ALENA [END]

🍁TWENTY EIGHTH🍁

°°°

"Sakit banget ya? Trauma belum sembuh, tapi dipaksakan ceria oleh keadaan"

~Alena

🍃🍃🍃

Sekarang, ruang inap Bianca dan Alena satu ruangan karena permintaan dari Alena.

Alena tengah mengobrol bersama Bianca setelah Bianca sadar kemarin. Sementara, Laura dan chika pulang dulu ke rumah mereka, karena mereka dua hari kemarin belum pulang ke rumah.

"Sumpah ya len, kalo gue tau lo digilir. Udah granat tuh markas bulukan nya" Kesal Bianca saat mendengar kondisi Alena

Sebenarnya Bianca kasihan pada Alena, namun ia mencoba untuk menghiburnya agar tidak menjadi pikiran.

"Haha, udah gapapa. Itu udah terjadi kok, gak bakalan bisa dirubah" Ucap Alena yang mulai sendu. Ia menunduk

Bianca meraih dagu Alena dan ditatap nya wajah cantik itu. Di Sana tidak ada siapapun kecuali mereka berdua.

Tangannya memegangi tisu dan mengusap nya di hidung Alena yang mengeluarkan darah.

"Lo masih minum obat?" Tanya Bianca sambil mengelap darah dari hidung Alena.

Alena menggeleng "gue gak kepikiran obat bi. Bentar lagi juga gue--"

Bianca menyimpan jari telunjuk nya di bibir Alena "shtt lo jangan ngomong kayak gitu! Lo bakalan sehat Alena, lo bakalan sembuh" Ucap Bianca

"Iya bi, gue bakalan sembuh. Tapi sembuh selamanya" Ucap Alena.

"Gue cewek kotor ya bi. Udah punya penyakit, udah gak perawan, banyak luka di tubuh gue, suka kadang mimisan. Gue iri liat perempuan lain yang masih bersih bi" Ucap Alena yang mulai menangis.

"Udah jangan ngomong lagi kayak gitu. Lo bersih Alena, hati lo bersih. Lo udah jadi yang terbaik dari diri lo. Jadi, lo gak usah ngeluh. Gue ada di belakang lo, Laura, chika sama anak-anak Black Moon ada dibelakang lo. Kalo didepan ujiannya berat, lo minta bantuan sama kita yang ada dibelakang" Ucap Bianca sambil memeluk Alena yang berada di kasur yang sama.

Alena mulai terisak di pelukan Bianca "gue takut pulang lebih dulu dari kalian, tapi gue juga udah capek di dunia bi. Gue bingung, antara ikhlas atau tidak. Gue takut"

"Takut pulang, tapi disini gue pengen pulang"

🍂