Amora menyebutkan senjata itu namun senjata itu tidak ada sama sekali didepan mereka. Amora berkali-kali mengatakannya tetapi hasilnya tetap sama tidak ada.

Naruto mulai putus asa ia memaki sosok bermata cahaya emas itu sedangkan Eren hanya diam.

   "Aku akan menyanyikan sebuah lagu tentang Bima si pandawa dengan saudaranya siapa tahu saja senjata itu akan keluar." Ujar Amora.

   "Coba saja siapa tahu bisa." Timpal Levi.

   "Ini versi bahasa daerah yaitu Jawa kalian tidak perlu mengetahui artinya dengarkan saja yang kunyanyikan. Tetapi jika tidak bisa maka akan ku tambah dengan lagu mahabrata versi bahasa India." Mereka hanya mengangguk mengiyakan.

  "Kau bisa berapa bahasa Amora-san?" Tanya Ino, ia terlalu takjub dengan Amora.

  "5 bahasa. Bahasa ku Indonesia, Japan, Korea, China dan Inggris. Untuk lagu mungkin beberapa bahasa yang kubisa." Jawab Amora membuat Armin bergumam takjub.

  "Okey, aku akan nyanyikan dulu lagunya sekarang."

  "Prabu pandu dewanata, dewi khunti, dewi madrim. Kagungan putra lima arane Pandawa. Puntadewa, Wekudara, Janaka, Nakula, Sadewa.........." Setelah menyanyikanya Amora mengucap senjata Gada didalam hati dan cahaya timbul didepan mereka lalu memperlihatkan sebuah Gada besar.

    "Berhasil.." Ucap Ino girang.

    "Ajaib sekali." Gumam Mikasa karena tidak pernah melihat hal seperti itu.

  "Wahh... ini senjatanya tidak pernah kulihat.." Kata Eren.

  Naruto mengangkat Gada itu yang ternyata sangat berat.

   "Berat sekali.." Ujarnya yang sama sekali tidak berhasil mengangkat.

  "Eto..Eren coba kau berubah menjadi titan siapa tahu kau bisa mengangkat senjata ini." Armin memberi usul agar Eren menjadi titan sehingga senjata itu bisa diangkat.

  "Yah..coba saja Eren kau lakukan." Levi menyetujuinya dan Eren mengangguk yakin.

  Eren menggigit tangannya dan tak lama kilatan petir menyambar lalu meledak. Eren berubah menjadi titan dan tanpa perintah langsung mengangkat Gada yang sangat berat tadi. Amora memegang tangan Levi erat karena ia sempat terkejut dengan wujud titan Eren setinggi kurang lebih 15 meter telanjang tanpa alat kelamin. Bukannya takut ia malah tertawa lepas setelah melihatnya.

   "Hahahahaha...Eren lebih baik nanti pakai baju, apa tidak malu telanjang seperti itu? Masih untung tidak ada alat kelamin bagaimana kalau ada? Wahh bis–" Mulut Amora langsung dibekap oleh Levi karena merasa jika otak gadis ini mulai kotor.

  "Pergilah cepat!" Perintah Levi sedangkan Amora mencoba melepaskan tangan pria itu yang membuatnya tidak bisa bernafas.

  Naruto menaiki titan Eren dan mereka segera pergi masuk kedalam goa dengan senjata gada yang diletakan dibahu.

"Le-lepaskan....huahhhh.." Levi melepaskan tangannya lalu menatap tajam Amora.

  Amora menatap tajam balik lalu mencubit dada Levi yang membuat pria itu tersentak.

  "Kau–

  "Wae? Aku cium nih?" Levi langsung diam lalu memalingkan wajahnya dari Amora.
Menurutnya gadis bernama Amora ini sangat bahaya terutama jantungnya yang berdetak kencang setelah gadis itu mengatakan hal tadi.

Namun, ia tersenyum sangat tipis setelah melihat mata penuh binar Amora dan jiwa cerianya kembali. Bukan tatapan kosong penuh luka, menyalahkan diri sendiri dan sebagainya entah kenapa ia sama sekali tidak menyukai Amora seperti itu. Ino mendekati Mikasa juga Armin lalu berbisik pelan.

HALAZIA [ ATTACK ON TITAN X NARUTO ]Where stories live. Discover now