0.2🍂

1 1 0
                                    

"Azami cepatlah nak, sudah jam berapa ini"

Teriak perempuan bernama Ayano yang merupakan ibu dari Azami itu dari balik pintu kamar Azami.

"Sebentar Bu..."

Azami keluar dari kamarnya dengan style baju sekolah nya. Perempuan itu menuruni tangga dan masuk ke dapur.

"Ayo Azami, nanti kau bisa terlambat"

"Iya ibu"

Azami duduk di kursi meja makan, bersebelahan dengan neneknya.

"Selamat pagi nenek"

Wanita paruh baya berusia 67 tahun dengan nama Naomi itu menatap Azami lalu tersenyum.

Ayano menghidangkan makanan satu persatu di meja makan. Dan menuangkan air pada mereka.

Azami mengambil roti lapis yang terhidang di piring makan nya, namun saat makan Azami merasa ada yang kurang. Dimana ayah nya.?

"Ibu"

"Iya sayang?"

"Dimana ayah?"

"Ayah masih tidur di kamar"

Azami menatap ibunya, tapi beberapa saat kemudian perempuan itu melihat aura hitam muncul dan menyelimuti ibunya.

"Aura hitam... apakah ibu sedang bersedih.? Ahh...tapi itu hal yang wajar, ibu selalu bersedih setiap hari nya..."

"Azami? Kenapa kau menatap ibu seperti itu?"

"M-maaf Bu"

"Cepatlah, setelah ini langsung pergi ke sekolah"

Azami hanya membalas perintah dari ibunya itu dengan anggukan kecil saja.

Azami hanya membalas perintah dari ibunya itu dengan anggukan kecil saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ibu aku berangkat dulu"

"Hati-hati, jangan lupa untuk selalu melihat kiri kanan jika melintasi rel kereta api"

"Iya aku tau"

|| HIROSHIMA 1945 ||Where stories live. Discover now