Makeup

4 0 0
                                    

Happy Reading

.

.

.


‧₊˚ ☁️⋅♡🪐༘⋆

Setelah puas bercengkrama, mengobrol, melirik laki-laki (mereka bukan aku), kami turun ke lantai 1 untuk ke KKV.

Yep. Tidak afdhol bila ke DP Mall tidak mampir ke KKV. Tujuan pertama yaitu Makeup section. Caca, Agnes dan Flo sibuk memilih-milih makeup. Sedangkan aku? Hanya melihat-lihat saja. Tidak mungkin aku beli makeup sendirian tanpa mama. Uang jajan hanya untuk makan, transportasi dan memenuhi hobi yang tidak bisa minta ke orangtua. Makeup bisa minta orangtua jadi... yep aku melihat teman-temanku yang sibuk memilih makeup atau skincare.

Aku ini bukan yang disebut "Pick Me". Sejujurnya aku memang jarang memakai makeup. Aku memakai makeup jika mood atau saat aku tidak terlambat datang ke kampus. Tahu ga sih aku baru belajar makeup ketika aku kelas 3 SMA? Yap. Dari SD sampai kelas 2 SMA makeupku hanya pembersih wajah, bedak dan lipbalm. Aku hanya memakai makeup jika ada acara penting. Seingatku, aku pernah dimakeup untuk pentas seni, lulusan, kondangan. 

Aku tahu makeup, aku tahu skincare. hanya punyaku tidak selengkap itu. Waktu itu kita main di kosannya Caca. Pernah aku bertanya saat Flo sedang memakai liptint untuk blush, "Loh? Itu liptint kenapa diolesin ke pipi?"
Flo menjawab, "Ini buat blush."
"Bukannya ada makeup blush?"
"Iya ada cuma blush ku habis. Aku belum beli lagi."
"Oh gitu."
Lalu Caca ikut nimbrung, "Kamu belum tahu hack makeup? Kamu pernah makeup an kan?"
"Iya jelas pernah lah. Nih," aku mengambil pouch makeup dan skincareku. Mereka mengobrak-abrik, penasaran dengan makeup dan skincareku. Mereka terdiam dan menatapku. Agnes bertanya, "Ini aja?"
Aku bingung, "Maksudnya?"
Caca menambahkan, "Ini aja makeupmu? Chusion, bedak tabur, lip balm dan liptint?"
"Iya itu aja."
A: Flo
F: Apa? Oh iya. Ca
C: Sip
Mereka berjalan mendekatiku.

"Heh. Mau ngapain kalian?" ucapku dengan waspada.
"Santai lah. Kita mau makeup in kamu," kata Flo.
"GAK. Aku Gak mau."

Sekitar 10 menit kemudian, wajahku penuh dengan makeup. Cantik sih, hanya saja akan langsung ku hapus makeupnya. Kenapa? Wajahku sensitif. Entahlah. Dari kecil kulitku memang sensitif. Yang aku tahu hanya kulit tubuhku yang sensitif. 

Ibuku pernah bercerita bahwa waktu aku kecil, mandi saja aku seribet itu. Katanya kulitku sangat sensitif dengan air keran. Kulitku akan merah atau mungkin sampai gatal. Akhirnya aku kalau mandi harus merebus air dahulu. Kalau sekarang aku tidak sensitif tetapi ternyata kulit wajahku yang sensitif. 

Aku selalu berganti-ganti sabun cuci muka, toner, serum, moisturizer, sunscreen. Itu membuatku muak jadi aku hanya raup(artinya cuci muka hanya menggunakan air) dan itu tidak terlalu membantu. Pada akhirnya aku tetap harus mencari skincare, makeup yang cocok untukku dan aku harus rajin cuci muka.

Sejujurnya meminta rekomendasi skincare dan makeup cukup sulit. Ah rumit untuk dijelaskan tetapi jika orang A bilang produk ini sangat direkomendasi, orang B produk itu juga rekomendasi, saat orang yang memiliki kulit yang sensitif itu memakai yang direkomendasikan, beberapa hari kemudian merasakan kulit wajah memanas dan berhenti memakainya. 

Sebagai people pleaser dan anak yang patuh, aku tidak tega meminta mamaku makeup dan skincare yang baru. Sayang duit. Jadi apa yang aku lakukan? Aku tidak akan memakainya lagi, menunggu mamaku menyadari itu baru kita mencari skincare atau makeup yang cocok untukku. 

Kalian tahu hal yang paling menyebalkan? Saat menemukan skincare yang cocok, enak dipakai dan mengurangi jerawat atau yang lain tetapi beberapa hari kemudian mulai kembali kambuh padahal sudah serutin itu melakukan skincare tetapi hanya bertahan 4/5 hari saja.

Jadi ketika teman-temanku atau sepupuku membahas rekomendasi skincare. Aku hanya mendengarkan saja. Tidak membeli yang direkomendasi oleh mereka karena kulitku yang sensitif. Aku sampai sekarang tidak menemukan titik terang apa yang diinginkan oleh kulit ini. Tetapi yang bisa aku lakukan sekarang adalah rajin-rajin membersihkan wajah, membeli skincare untuk muka berjerawat karena itu kasus utamaku.

Setelah mereka puas berbelanja, saatnya kami pulang.
Aku juga harus pulang dan istirahat. Karena besok adikku lulus SMP.



SilentWhere stories live. Discover now