🍁THIRTY EIGHTH 🍁

Começar do início
                                    

"Dimana Alen?" Tanya Edgar

Bianca menunjuk ke arah balapan "tuh, lagi balapan dia" Ucap nya

"Anjing! Keren banget si Alen" Heboh Vino saat Alena berhasil mempercepat kecepatan motornya saat mendekati garis finish.

"Baru tau gue dia jago balapan" Ucap azka

Dan pemenang nya pun diraih oleh Alena. Saat turun dari motor, dan menghampiri Alena. Jantung nya oun berdegup kencang saat melihat anggota inti black moon disana.

"Ngapain?" Tanya Edgar dengan dingin

"Balapan, kenapa?" Jawab Alena dengan santai

"Keren banget lu, len" Ucap Adit sambil menyodongkan jempol nya pada Alena

Alena tersenyum "Alena gitu loh" Ucapnya dengan bangga.

"Pulang" Edgar menarik tangan Alena ke Arah parkiran bersama yang lain.

"Motor gue gimana?" Tanya Alena

"Tenang, biar anggota gue yang bawa" Ucap Edgar sambil memasangkan Alena helm

Alena mengangguk lalu duduk di jok belakang Edgar "peluk, nanti jatoh" Ucap Edgar

"Gak mau, nanti istri drama lo itu cepu ke bokap gue" Ucap Alena

"Gak bakalan. Kalo cepu gue marahin" Ucap Edgar dengan berteriak

"Gak!" Teriak Alena

Edgar pun mencepatkan kecepatan motornya sehingga Alena memeluk Edgar dengan ketakutan.

"Anjing lo lang!!!!" Sentak campur teriak dari Alena.

Edgar tertawa, ia masih mencepatkan kecepatan motornya agar Alena tidak melepaskan pelukan yang ia rindukan saat ini.

Setelah sampai di parkiran rumah Alena, perempuan itu pun turun lalu membuka helm nya.

"Bokap lu ada?" Tanya Edgar

"Untung nya gak ada ya! Bokap, nyokap sama kak Liona pergi ke Belanda buat ngurusin perusahaan kak Liona" Ucap alena

"Ouh, bagus deh" Ucap Edgar

"Kenapa diem? Udah sana pulang, nanti si dempul marah" Ucap Alena

Edgar terkekeh "ngusir nih ceritanya" Ucap Edgar

"Alena! Kita nginep ya dirumah lo!" Edgar dan Alena berbalik melihat ke arah gerbang yang ada beberapa motor masuk kedalam parkiran rumahnya.

"Kita disini dulu ya len" Ucap azka dengan santai

"Tuh, anak-anak juga mau disini dulu. Kenapa gue enggak?" Ucap Edgar lalu pergi dari hadapan Alena untuk masuk kedalam rumah nya.

Alena menghentakkan kakinya kesal "ih! Nyebelin banget tuh anak, kalo gak dosa udah gue mutilasi tuh"

.....

Sekarang pukul 23.45

Anggota black moon masih belum pulang. Dan Alena sudah tertidur dengan bahu Edgar yang menjadi bantal. Alena paling tidak bisa menahan rasa ngantuk.

Edgar hanya menatap Alena acuh. Saat ditengah-tengah obrolan, seorang perempuan datang dengan wajah marahnya.

Dia cia. Ia datang karena ia ingin mengerjai Alena, namun niatnya ia urungkan.

Cia berjalan cepat dan langsung menarik Alena dari sandaran di bahu Edgar. Alena terjatuh ke lantai

"Bisa gak sih jangan gatel ke suami orang!" Ucap cia sambil menatap Alena yang terjatuh

"Awssss. Anjing, gue lagi tidur" Ucap Alena sambil mengusap keningnya yang terbentur ujung meja hingga keningnya berdarah.

"Len, lo gapapa?" Tanya angkasa

"Argh! Sialan lo cia!" Geram Alena sambil menatap tajam ke arah Cia

Azka dan Adit memapah Alena agar duduk di sofa, lalu Laura mengobati kening Alena yang mengeluarkan darah.

"Lo Apa-apaan sih? Bisa gak lo jangan ngebuat Alena terluka?!!" Bentak Edgar kepada cia

Mata cia memanas "k-kok kamu belain Alena sih" Ucap cia

Alena yang sudah beres diobati pun berdiri "udah gar!! Jangan ngebentak cia kayak gitu, kasian! Dia lagi hamil!!" Sentak Alena

"DIA UDAH BEBERAPA KALI NYELAKAIN LO ALENA!!!" Sentak balik Edgar

"YAUDAH JANGAN NGEBENTAK CIA JUGA!!! Itu bakalan berpengaruh ke dalam janinnya! Lo gak mau kan anak yang dikandung cia kenapa-napa?!" Alena menatap tajam Edgar.

Ia tidak suka melihat seseorang yang lagi hamil di bentak oleh Edgar. Azka yang sudah paham dengan kondisi ini, membawa cia ke kamar nya bersama Laura dan Bianca. Karena takut janin nya kenapa-napa.

Tidak ada yang berani memisahkan mereka disana Alena menatap tajam Edgar. Dan angkasa dan Vino mengawasi keduanya.

"Kenapa lo baik sama dia? Bukan nya dia udah ngehancurin hidup lo!" Tanya Edgar

"Karna meskipun dia orang yang gue benci, gue gak suka liat cewek yang lagi hamil diperlakukan seperti itu!" Ucap Alena

"Dia cinta sama lo langit!!! Makanya dia cemburu!!!" Sentak Alena.

"Tapi gue gak cinta sama dia!!! Gue cuman masih cinta sama lo vio!" Alena terdiam mendengar ucapan Edgar

"Brengsek lo, lang! Kenapa lo enggak bisa cinta sama cia?! Kasian dia langit" Ucap Alena

"gue tau gue brengsek! Tapi kalo lo jadi di posisi gue, lo juga bakalan ngerasain apa yang gue alami vio! Lo gak bakalan ngerti!" Ucap Edgar

"Iya gue tau! Gue gak bakalan ngerti semua penderitaan lo!! Fine!" Ucap Alena

"Udah langit! Setidaknya lo ngelindungi calon bayi yang ada di perut cia" Lanjut Alena

Edgar pun terdiam lalu membawa Alena ke dalam dekapan nya. Sementara Vino yang dari tadi menutup matanya oleh bantal pun menghembuskan nafas lega nya.

"Maafin gue, gue emosi" Ucap Edgar

Alena sudah menangis terisak "jangan perlakuin cia kayak tadi" Ucapnya sebelum pingsan.

....

ALENA [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora