PROLOG

52 5 0
                                    

'Ngapain si bajingan itu ada di kantor gue?'

Itu yang terlintas di benak Yama saat melihat pria yang berdiri di samping Mbak Sekar, bosnya.

Mungkin karena Yama terlalu lama menatapnya tanpa berkedip, pria itu melirik Yama, membuat Yama tersentak kaget.

Yama bergegas memalingkan wajah, dan Yama dapat merasakan, wajahnya panas karena merona.

'Oh, shit. This is awkward. Dia gak kenal muka gue, kan?'

Jantung Yama bertalu-talu selantang genderang perang. Keringat dingin membasahi pelipis dahi dan telapak tangannya. Yama tahu dia sedang terserang panik, Yama pernah mengalaminya ketika masih SMA.

Ya, serangan panik yang kerap muncul selama Yama satu kelas dengan pria itu dulu.

Mbak Sekar, Chief Financial Officer mereka, memperkenalkan pria yang berdiri di sampingnya sebagai Creative Director yang baru.

"Jadi, guys, ini Mas Kidung Aji. Namanya mungkin terdengar aneh, orangnya juga rada aneh. Tapi, aku berani jamin, beliau orang yang sangat berbakat di bidangnya. FYI, beliau pernah tinggal di belasan negara berbeda, dan beliau baru balik dari New Zealand. Beliau suka berbagi ilmu dan pengalaman, so please do not hesitate to ask him anything," terang Mbak Sekar dengan wajah semringah.

'Gak salah lagi ... seingat gue nama panjangnya Kidung Aji Semarajaya ....' Yama kembali melirik pria bersetelan modis itu. 'What the hell? Bajingan itu atasan baru gue?'

"Cieee, Yama, melototin doi terus. Kayaknya terpesona nih," bisik Alin dari kiri Yama. "Iya, CD baru kita emang ganteng. Nanti kita ajak doi makan siang bareng, yuk."

Yama hanya membisu. Tentu bukan karena mengiyakan, tetapi karena ucapan Alin membuat bulu kuduk di sekujur tubuh Yama meremang. Boro-boro ingin mengajak Kidung makan siang, sesungguhnya yang Yama inginkan hanyalah buru-buru pulang untuk menenangkan diri.

Mengapa, setelah 15 tahun Yama berpisah darinya, Tuhan mempertemukan kembali Yama dengan sumber traumanya yang bahkan masih belum sembuh sampai sekarang?!

Dan yang paling bikin Yama keki, si Kidung bajingan itu masih tampan, bahkan jauh lebih tampan dibanding ketika mereka remaja. Dan tampaknya kehidupan bajingan tampan itu berlangsung dengan sangat baik. Sementara itu, selama bertahun-tahun, Yama hancur. Yama lumpuh. Lantas dengan jiwa yang berdarah-darah, Yama merangkak keluar dari reruntuhan masa lalunya.

[Akhir Prolog]

Biar Saja Rusuh di RanjangNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