🍁THIRTY FIVE🍁

180 14 0
                                    

°°°

"Jadi gini ya rasanya di perhatikan?"

~Alena


Hari ini, Alena memaksa untuk masuk sekolah setelah 3 hari dirawat. Ia sekarang tengah berjalan bersama liona untuk berangkat sekolah bersama menaiki mobil liona.

Alena memasuki mobil nya, dengan menggunakan jaket kebanggaan nya dan liptint yang ada di bibir pucat nya.

Saat mobil liona sampai di gerbang, ia membuka kaca mobil nya dan melihat segerombolan geng motor bersama empat perempuan yang di bonceng.

Black moon dan, Laura, Bianca serta chika menatap ke arah mobil itu dengan tersenyum dengan tatapan khawatir. Tapi tidak dengan cia, ia menatap mobil itu dengan malas.

"Lo yakin mau sekolah Len? Lo kuat?" Tanya Laura dengan khawatir pada Alena yang mengeluarkan kepalanya dari jendela.

Alena mengangguk "udah! Jangan pikirin gue, pikirin uang lo yang hilang gocap" Ucap nya yang membuat anggota black moon tertawa

"Sialan lu, masih bisa aja lu ngelawak" Ucap Bianca

"Bisa lah, kalo enggak ya gue mati" Ucap nya

"Jan ngomong kek gitu bisa? Gue pukul pala lu" Ucap chika dengan bombastis side eye

Alena terkekeh "yaelah gue bercanda kali, masa gue mau ninggalin hama yang harus gue hapus di dunia ini"

"Kak liona, kita mau ngawal ratu black moon. Jadi silahkan duluan" Ucap azka dengan tersenyum sambil memperlihatkan deretan gigi nya.

"Kita kawal dari belakang" Ucap Edgar yang dibelakang nya cia dengan tatapan malas

Liona tersenyum lalu menutup kaca mobilnya kembali. Ia menyetir mendahului anggota geng motor itu.

"Kakak suka deh kalo kamu banyak yang jaga" Ucap liona dengan tersenyum

Alena menatap kakak nya "alen juga seneng kok, bisa kenal sama mereka"

"Tapi, kamu masih mencintai Edgar? Maaf kalo kakak nanya gitu" Liona menatap adiknya dengan sedikit sendu

"Gapapa kak. Kalo mencintai Edgar, itu emang masih. Tapi aku gak bakalan ngerebut suami orang kak, dimana harga diri saya?"

Liona tersenyum mendengar jawaban adiknya. Seperti nya adik kecilnya itu sudah dewasa.

"Tapi, aku gak akan biarin Edgar terluka meskipun aku yang akan terluka"

"Kakak bangga sama kamu, len"

Tanpa mereka sadari, mobil mereka sudah sampai di sekolah. Liona memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah.

Alena turun dari mobil, lalu berjalan ke arah anggota black moon. Ia menyerahkan tas nya kepada Adit.

Adit menatap Alena dengan bombastis side eye "pegang bisa gak sih?" Ucap nya

ALENA [END]Where stories live. Discover now