Cappter 5

663 81 7
                                    



FREEN,

hufft, apapun itu asal demi uang akan ku lakukan.
Asal bisa menghasilkan uang, tak peduli pekerjaanku seberat apapun.
Itu adalah motoku sekarang.

Hari kedua aku bekerja, aku sudah disibukkan dengan seperlima barang-barangku yang akan kubawa ke kediaman yang mulia rebecca. Gilaa.

Dan setelahnya kami segera bergegas menuju kantor.

Melakukan aktifitasku sebagai seorang sekertaris dari queen rebecca.
Aku sibuk diruangannya, duduk di sofa panjang sambil mengatur jadwal kerjanya sore nanti.
Sedangkan si gadis bule itu sedang sibuk bertarung jari dengan keyboard laptop disana.
Wait, gadis? Bule?.. hmm itu penyebutan normal karena dia lebih mudah dariku. Bagiku saja..

Dia menyuruhku pergi keruang divisi perdagangan untuk memgambil satu sample. Aku berlari menuju lift untuk turun kelantai sebelumnya. Tapi, tanpa aku melihat seseorang didepanku, tiba-tiba aku menabrak satu tubuh.
Astaga.. betapa cerobohnya aku.
Namun orang atau pria didepanku tak mempermasalahkan hal itu.
Aku melihat wajahnya.. dan.. waw manis, tampan. Senyumnya menggemaskan, bibirnya merah. Seketika jantungku ingin melompat keluar saat aku menatapnya, yah tuhan..

Ah, ternyata dia adalah kepala divisi perdagangan dan itu kebetulan sekali.

Kami turun menuju ruangannya, sambil dia menannyakanku apakah aku sekertaris baru yang menggantikan heng. Dan kujawab yah..

Namanya saint, tubuhnya tinggi sesuai tipeku.
Haahh, aku membayangkan bagaimana jika dia jadi pacarku. Akan sangat menyenangkan punya kekasih seperti dia. Oh tuhan jodohkan aku dengannya, kabulkan doaku aku mohon.

Dan lebih terkejutnya aku, ternyata dia berteman dengan queen. Dia mengatakan bahwa queen dan dirinya sangat dekat bahkan sikap dan sifat queen dia tau. Tunggu, apakah dia berpacaran dengan queen?? Itu tidak mungkin. Aku berharap dia hanya berteman dan tidak lebih, karena aku sudah menandainya untuk kujadikan kekasih, jika dia mau.

Aku tidak tau jika aku berada disana sudah agak lama. Queen meneleponku bertanya aku ada
Dimana, kedengarannya dia sangat marah.
Astaga betapa bodohnya aku tak mengingat jika aku diperintahkan queen dengan cepat.
Aku segera berlari keluar dan menuju ruangan queen. Masih di ambang pintu aku berhenti sejenak mengucapkan salam perpisahan pada calon pacarku.

Dengan langkah cepat, aku menuju dan memasuki ruangan yang mulia queen.
Dengan tegang aku memberikan berkas itu padanya.
Dia mengoceh padaku dan aku hanya tertunduk diam.
"Aku tegaskan sekali lagi, jika aku menyuruhmu, segara lakukan dengan cepat jangan membuatku menunggu!" Tegasnya.
Haah.. kesalahan pertamaku.
....


Sore itu, jadwal queen hanya bertemu klien bisnisnya yang berada di filipina. Dan beruntungnya klien itu mau bertemu dengannya di sini jadi tak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk terbang ke negara terangga.

Kami bertemu di salah satu resto ternama.
Kami sampai disana, di salah satu meja yang sudah dipesan khusus untuk kami bertiga, yah termasuk aku.
Aku duduk disamping queen. Sedangakan kliennya berada di depan kami dan dibatasi meja.

"Apa kabar nona rebecca?" Sapa klien kami yang berusia mungkin sekitar 40an.
"Kabarku baik, bagaiman dengan perusahaan anda?" Queen membalasnya dengan senyum.
"Seperti yang kau tau.. aku disini ingin bergabung denganmu. Dan aku mempunyai rencana untuk menanam sahamku dapamu, itu jika kau mau" tawar lelaki tua itu.
"Baiklah.. tapi dengan syarat, aku ingin anda menanda tangani surat perjanjian yang aku buat" ucap queen, lalu memberiku isyarat untuk mengeluarkan selembar kertas yang berisi persyaratan kerjasama antar perusahaan.
"Silahkan dibaca terlebih dahulu, jika tidak setuju kau bisa membatalkannya" ucap queen.

