Mini Teater🔞

851 49 14
                                    

Note: semua Mini Teater tidak bergantung pada alur cerita utama, mengandung PWP🔞 & NSFW.

Credit digital art: @ryu._.akane Instagram (aku boleh minta tolong buat di like/follow gak gaes?? Please🥺🥺🥺 nanti ku buatin fanart lagi kok KL aku gak sibuk, ya ya ya???🥺🥺🥺)

2Ha: Modern AU



".. Hahh~" Napasnya tersengal-sengal saat benda itu bergetar didalam tubuhnya, "MoRan..., kumohon... Ini... Ini berlebihan!!" (Y/n) mengusap air matanya, walau ia tidak dalam keadaan terikat, ia tetap tidak bisa dan tidak boleh menyentuh.

"3 menit lagi hukumanmu selesai, apa kau selemah itu, hm?" MoRan menyilangkan kakinya, ia menggoyangkan gelas berisi wine yang sedari tadi berada ditangannya sambil terus menatap tajam (Y/n) yang menggeliat di tempat tidur. "Apa kamu mau keluar?" Pertanyaan itu membuat (Y/n) mengangguk cepat. "Tahan."

(Y/n) sesegukan, ia tidak sanggup lagi. Semakin ia tahan rasanya malah ia semakin sensitif dan tertekan. Ia menggigit bibir bawahnya dan menggeram tertahan, ia baru saja keluar.

MoRan menaruh gelas wine yang baru saja ia minum sampai habis, lalu berjalan mendekati (Y/n). Matanya benar-benar tajam saat ia menarik rambutnya, membuatnya mendongak. "Benar-benar tidak bisa, hm? Kasian."

MoRan melihatnya masih tegang, terkekeh pelan lalu menyentil ujung penisnya. "(Y/n)... Karena kamu tidak menurut, sepertinya kita akan main permainan baru." MoRan mengeluarkan vibrator itu lalu menaruh sesuatu di penis (Y/n). Mata (Y/n) membulat. Ia tidak akan bisa keluar jika begini. Itu... Cock ring.

"MoRan, jangan... jangan begini... Ya? WanNing Gege akan sangat marah jika dia tau kau menghukumku." Mohonnya dengan lembut, namun MoRan tidak peduli dan menarik (y/n) agar terlentang dilantai. "Dia akan menghukumku lebih parah..." Ucapnya, menghapus air mata.

MoRan tersenyum lalu menekuk kaki (Y/n), menaruhnya di tangannya sebelum mencium bagian dalam paha (Y/n). "Maka dari itu, dari awal sudah kami bilang untuk mematuhi peraturannya. 'Jangan...-' lanjutkan!!!"

"Jangan... Menyentuh tanpa izin."

"Nah itu tau

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nah itu tau." MoRan menggigitnya kuat dibagian situ membuat (Y/n) terkesiap. (Y/n) menatap mata MoRan yang tersenyum jahat padanya seperti sudah merencanakan ini, "Kamu dilarang keluar sampai WanNing pulang."

Mata (Y/n) membulat, ia mendesah saat MoRan menjilati miliknya. MoRan benar-benar tau cara memuaskannya. (Y/n) menggelengkan kepalanya kuat-kuat, tangannya meraih rambut panjang MoRan lalu meremasnya. Ia memanggil dengan suara lembut, "MoRan....~ MoRan...~"

Sedangkan yang dipanggil semakin gencar dan menghisap (Y/n) kuat-kuat hingga miliknya memerah dan (Y/n) berteriak. "Sudah, MoRan, kumohon... Biarkan aku keluar, ya? Ya?" (Y/n) benar-benar tersiksa dan tidak memiliki akal sehat.

MoRan tersenyum dan mensejajarkan diri dengan (Y/n), ia mencium bibirnya dengan lembut. Tanpa aba-aba langsung memasukan miliknya yang besar itu dalam-dalam.

