Imagine 19

149 23 1
                                    

⚠️SUICIDE⚠️

Bayangin

Kamu adalah tunangan dari pria pembunuh yang sangat di cari oleh banyak orang. Pria ini membunuh orang-orang yang berjabatan tinggi. Karena orang-orang yang berjabatan tinggi ini lah membuat negara makin krisis ekonomi.

Nanami Kento.
Nama asli nya, namun orang-orang lebih tau Pria biru karena dia saat menjalankan aksi nya mengenakan kemeja biru.

Kamu benar-benar menganggap Nanami hanya pria biasa. Tapi karena satu kejadian, dimana ada dua penyusup memasuki rumah kalian membuat bertanya-tanya apa yang Nanami lakukan dibelakangmu.

Kamu sedang bersantai di ruang makan, ada derap kaki yang membuat mu salah mengira bahwa itu Nanami.

Kamu berlari menghindar karena tau itu bukan Nanami, yang mengejar mu hanya satu orang. Tapi saat kamu mencoba menaiki lantai atas, ternyata ada orang lain.

"Sialan." Ucapmu.

Sekilas kamu mengingat ucapan Nanami.
"Kalau ada masalah, tarik kalung ini dekatkan kalung ini dengan gelang ini. Karena.... " Dia menunjukkan ponsel nya, "Akan ada notifikasi dari ponselku bahwa kamu butuh bantuanku."

Kamu menarik kalung mu dan mendekatkan nya ke gelang. Setelah melakukan nya kamu merogoh kantong celana mengambil sisir, sebenarnya itu adalah pisau.

Kamu mengayunkan pisau itu kepada pria yang berada di lantai dua. Kamu mengenai leher nya, melihat darah yang keluar dari leher nya membuat pria itu berteriak, dan terakhir kamu menusuknya ke bagian dada dan mendorong dia kebelakang.

Kamu bersembunyi di gudang, menutup dirimu dengan kain putih ditengah-tengah tumpukan kardus. Kamu duduk, sambil menajamkan pendengaran, suara degupan jantungmu sangat besar.

Pintu terbuka.
'Pria itu sampai sini?' kamu tetap duduk tenang sambil menutup hidung untuk menyembunyikan suara nafas.

"Sayang?" Suara pria memanggil.
"Sayang? Kamu disini?"
....
"(Full name) ini aku Nanami Kento."

Akhirnya kamu menarik kain dan kamu berdiri melihat Nanami. Karena ketakutan dan adrenalin yang baru pertama kali kamu dapatkan membuat dirimu menangis.

Nanami menyingkirkan kardus supaya dia dapat mendekat kepadamu. "Shh... Aku disini..." Dia memelukmu, mengusap punggung dan rambutmu, dan mencium puncak kepalamu.
"Terima kasih sudah bertahan dan melakukan apa yang pernah aku katakan."

Sampai dimana kamu sedikit tenang, Nanami menggendongmu dan membawa mu ke kamar mandi untuk membersihkan dirimu. Dia menurunkan badanmu dilantai, "Duduk dulu, aku akan mengambil pakaianmu."

Kamu melihat kebawah pada badanmu dan adanya bercak darah di baju mu kemudian di tanganmu juga.

Nanami masuk ke kamar mandi, "Mandilah, aku akan menjaga diluar. Bisa kan?"

Kamu hanya mengangguk.

Nanami mengambil kedua tanganmu dan mengecup punggung tanganmu. "Panggil aku kalau butuh bantuan." Dia pun keluar dari kamar mandi.

Esok hari nya.

Kamu tidak bisa tidur, rasa takut apabila ada orang aneh masuk ke rumah lagi. Terlihat lingkaran hitam di bawah matamu.

"Kita harus pindah, rumah ini tidak aman." Ucap Nanami tiba-tiba

"..."

"Tetaplah berbaring sayang, aku akan memasakan sarapan."

"Siapa sebenarnya dirimu Kento?" Tanyamu.

Nanami melihat ke arahmu datar, kamu tidak bisa membaca ekspresinya.

"Berat kah untuk memberitahuku?"

Nanami menghela nafas, dia duduk disebelah mu, "Maaf harus menyembunyikan ini semua sayang.... Aku.. aku buronan orang-orang berstatus tinggi. Ini termasuk masalah rahasia negara."

"..."

Nanami tidak dapat melihat mataku karena sangat merasa bersalah. "Aku benar-benar minta maaf."

Kamu menghela nafas frustasi, "Keluarlah, aku ingin sendiri."

"Sayang, kumohon?"

"Aku ingin sendiri dahulu." Kamu mengulangi perkataanmu.

Nanami mengangguk terpaksa dan keluar dari kamar.

Haruskah aku tetap menikahi nya? Aku pasti akan menghambat dia kan? Aku tidak mahir untuk melindungi diri.

Kamu melihat jari manis kiri, terlingkar cincin yang Nanami berikan padamu. Memori-memori lama berputar di kepalamu.

Suara ketukan membuyarkan dirimu yang sedang melamun.

"Sayang... aku membuat sarapan, kalau masih tidak ingin diganggu aku akan meletakkan di depan pintu...."
Nanami meletakkan nampan didepan pintu kamar, tiba-tiba suara pintu berbunyi.

Kamu keluar dari kamar, "Masuklah Kento."

.
.

Dua tahun kemudian

Kalian sudah resmi menjadi suami istri, tapi...
Banyak sekali musuh Nanami yang mengincar mu, seperti menculik bahkan membunuhmu.

Kamu adalah kelemahan Nanami.

Sampai kamu merasa lelah menghadapi musuh Nanami, kamu berada di ruang tengah di rumah baru kalian yang ke 5 karena harus berpindah-pindah demi keselamatan kalian.

Kaca lebar dengan menampakkan hujan lebat di luar sana, lampu dalam rumah padam, tiap kilatan membuat suasana makin mencekam.

Kamu duduk dengan mayat pria yang tadi menyusup ke dalam rumah ini, mata mu kosong.

Lelah
Aku lelah...
Aku hanya menghambat suamiku...
Aku kelemahannya...

Kamu mengambil pistol dari saku mayat itu.

"SAYANG?!" Nanami melihat dirimu, dia berjalan mendekat tapi terhenti karena kamu memberi isyarat untuk tidak mendekat.

"Sayang..." suara lemah darimu keluar, "Aku terlalu membebani mu.."

Kamu mengacungkan pistol ke pelipismu, "Terima kasih untuk semuanya..."

Suara keras dari pistol terdengar memekik di telinga Nanami, dia melihat istrinya terkapar.

"Tidak... Tidak!" Dia menghampirimu, memeluk badanmu, "KAMU TIDAK MEMBEBANIKU SAYANG!! TIDAK SAMA SEKALI .... Kumohon...."

.
.
.
.
.
.
.
🥀🥀

IMAGINE [ Nanami Kento ]Where stories live. Discover now