” Gimana? Percaya? “

     Bima mengangguk. Revan hanya bisa tersenyum senang.

***

      Di rumah...

      ” Tuan? Anda mendapatkan surat, “ ucap Rion.

      ” Pasti dari Felix, “ Tebak Roshan.

      Salam Hormat..

      Surat ini aku memberikanmu untuk menghadiri acara hari ulang tahun ku. Ya.. Selama ini kau jarang sekali datang. Jika, kau datang ajaklah anak-anakmu, termasuk Raka. Aku ingin mengetahuinya banyak. Jadi.. jika kau tak datang aku yang akan ke sana menjemput kalian secara paksa! Ok, cuma itu yang ingin aku sampaikan.

Untuk adekku yang galak...

     ” Mungkin kali ini aku akan datang, “ Gumam Roshan.

***

     ” Papah? “ Panggil Revan.

     Mereka sudah sampai pulang dari sekolah dan mencari keberadaan Roshan. Biasa Roshan menyambut mereka dengan senang. Tapi, sosok Roshan tak ditemukan.

     ” Kalian dah pulang? “ Ucap Roshan mengagetkan mereka.

     ” Papah dari mana? “ Tanya Ryan.

     ” Udah-udah, masuk dulu terus mandi. Sama pake baju ini, “ ucap Roshan memberikan tas yang berisi baju.

     Karna, mereka patuh mereka segera melaksanakan ucapan Roshan untuk segera mandi.

      20 menit kemudian...

     ” Pah! Ini baju apa? Kayak baju... “

     ” Kerajaan? “ Ucap Roshan melanjutkan.

     ” Iya, bener. Kita mau kemana pake baju kayak gini? “ Kesal Raka.

     ” Paman Felix ulang tahun dan sekarang kita akan pergi, “ ucap Roshan.

     Raka hanya diam.

     ” Kamu tunggu di sini aja. Tunggu kakakmu dan Revan. Sebenarnya ini kita sudah telat. Mungkin Paman Felix akan menjemput kita. Papah akan berganti baju, “ Roshan pergi menyisakan ruang tamu yang luas dan mewah cuma Raka seorang.

***

       ” Kenapa kalian bengong? Ayo masuk, “ ajak Felix dan Roshan melihat anak-anaknya terdiam di depan pintu istana.

       Ryan, Raka dan Revan mengangguk.

      ” Yang Mulia Felix dan Putra Mahkota Azka telah tiba! “

      ” Kenapa kau belum mencabut gelar Putra Mahkota dariku? “ Bisik Roshan.

      ” Karna, aku tak ingin melakukannya, “ bisik Felix.

     Ryan, Raka dan Revan mencoba mencerna situasi saat ini. Mereka sangat bingung dan merasa canggung.

      ” Kita akan duduk di sana. Ayo, “ ajak Paman Felix kepada Ryan, Raka dan Revan.

      Mereka mengangguk. Di sana sudah disediakan 5 kursi singasana. Yang 1 adalah kursi berukuran besar. Mungkin untuk Felix dan yang lainnya berukuran sedang di kanan dan kiri singasana utama.

       ” Maaf saya datang terlambat. Saya harus menjemput Putra Mahkota dan tiga keponakan saya. Mereka masih tinggi di perbatasan negara. Jadi, saya terlambat. Karna, sudah lengkap kalian bisa menikmati pestanya, “ ucap Felix tersenyum.

Vampires and Mafia BrothersDonde viven las historias. Descúbrelo ahora