(Y/n) berteriak sangat kencang, mungkin hingga menjangkau seluruh ruangan dirumah itu. Tubuhnya bergetar hebat dibawah kukungan MoRan, "Izinkan... Aku keluar, ya? Ya?" (Y/n) menatapnya dengan wajah penuh permohonan, mata yang berkaca-kaca itu benar-benar menggoda.

MoRan menegakan tubuh, melihat (Y/n) dari atas sambil tersenyum sumringah, ia menjilat bibirnya lalu menahan pinggang (Y/n). "Teriak, teriaklah sekencang-kencangnya sampai tetangga terdekat kita dengar." Setelahnya, ia bergerak dengan sangat cepat.

(Y/n) bergetar hebat dibawahnya, tangannya mencengkram erat bahunya hingga tak sadar kukunya melukai bahu MoRan. Ia merengek seperti anak anjing saat MoRan menusuknya dititik yang tepat.

"MoRan....!!!! Cum...!!"

MoRan menggeram, "Fuck...!!" Tapi ia sama sekali tidak memperdulikan rengekannya. Ia berhenti sebentar untuk mengganti metode, menarik kedua kaki (Y/n) hingga menyandar dibahunya lalu ia rapatkan dan peluk. Itu membuat (Y/n) semakin mengetat.

"Bersama!" Gerakan MoRan semakin brutal, ia menahan kedua tangan (Y/n) disisi kepalanya, menunduk dan menciumi lehernya. Sedangkan (Y/n) dibawahnya berlinang air mata, bukan karena tidak menikmati, ia sangat suka sensasi ini. Sensasi saat cum tidak dapat ia tampung lagi namun tetap ditahan, benar-benar nikmat hingga ia menangis.

Suara kulit dan keringat saling beradu, desahan yang bersahut-sahutan. MoRan menundukkan kepala dan mulai menciumi wajah (Y/n) dengan lembut.

MoRan menarik pinggang (Y/n) dengan paksa lalu membalikan tubuhnya, membuatnya menungging. "MoRan?" Napas (Y/n) tersengal-sengal, ia melirik kebelakang, matanya berkaca-kaca.

Benar-benar pemandangan yang indah...

Tanpa aba-aba, Moran menarik kedua tangannya kebelakang, menahannya di punggungnya lalu bergerak lagi, hentakan itu benar-benar tidak manusiawi. (Y/n) yang berada dibawahnya hanya bisa berteriak kenikmatan hingga matanya memutar keatas.

Ia tidak tahan lagi, tubuhnya yang sensitif bergetar hebat. Beberapa hentakan kasar berikutnya, mereka keluar bersamaan. Tubuh MoRan jatuh menimpa (Y/n), mereka berdua tersengal-sengal.

"Hahh...~ hh~ lihat dirimu, sangat berantakan."

Kriiieeet

Mendengar pintu kamar terbuka, mata (Y/n) membulat, sedangkan senyum MoRan semakin melebar. Mereka berdua melihat kearah pintu secara bersamaan. "Ho? WanNing, selamat datang." Sapa MoRan sambil melambaikan tangan kepada Chu WanNing yang berdiri didepan pintu dengan tatapan dingin kearah (Y/n).

Seketika (Y/n) merinding saat ditatap seperti itu, seluruh tubuhnya serasa disiram air dingin dari kepala. "Gege...~"

"Aku memanggil dari tadi, tapi tidak ada yang menjawab, ternyata..." Chu WanNing menghela napas, ia masuk ke dalam kamar lalu menutup dan mengunci pintu.



Note : padahal ini harusnya setiap ending season tapi ya karena ini pendingnya lama BUANGET!!!... Takut klean bosen sama bukuku yg absurd ini, huuueee hueeeee T^T

Bentar lagi aku libur semester, jadi sabar-sabar lagi ya... Kuusahain setiap bikin mini teater (dibukuku yang lain juga) untuk ngebuat fanart lagi 🥰🥰🥰🥰

Black Cat Disciple (Male Reader X 2Ha)Where stories live. Discover now