Imagine 20

149 20 0
                                    

⚠️Spicy⚠️

Bayangin

Saat ini musim dingin
Kamu terbaring di kasur, karena demam.

Sebelum kamu terlelap, Nanami mengurus mu seperti mengompres dahi, menyuap makan, dan meminumkan obat.

Kamu terbangun dan melihat jam, pukul 02.20

Tidak ada Nanami disebelah kasur, "Lembur lagi?" Gumam mu.

Karena kamu merasa sedikit bugar, kamu berjalan menuju ruang kerja nya, lorong menuju ruang tersebut gelap tapi lampu didalam menyala.

Kamu mengetuk pintu, "Sayang?"

Tidak ada jawaban

Kamu mengetuk lagi, "Aku masuk ya?" Kemudian kamu membuka pintu dan bau tembakau menyerbu masuk dalam indra penciumanmu. 'Pekat sekali.'

Meja kerja nya kosong, tapi di dalam asbak sudah banyak putung rokok yang telah dihisap. Kamu juga melihat banyak nya kertas yang perlu ditanda tangani oleh Nanami.

"Sayang?" Panggil Nanami dari balkon, dia berjalan masuk ke dalam ruangan, "Kenapa kemari? Disini bau nya tidak enak, kita kembali ke kamar ya."

Nanami menuntun mu keluar ruang kerja nya, dia langsung menggendong mu ke dekapannya. "Aku bisa jalan sendiri.." ucapmu.

"Shh,"

Kamu pun diam. Saat berjalan, bau tembakau yang menempel pada kemeja Nanami menyeruak.

Kamu teringat dengan kebiasaan Nanami yang akan merokok apabila dia stress karena pekerjaan.
Dia akan menjauh darimu supaya kamu tidak mencium bau tembakau itu.

Saat masuk ke kamar, dia menurunkan mu di atas ranjang dan dia berjongkok didepanku.

"Perlu apa?" Tanya nya.

Kamu hanya menggeleng, "Aku hanya mencari mu."

Dia menghela napas, "Aku akan mengganti pakaian ku dahulu."

Satu menit, dia mengganti kemeja dengan kaos. Kamu memberitahunya untuk duduk di sebelahnya.

"Kamu merasa sudah baikan?" Nanami meletakkan tanganya di dahimu.

Kamu mengangguk

"Baiklah, maaf aku tidak menemanimu tidur sayang," dia mengusap lembut rambutmu.

Kamu mengangguk, saat ini kamu ingin 'bermanja' dengan nya. Kamu meletakkan telapak tangan Nanami di pipimu, tentu saja bau rokok nya masih tercium kuat dan tangannya dingin.

"Kamu terlalu lama berada di luar, tanganmu dingin." Ucapmu.

Nanami baru sadar bahwa tanganya terasa dingin, "tidak lama kok,"

"Kalau mau berbohong yang pintar dong.." sanggahmu.
"Sayang~" godamu.

Nanami melihat kelopak matamu menurun sayu, dan bibirmu yang sedikit kering mengundang untuk dibasahi dengan saliva nya.

Kamu mencium telapak tangannya yang berada di pipimu, "Boleh ya?"

Nanami menahan hasrat nya, "Boleh apa?"

"I want making love," ucapmu.

"Kamu masih butuh istirahat."

Kamu cemberut, tapi masih memegangi tangan Nanami yang berada di pipimu.

Kamu mendorong nya sampai ia terlentang, tanpa menunggu reaksi selanjutnya, kamu duduk di atas bagian menonjol nya dan kamu menggerakkan pinggulmu.

Sesekali tonjolan itu mengenai area sensitif mu dan membuatmu mengeluarkan rintihan kecil.

"Sayang, cukup." Nanami memegang pinggangmu untuk berhenti.

"Awas tanganmu!" Kamu memegang kedua tangannya untuk lepas. Oh-uh kamu sedikit oleng, tapi dengan sigap Nanami mengganti posisi untuk berada di atasmu.

Nanami melihat wajahmu yang nakal karena sudah merasakan kenikmatan kecil. Tanganmu yang berada di dada nya meraba naik menuju leher kemudian telinga nya, mengusap telinga nya dengan lembut supaya Nanami sedikit terangsang.

"Cium aku?" Pintamu.

"Kamu ini..." Dia mencium mu, kecupan-kecupan nafsu kalian salurkan.

Manis rokok.

"Benar-benar menyiksaku." Nanami melanjutkan kalimatnya.

"Makanya..." Kamu tersenyum jail.

"Aku akan berkumur dulu dengan obat kumur." Pinta nya.

"Tidak usah... Karena..... Rasa rokok dari bibirmu ternyata aku.... menyukainya~"

"Tch," Nanami mencium mu rakus.

Terselip suara erangan manis dari mulutmu membuat Nanami makin menggila. Tangan nya meraba masuk ke dalam pakaian mu, mengusap kulitmu.

Karena usapan nya membuat mu merinding, "Baiklah, kita bersenang-senang sayang," Nanami membuka kaos nya. Kemudian menunduk lagi mencium lehermu dengan memainkan buah dada mu.

Dia melepaskan pakaian mu sampai tidak tersisa, menghasilkan pemandangan yang menggiurkan bagi Nanami.

"Look at you, so damn beautiful and sexy." Puji nya.

Dia mencium bibirmu lembut, tanganmu yang mengusap wajah Nanami bergerak turun untuk memainkan buah kismis di dada nya.

Di sela ciuman erangan keluar dari mulut Nanami karena apa yang kamu lakukan membuatnya makin menggila.

.
.
.
.
.
.
.
.
Selanjutnya bayangin sendiri

IMAGINE [ Nanami Kento ]Where stories live. Discover now