13. Ilusi part 2

230 42 4
                                    

Chu WanNing menghancurkan Talisman itu dengan tangannya, namun kedua rubah itu tidak ikut hancur seperti rubah-rubah sebelumnya, mereka bangun dan menerjang Chu WanNing, marah karena sesi bersenang-senang mereka terganggu.

Warning: cuma 1300 kata, ada semut 😋

゚。•*.゚*~~~~*゚.*•。゚


Chu WanNing mencoba untuk menahan kedua rubah itu hingga giginya menggertak, MoRan masih ditempatnya langsung bergerak cepat untuk membantunya. "Shizun!!!"

"(Y/n), MoRan!!! Bangunkan (Y/n)!!" Chu WanNing menendang kedua rubah itu keluar dari sel hingga mereka terlempar, memberikan ruang pada MoRan untuk membangunkan (Y/n).

MoRan duduk disamping (Y/n), menggoyangkan bahunya sambil terus memanggil namanya, "Da-Shixiong!!! Da-Shixiong!!!" Mata (Y/n) bergerak mencoba untuk bangun tapi seperti ada penghalang dan matanya terasa berat. MoRan mengeluarkan kekuatannya untuk melepas (Y/n) dari jeratan rantai dan borgol besi.

***

(Y/n) mengerjapkan matanya saat melihat kedua orang itu, "Ayo... Cepat!!! Yang mulia sudah menunggumu!!" Bentaknya, (Y/n) mengikuti mereka, ia ingin berhenti namun sepertinya ia tidak dapat mengendalikan dirinya di mimpi ini.

Kakinya melangkah hingga kedua orang itu menuntunnya, (Y/n) memperhatikan jalan setapak itu. Ia mengenali tempat ini, rumah lamanya yang ada di kaki bukit, rumah dimana ia dulu tinggal bersama wanita itu... Ibunya.

Kepalanya menggeleng, mencoba untuk bangun namun kedua orang tadi mendorongnya masuk kerumah kayu itu lalu mengunci pintu dari luar. Tubuhnya membeku, jantungnya berdebar memperhatikan lorong gelap.

Tiba-tiba...

"(Y/n)!!!! A-(y/n)!!!" Suara familiar itu, membuat air matanya mengalir.

"Mama...!! Mama!!" (Y/n) berlari mengejar suara itu dari ruangan keruangan, setiap ia membuka pintu yang dilihatnya masa lalunya. Dimana pengalaman pertama, kedua, ketiga dan seterusnya, setiap pintu terbuka, orang berada disekitarnya bertambah, hingga ruangan itu penuh dengan orang-orang yang pernah memakainya. (Y/n) yang ketakutan hanya bisa menangis dan berlutut, berharap bisa bangun dari mimpi ini.

"A-(Y/n)..." Suara itu lemah, (Y/n) berdiri sambil menyingkirkan orang-orang itu dari sisinya. Sampai ia berhenti didepan sebuah pintu, yang terlihat lebih mewah. Ia perlahan mendorong pintu itu dan langsung disambut suara-suara aneh. Desahan, rintihan, tangisan jadi satu didalam sana.

Ruangan itu besar, seperti kamar karena ada tempat tidur yang diselimuti kelambu. Dibalik kelambu itu Ia melihat siluet wanita dan pria sedang bersenggama, tubuh mereka menghentak membuat si wanita mendesah keenakan.

"Mama..." (Y/n) berlari menuju sang ibu, namun saat ia menyingkirkan kelambu, itu bukan ibunya, tapi dirinya sendiri. Sangking shoknya, (Y/n) jatuh terduduk dibawah tempat tidur, ia menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

"Kumohon, yang mulia... TaxianJun, kumohon... Hmmmmhhh hentikan, a-aku hnghhh aku sudah tidak sanggup!!!" Teriak (Y/n) yang ditempat tidur.

(Y/n) mengadahkan kepala untuk melihat pria yang dibelakang dirinya, itu MoRan namun terlihat lebih dewasa dan lebih besar darinya. MoRan yang itu menahan kepalanya membuat wajahnya tenggelam di bantal sebelum menghentakan pinggulnya lagi.

Black Cat Disciple (Male Reader X 2Ha)Where stories live. Discover now