Persiapan

171 14 0
                                    

   Seusai perjanjian Felix mengantar mereka menuju rumah yang di miliki Roshan sebagai Putra Mahkota.

    ” Papah akan mengantarkan kalian ke kamar yang akan kalian tepati, “ ucap Roshan.

     ” Pah? Aku akan tidur bersama Raka, kan? “ Tanya Ryan.

      ” Tentu, “ jawab Roshan.

      Pelayan yang melihat 3 orang asing yang akrab bersama Putra Mahkota merasa heran. Dan mereka terkejut akan kehadiran Felix. Membuat mereka merapikan tempat dan menyajikan makanan.

      ” Pah? Kenapa nama panggilan papah di sini Azka? “ Tanya Revan.

      ”  Karena nama sebenarnya adalah Azkara Lional Hans, “ jawab Felix yang di samping Roshan.

      Mereka mengangguk mengerti.

      ” Ini kamar Revan, “ ucap Roshan memperkenalkan kamar Revan.

       Revan terkejut. Kamar ini bisa dibilang lebih mewah dari kamar miliknya. Kamar tersebut dipenuhi ornamen emas dan kasur yang di seprai putih. Kamar mandi juga ada di sana. Sudah ada lemari yang berisi baju yang akan digunakan Revan nantinya.

       ” Kalau begitu papah akan mengantar kakak, ya? “

       Revan mengangguk senang dan masuk di kamar barunya.

      Mereka yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala, melihat tingkah Revan. Roshan menutup pintu kamar dan segera mengantarkan Ryan dan Raka ke kamarnya.

      Kamar Ryan dan Raka sama seperti kamar Revan. Tapi, yang membuatnya berbeda di sana ada 2 kasur.

       ” Kalian tidurlah yang nyenyak, “ ucap Roshan.

      Ryan dan Raka mengangguk.

      ” Selamat malam, pah, “ ucap mereka bersamaan.

      ” Selamat malam, sayang, “ ucap Roshan dan mereka menutup pintu kamar.

       Melihat pemandangan seperti itu, Felix sedikit iri dengan Roshan. Roshan yang melihat itu segera menjahili nya.

       ” Cepet nikah. Biar punya anak! “ Ejek Roshan.

       ” Diam! Dah, lah. Mau makan, “ ucap Felix.

      Roshan hanya bisa terkekeh melihat kemarahan Felix.

***

     Sudah siang. Ryan, Raka dan Revan belum kunjung bangun. Roshan membiarkan mereka untuk beristirahat. Roshan harus menuju istana dan menitipkan anak-anaknya pada pelayan.

      ” Mana anak-anakmu? “ Tanya Felix.

      ” Mereka tidur. Aku tak tega membangunkannya, “ jelas Roshan.

      Felix mengangguk paham.

      ” Pembuatan jembatan sudah akan jadi. Jadi, kita bisa mengantarkan obat-obatan ke daerah timur dengan lebih cepat. Untuk persiapan perangnya. Seharusnya kamu mengajak Ryan dan Raka untuk memulai latihan untuk prajuritnya, “ jelas Roshan.

       ” Kalau begitu aku akan menjemput mereka, “ Roshan pergi.

      Di Villa…

       ” Sayang? Bangun, ya? “ Roshan membangunkan Ryan dan Raka.

       ” Papah? “ Ucap Ryan untuk melihat dengan jelas.

       ” Hoaaammm... Sekarang jama berapa? “ Tanya Ryan.

Vampires and Mafia BrothersWhere stories live. Discover now