"Aku mengerti.. aku tidak perlu membacanya karena aku tau aku berada pada orang yang tepat dan jujur" ucap lelaki itu.
"Baiklah"
Dia segera menandatangani surat itu, lalu menyodorkannya lagi pada queen sambil matanya beberapa kali menoleh padaku.
"Bagaimana hubungan anda dengan ken?" Dia bertanya.
"Maaf..?? Itu urusan pribadiku, aku tidak ingin membahasnya secara terang-terangan" ucap queen dengan mimik wajah agak tidak suka.
"Owh.. maaf nona rebecca, aku tidak tau akan hal ini jika bukan ken sendiri yang mengatakan padaku kalian berdua berkencan, aku hanya memastikan apakah itu benar atau tidak" ucap lelaki tua itu lagi.

Apa?? Queen mempunyai pacar?
Ken?
Fakta berikutnya yang aku tau dari bossku.
Aku hanya diam disana sambil menyalin sedikit pembicaraan mereka.

"Ngomong-ngomong, ini sekertaris barumu?"
"Yah.."
"Hmm.. dia cantik.."Ucap lelaki itu sambil tersenyum padaku.
Iihh.. menggelikan sekali tatapan itu, aku ingin mual.
Tiba-tiba, queen menyentuhkan tangannya diatas berkas yang ada di pangkuanku.
"Iyah.. dan aku harap anda menjaga mata anda darinya. Aku tidak suka dengan orang-orang yang berpikiran kotor pada karyawanku!" Tegasnya dengan wajah tak suka.
Aku melihatnya, dia sangat posesif terhadap
Karyawannya. Betapa beruntungnya aku mendapatkan boss seperti ini.
.....



Malam pertamanku berada di aprtemen queen.
Aku kagum dengan interior apatemen mewah ini, ruangannya luas.

Aku baru selesai membersihkan tubuhku. Dan kamar mandinya berada diruangan lain tapi masih dalam
Kamar. Berbeda dengan apartemenku.

Aku duduk diatas kasur sambil mengelap rambutku yang basah.
Tiba-tiba, pintu kamarku diketuk, Queen memanggilku.

"Tolong pesankan aku segelas teh susu dan jangan lupa gulanya seratus persen, dan satu porsi salad salmon jangan pakai merica. Ah satu lagi.. kau yang membayarnya" ucapnya dengan datar.
"Apa??"
"Kenapa? Kau tidak mau??"
"Ee.. baik queen aku akan memesankan untukmu" ucapku dengan terpaksa lalu mengambil ponselku.
Ini gila..seorang CEO tidak punya uang atau bagaimana? Haruskah aku yang memesan, aku yang membayar, dan dia yang menikmati!?? Fuck..!!

"Ahh.. aku berubah pikiran, bagaiman jika kau mencarinya, itu lebih bagus" ucapnya lagi.
TIIDAKKKKK.... Gadis kurangajar, astaga..!!
Aku harus keluar untuk mencarinya? Hey.. aku sudah ikhlas uangku yang dipakai untuk membayar dengan memesan online, tapi kenapa
Dia merubahnya lagi?? Ini sudah malam
Sudah hampir jam dua belas, dan aku keluar mencarinya??.

Dengan penuh amarah, aku keluar dan mencari apa yang di inginkan oleh perempuan itu. Beruntungnya queen memberiku kunci mobilnya.
Betapa terkejutnya aku saat melihat area parkir khusus untuknya disana.
Tiga unit mobil terparkir berjejer disana.
Yang aku tau dia memakai mobil alphard jika ke kantor, tapi ini yang paling mengesankan.
Satu unit mobil porsche pink yang elegan berada di tengah. Dan satu lagi mobil mazda cx-5 berwarna abu dipaling ujung. Aku tau, itu keluaran terbaru dan aku tau harganya sangat mahal dibanding mobil mazda putihku. Gilaa dia sangat kaya.

Aku mecoba menekan remote control dan yang terpilih adalah new mazda paling ujung. Aku tau, karena logo di remotenya itu logo mazda. Tapi aku berharap ingin mencoba porsche pink itu. Aww itu sangat lucu..
........


#################

.....vr.....

QueenWhere stories live. Discover now