2. Pangsit Favorit

660 89 0
                                    

"CHU WANNING, KAU KIRA KAU TANGGUH, HUH? LIHAT BAGAIMANA AKU MENIDURIMU SAMPAI MATI!!!"

゚。•*. ゚☆~~~~☆゚⁠.⁠*•。゚
Black Cat disciple



MoRan sekarang berada didalam jeratan TianWen, yang seperti ular melilitnya dengan kuat hingga ia hampir kehabisan napas. Setelah ia mengatakan itu ia dapat melihat Chu WanNing dan Xue Meng menatapnya dengan ekspresi terkejut, shok dan marah.

"MO WEIYU!!!" Mereka semua langsung mengalihkan pandangan kearah pemuda yang benar-benar shok dengan apa yang baru saja dikatakannya. Dengan amarah ia mendekat kearah MoRan, sepatunya menapak tanah dengan keras.

"(Y/n)...-"

PLAK!!!!

Belum sempat ia mengatakan apa-apa, tamparan itu membuatnya kembali tersungkur. Saat (Y/n) menarik dan mencengkram kerah bajunya, Xue Meng dengan cepat melerai. "SUDAH!!! SUDAH DA-SHIXIONG!!!"

"CUKUP!!!" Mendengar Geraman sang Shizun, (Y/n) berhenti.

Tangannya yang mengepal, bersiap untuk meninju wajah tampan shidinya terhenti diudara, ia pun melepas kerah baju MoRan. "Brengsek!!! Kau beruntung Shizun memintaku untuk berhenti." Dengan napas tak beraturan, ia mencoba menenangkan diri lalu dengan lembut menepis tangan Xue Meng.

MoRan merasakan pipinya yang panas dan ujung bibirnya yang tersobek, ia melirik (Y/n) yang masih menatapnya tajam. Mengingat dikehidupan sebelumnya (Y/n) pernah menamparnya seperti ini karena telah mempermalukan Chu WanNing dihadapan semua orang.

Namun jika dirinya yang sekarang adalah dirinya yang dikehidupan yang dulu, ia akan dengan mudah langsung mematahkan tangan Da-shixiongnya, menuntutnya, lalu menyetubuhinya lagi dan lagi seperti dikehidupan yang lalu sebagai pembalasan.

TianWen kembali ke tangan Chu WanNing, "TianWen rusak, aku akan memperbaikinya." Setelah melemparkan kalimat itu, Chu Wanning berbalik.

"B-bagaimana mungkin senjata keramat seperti TianWen rusak??"

Chu Wanning mendengarnya, dia menoleh dan menatapnya dengan pandangan 'kau murid bodoh pantas mati'. Xue Meng bergidik.

MoRan masih berbaring di tanah, wajahnya benar-benar pucat. Ia tiba-tiba merintih sedih, melihat wajah Chu WanNing saat pergi tadi membuatnya yakin hidupnya akan berakhir dalam waktu dekat. (Y/n) menghela napas dan membantu Xue Meng merangkul MoRan yang berakhir tepar.

"Da-Shixiong, aku bisa mengangkat anjing bodoh ini sendiri kok."

"Kau meragukan kekuatan Da-Shixiong mu ini??" (Y/n) meliriknya sekaligus melemparkan tatapan tajam.

"Tidak... Tidak."

MoRan yang masih terhanyut dalam pikirannya tiba-tiba mencium aroma manis, seperti vanilla. Aroma itu sangat familiar hingga ia membuka mata dan menatap kearah ceruk leher (Y/n) yang begitu dekat dengan wajahnya.

"Ada apa?" (Y/n) melirik kearahnya, MoRan menggeleng dan menaruh kepalanya di bahu (Y/n), membuatnya semakin mencium aroma itu. Mengingatkannya lagi, dulu ia hanya bisa menghirup aroma itu dari sisi tubuhnya yang lain karena tertutupi dengan bau besi rantai yang menyatu dengan collar yang melingkari lehernya. Sekarang ia bisa menghirup aroma itu tanpa halangan.

Sampai dikamar MoRan, setelah menaruhnya ditempat tidur, (Y/n) terhenti melihat ujung bibir shidinya yang terluka, ia menyuruh Xue Meng untuk pergi duluan sambil mencari salep yang biasa ia bawa dan mengoleskan itu pada luka MoRan.

Black Cat Disciple (Male Reader X 2Ha)Onde histórias criam vida. Descubra agora