salah seorang yang mungkin bisa di bilangan panita yang sedang memengai tangga, degan segera aku dan intan berjalan kearah sana. 

"kayanya taronya jangan terlalu jauh deh tan, biar nanti gak kesusahan nanti ngambilnya" ucapku dan intan pun mengangguk setelah meletakkan tas aku pun berbalik namun karena tidak berhati - hati pundakku bertabrakan dengan seorang yang terlihat terburu - buru, aku pun menunduk sambil memegangi pundakku yang terasa sedikit sakit karena tertabrak tadi. melihat tali sepatuku yang longgar pun aku segera menunduk dan merapihkannya terlebih dahulu. 

"awas" 

"Brakk" 

Rasa pening langsung aku rasakan tangga besi yang tadi sempat berada di dekatku dan intan terjatuh tepat mengenai kepalaku, aku pun menetralkan rasa sakit itu dengan menundukan kepalaku, aku mendengar suara yang terus bersautan namun rasanya kepalaku masih pening, aku pun mengedip ngedipkan mataku untuk berusaha menghilangkan rasa sakitnya, namun yang terjadi malah air mataku yang keluar karena rasanya sangat sakit. 

"zaaa, zaaa gak papa?" tanya intan yang memastikan, aku pun menengok kearah intan yang ada di hadapanku hingga intan yang menatapku dengan tatapan terkejut berusaha aku memahaminya. 

"kenapa tan?" tanyaku intan hanya menunjuk kearah wajahku hingga ada seorang lelaki yang  tangan kanannya memengang kepalaku dan tangan kirinya memengang hidungku, kepalaku pun menjadi tertunduk dan hanya terlihat tetesan darah yang keluar dari hidungku dan juga name tag dari seorang yang ada di hadapanku dengan tulisan Nizar Mahendra seketika badanku terasa lemas dan aku tidak ingat apa yang terjadi berikutnya. 

💛💛💛💛💛

hai semuanyaaa semoga kalian semua suka yaa sama cerita awal dari Anguish 

oh iyaa untuk visual Zafira Azrina ituuuuu

dannnn visual dari Nizar Mahendra adalahhh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

dannnn visual dari Nizar Mahendra adalahhh

dannnn visual dari Nizar Mahendra adalahhh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
AnguishWhere stories live. Discover now