3. Tidak Bisa Lupa

658 87 0
                                    

MoRan tersentak dan segera membersihkan rak-rak, ia baru ingat itu. Bagaimana ia bisa lupa?

゚。•*. ゚☆~~~~☆゚⁠.⁠*•。゚
Black Cat disciple



Kedua orang itu masih sibuk merapikan buku-buku, sesekali MoRan melirik Da-Shixiongnya yang bersin karena debu-debu itu, ia menatapnya dengan seksama, fisik Da-shixiongnya tidak jauh berbeda dari kehidupan sebelumnya.

Saat ia menjadi TaxianJun, tubuhnya jauh lebih besar dari (Y/n), seperti (Y/n) yang tidak bisa tumbuh dan berkembang lagi. Ia bisa dengan mudah mengangkat (Y/n) seperti karung beras setiap ia kabur dari ruang tahanan untuk mencari Chu WanNing.

Mengangkat lalu membantingnya ke tempat tidur. Kadang ketika ia melakukannya ia merasa berdosa, karena pada saat Da-shixiongnya berada dibawahnya, ia terlihat seperti anak kecil yang di "tindas", namun itu juga yang membuatnya semakin bersemangat.

Jari-jemari yang menyentuh lembut permukaan buku itu terlihat rapuh namun kuat, dulu sering ia paksa untuk memegang miliknya. Mata indah yang kebingungan menatap isi buku itu, dulu sering mengeluarkan air mata kepedihan sekaligus kenikmatan. Bibirnya yang menggumamkan kata-kata dalam naskah, dulu sering berteriak dan mendesahkan namanya.

Kadang ia berpikir, jika Chu WanNing terlihat seperti kucing putih, (Y/n) adalah kucing hitam. Selain karena (Y/n) suka memakai pakaian berwarna gelap juga karena mereka terlihat sama namun berbanding terbalik.

(Y/n) memijit pelan dahinya, "Aku tidak mengerti isi buku ini." Ia melempar buku terakhir yang ia bersihkan kembali ke tempatnya, sekarang ia sudah selesai. Bertepatan dengan itu seseorang mengetuk pintu, menyadarkan MoRan dari lamunannya.

"A-Ran? Kau ada didalam?"

"ShiMei?"

(Y/n) melihat kearah MoRan yang dengan senyuman merekah langsung bangkit dan membuka pintu.

"Ahh, Da-Shixiong!!" Ia masuk dan duduk disamping (Y/n) meninggalkan Moran yang menutup pintu, namun pada saat MoRan kembali ke rak tempatnya bekerja, ShiMei pindah kesampingnya.

(Y/n) berpikir dalam hati, "Dasar anak-anak." Ia menggelengkan kepalanya sedikit. Ia merasa aneh dengan dirinya sendiri dari beberapa hari yang lalu, kesal karena shidinya saling menyukai? Untuk apa dia kesal? Toh MoRan bukan siapa-siapanya. Ia melanjutkan menyapu sisa debu-debu yang berserakan dilantai.

"ShiMei, kenapa kau datang kesini? Ini sudah sangat larut."

"Aku pergi ke kamarmu tapi tidak menemukanmu. Aku bertanya kepada orang-orang dan diberi tahu bahwa kau ada di sini." Shi Mei membantu Mo Ran mengumpulkan semua buku yang bertumpuk di lantai, bibirnya tersenyum lembut, "Tidak ada yang harus kukerjakan, jadi aku datang untuk membantumu. Dan ternyata Da-Shixiong juga ada disini."

Mendengar panggilannya disebut, (Y/n) yang sedang menyapu debu-debu dilantai membeku sesaat. Ia pun berdeham, "Jadi, ShiMei... Kau kesini secara diam-diam?"

MoRan langsung meliriknya tajam, "Apa masalahnya?"

(Y/n) sedikit terkejut mendengar suara MoRan yang begitu dalam, ia menghela napas, "Tidak ada." Suaranya terdengar tenang namun tangannya yang memegang sapu itu sedikit bergetar.

"Kau belum makan malam? Aku membawakanmu beberapa hidangan. Da-Shixiong juga boleh bergabung." ShiMei menatap (Y/n) penuh harap.

(Y/n) juga dapat merasakan mata itu berbinar begitu menatapnya, setelah menyimpan sapu itu, ia melambaikan tangan. "Tidak, aku sudah selesai dan harus kembali kekamarku. MoRan, jika kau lapar, lebih baik sudahi saja. Shizun pasti mengerti." Ia bangkit dan berjalan keluar.

Black Cat Disciple (Male Reader X 2Ha)Where stories live. Discover now