Laki-laki

15 0 0
                                    

WARNING! KONTEN INI MENGANDUNG PELECEHAN SEXSUAL!

.

Happy Reading

.

.

.

‧₊˚ ☁️⋅♡🪐༘⋆

3 hari telah berlalu, kami bertiga belum ada komunikasi sama sekali. Tidak apa-apa mungkin mereka masih butuh waktu. Tetapi sepertinya hatiku menolak positif thinking. Hari ini selama berkuliah rasanya tidak tenang. Gelisah, overthinking. Selesai kelas aku ke perpustakaan bertemu dengan temanku yang lain. Caca, Agnes, Flo. Baru saja melangkah masuk ke perpustakaan, mereka menyeretku keluar dan mengajakku pergi ke mall bersama.

Yah... sudahlah daripada aku memikirkan yang tidak pasti.

Kami naik Feeder dan BRT untuk ke Mall. Hemat ongkos. Setelah terguncang naik Feeder dan BRT selama setengah jam akhirnya sampai di Mall. DP Mall Semarang. Tempat nongkrong terenak bagi anak muda pulang sekolah. 

Tentu saja tujuan utama kami adalah Foodcourt lantai 2. Banyak jajan dan makanan, banyak lubang charger. Cocok sebagai tempat nongkrong. Kami duduk dan bercengkrama sampai...

Caca: "Nes coba liat deh laki-laki arah jam 1,"
Agnes menoleh,
Agnes: "Wah gila.. ganteng banget cuy. Rating dari kamu buat laki-laki itu berapa?"
Caca: "Hmm, kalau dari aku 8/10."
Agnes: "Kalau aku 7/10."
Lalu mereka terkikik

Aku melihat kelakuan aneh mereka terheran-heran. Aku bertanya "Ada apa sih?"
Caca membalas, "Kamu lihat ga mas-mas Ichiban Sushi yang barusan lewat?"
"Iya aku lihat. Kenapa?"
"Menurutmu ganteng ga?" tanya Agnes
Aku hanya menjawab "Biasa saja."

Selama kita di Mall, mereka berdua melirik laki-laki tampan yang lewat. Entah muda ataupun tua seperti om-om. Flo juga kadang-kadang ikut mengkompori mereka berdua. Aku hanya bisa menggeleng-geleng kepala. Bahkan mereka sampai ingin menanyakan username instagram yang mereka lirik (mereka tidak betulan bertanya. Itu hanya gurauan saja). Aku tidak tertarik dengan laki-laki.

Agnes memperhatikanku yang diam saja lalu berkata, "Kayona, jangan diem aja. Masa kamu tidak mau melirik satu laki-laki yang menurutmu tampan?" Aku hanya mengangkat kedua bahuku, "Tidak terimakasih. Aku tidak tertarik dan tidak ingin juga." Flo menyaut, "Kenapa? Udah punya pacar? Atau masih gagal move on?" "Tidak hanya saja... memang tidak tertarik. Aku memiliki standarku sendiri-" "Standarmu aja 2D, pemabuk (Venti)," cela Agnes. "Hei," cetusku lalu kami tertawa bersama.

Aku hanya memiliki 1 mantan dan setelah putus, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta lagi. Mungkin ini terdengar konyol, tetapi aku lupa bagaimana menyukai seorang laki-laki. Aku tidak menemukan apa yang menarik dari seorang laki-laki selain wajah tampan. Hanya Jungkook, Jungwon, Venti dan artis kpop/karakter game menarik dimataku. 

Kalau ditanya soal kriteria pacar yang aku inginkan, yang paling penting tidak cabul dan mencintaiku dengan tulus. Aku tidak percaya laki-laki. Masa laluku dengan laki-laki... tidak seindah itu. Tulus yang aku maksud itu, kebanyakkan laki-laki yang menyukai diriku hanya menyukai bentuk tubuhku.

Sejujurnya, badanku tidak ideal seperti seorang model. Aku pendek dan berisi(tidak terlalu kurus, tidak terlalu gemuk). Tetapi yang membuat laki-laki terpikat padaku adalah pay*daraku yang cukup menonjol apalagi jika aku memakai pakaian ketat. Oleh karena itu aku tidak suka pakai pakaian ketat.

SilentUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum