Erwin sampai menenangkan Karel untuk tidak membuat Amora ketakutan. Karel pergi setelah mengatakan kegagalannya menjadi seorang kakak sekaligus ayah. Amora menangis sendu sampai ia memanggil adiknya namun sang adik juga kecewa berat dan meninggalkan ruangan kakaknya. Hanya Fajar yang disana memeluk Amora untuk menenangkan gadis itu. Amora menangis kencang dipelukan Fajar sampai ia kembali drop karena terkena panick attack. Ia berteriak ketakutan, sambil menutup telinganya yang terus berdenging. Untung saja diruang itu ada Tsunade dan Sakura yang langsung menangani Amora.


Mendengar sang adik perempuan drop dan trauma serta terkena panick attack membuat Karel kembali merasa bersalah. Selama 2 hari adik perempuannya ketakutan dan tidak berani terhadap Karel juga Cio. Mereka berdua mencoba meminta maaf karena sudah membuat Amora tertekan tetapi gadis itu hanya berani dekat dengan Fajar dan tidak ingin berkomunikasi pada siapapun.

Tapi mereka berdua terus berusaha untuk meminta maaf bahkan sampai Cio menangis didepan kakak perempuannya baru Amora mau berdekatan dengan mereka. Benar, apa yang dikatakan Levi kepada Karel bahwa Amora memiliki tatapan kosong. Gadis itu hanya bisa dekat dengan siapa yang mencoba menenangkannya.

Sekarang Amora mencoba berlatih berjalan kembali bersama Sakura, gadis berambut warna pink ditaman rumah sakit. Sang kakak berada dikantor hokage untuk mengurus kotak koin yang kembali pada Amora. Sebenarnya Kakashi dan lain sudah mengetahuinya dari Naruto, Eren, dan Levi bahwa kotak koin itu ada pada Amora. Karena masih ada masalah juga Amora yang masih dirawat, koin itu tetap pada Amora.

Rencananya nanti setelah kedatangan Naruto bersama lainnya dari misi, koin itu akan dibawa ke tempat Orochimaru untuk dilakukan penelitian bersamaan dengan Eren. Sasuke mendengus kesal karena merasa sia sia menyegel kotak berisi koin aneh itu. Maka dari itu Kakashi yang meminta Orochimaru untuk datang ke Konoha.

"Bagaimana dengan kakimu, Amora-san?" Tanya Sakura yang masih menggandeng Amora.

"Alhamdulillah..udah baik.."

"Hn?"

"Hahh.. maksudku sudah lumayan membaik."

"Syukurlah kalau begitu. Kau harus meminum obat setelah makan siang nanti." Amora mengangguk.

"Kau mau kedalam?" Amora menggeleng, sebab ia pusing dengan bau obat.

"Baiklah kalau begitu aku akan menemanimu disini." Ujar Sakura.

"Silahkan. Oh iya Sakura-chan bisakah aku tidak memakan makanan rumah sakit lagi?" Sakura tersenyum mendengar pertanyaan Amora. Ia yakin gadis berambut dark ungu ini bosan dengan makanan rumah sakit sebab Amora tidak diperbolehkan dulu untuk memakanan makanan yang lain.

"Dari kemarin kau sudah bisa memakan apa yang kau inginkan tetapi harus ada batasannya, Amora-san." Jawab Sakura.

"Memangnya kau ingin memakan apa?" Tanya Sakura.

Amora mengantup bibirnya ia menginginkan ayam lalapan masakan khas Indonesia tapi yang masak adalah kakaknya sendiri. Sudah lama ia menginginkannya apalagi sambal terasinya.


"Sakura-chan...bisa kah kau memberitahukan kakakku untuk memasakan masakan khas dari negaraku. Dia tahu masakan apa yang ku inginkan."

"Begitu..baiklah nanti kube-

"Aku mau sekarang, hehehehe." Amora menggaruk pipinya sambil terkekeh.

"Ne~ aku akan kekantor hokage sekarang." Sakura berdiri dari duduknya.

"Oh ya satu lagi.. aku mendapatkan pesan dari sebuah mimpi bagaimana cara aku dan saudaraku kembali ke Negeriku, Sakura.. Kau katakan pada mereka semua aku akan memberitahukannya nanti setelah makan siang."

HALAZIA [ ATTACK ON TITAN X NARUTO ]Where stories live. Discover now