HIMEB 5 : Ama, Goodbye....

107 16 0
                                    

Matthew semakin cepat menancap gas mobilnya, malam tadi Johan mengabarinya bahwa Ama telah berpulang karena sakit jantung yang telah lama ia derita.

Johan juga mengabari kondisi Arsen yang memburuk, mendengar kabar itu Matthew langsung memesan tiket pesawat, yang rencana ia akan stay di Singapura untuk seminggu tapi baru 3 hari Matthew memutuskan untuk pulang.

Mobil yang dikendarai Matthew akhirnya sampai di depan rumah Ama terlihat sepi dari depan, Matthew segera masuk dan melihat ada Johan, Daw, Giselle, dan kedua anak Arsen.

"Ayo ikut aku." Johan menarik tubuh Matthew dan membawanya ke pemakaman umum yang tidak jauh dari rumah Ama. Sepanjang perjalanan Matthew bertanya-tanya dimana keberadaan Arsen.

"Itu dia." Dari jauh Johan menunjuk ke arah seseorang yang terduduk lemah di samping sebuah makam, tanpa basa-basi Matthew berlari menghampiri Arsen meninggal Johan jauh di belakang.

"Arsen?" Arsen menolehkan kepalanya dan menatap dalam ke mata Matthew. Melihat tatapan itu Matthew merasakan sesak di dadanya.

"Mat...." Matthew duduk di samping Arsen dan segera ia peluk tubuh rapuh Arsen. Dalam pelukannya Arsen menangis meraung-raung menyalahkan semesta.

"Kenapa Mat? Kenapa harus Ama? Semesta jahat Mat mereka mengambil Ama dariku." Matthew semakin erat memeluk tubuh Arsen sembari menepuk-nepuk pundaknya mencoba menguatkan Arsen.

Sepanjang hari penuh Matthew menemani Arsen yang menangis di samping makam Ama, tak peduli dengan terik matahari yang menyengat kulitnya Matthew tidak ingin meninggalkan permatanya menangis sendirian.

♡₊˚ 🕊️・₊ ♪ ✧

Setelah puas menangis Matthew mengajak Arsen untuk pulang karena hari mulai gelap dan tidak baik berlama-lama di pemakaman.

Sebelum pergi Matthew menaburkan bunga di makam Ama dan mencium nisanya sembari berkata.

"Maaf Ama... Matthew belum bisa menepati janji Matthew. Tapi Matthew akan segera memperbaiki semuanya, Ama istirahat yang tenang yaa, Matthew akan menjaga Arsen."

Matthew berucap lirih hingga Arsen tak mendengarnya setelah itu Arsen menggandeng tangan Arsen dan mereka pulang.

Sepanjang perjalanan masih banyak orang-orang dari perusahaannya yang bekerja untuk membangun pusat perbelanjaan disana.

"Bagaimana ceritanya?" Arsen menolehkan kepalanya lalu menatap lurus kedepan.

"Ama saat itu sedang membersihkan halaman depan bersama Jendra. Sedangkan aku sedang memasak untuk sarapan bersama Giselle dan Marka, tiba-tiba Jendra berteriak dan menangis kencang aku panik takut terjadi apa-apa lalu segera berlari kedepan."

Arsen berhenti sejenak menarik nafas panjang, melihat kegelisahannya Matthew mengajak Arsen untuk mampir sebentar di depan supermarket. Matthew membelikan Arsen sebuah minuman agar Arsen lebih tenang.

♡₊˚ 🕊️・₊ ♪ ✧

Arsen panik ketika melihat Amanya yang tergeletak begitu saja di halaman depan dengan keringat membanjiri tubuhnya.

"GI!! TELPON RUMAH SAKIT TERDEKAT GI!!" Giselle yang baru datang tak kalah paniknya ia segera mengambil ponselnya dan menghubungi rumah sakit terdekat.

"Ama!! Ama kenapa Ama!!" Teriakkan Arsen membuat beberapa orang menghampiri dirinya dan berusaha membantunya.

"Serangan jantung!" Salah satu tetangga menyuruh orang-orang untuk membawa Ama ke tempat yang datar dan ia lakukan tindak kompresi dada.

Ia melakukan tindak kompresi dada sebanyak 100-120 kali tiap menit berganti dengan orang-orang yang lain.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 17 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[𝐁𝐋] He's My Ex-boyfriend Where stories live. Discover now