HMEB 001 : New Chapter, New Life

277 41 6
                                    

"Marka!! Jangan mengganggu Jendra yang sedang mandi!" Pagi-pagi kediaman keluarga Ama sudah dihebohkan oleh teriakan cucunya, Arsen Honaria

"Arsen, masih pagi jangan teriak-teriak." Nenek Arsen menghampiri dirinya di meja makan. Arsen dari dulu suka memanggil nenek dan kakeknya dengan panggilan Ama dan Baba

"Ama kebangun gara-gara teriakanku ya? Maaf ya Ama." Ama menepuk-nepuk pundak Arsen, ia tahu pasti cucunya kelelahan karena mengurus semua pekerjaan rumah.

"Tidak apa sayang, Ama sudah bangun sendaritadi."

"Baiklah Ama. Tunggu di meja makan Ama, sebentar lagi masakan selesai."

Setelah selesai membuat sarapan Arsen menatanya di meja makan, saat makan sudah tertata rapi Arsen pergi menuju ke kamar mandi untuk melihat kedua anaknya yang belum juga selesai mandi.

"Marka! Jendra! Sudah belum mandinya?" Arsen membuka pintu kamar mandi dan terlihat kedua anaknya— Marka dan Jendra sudah menyelesaikan mandinya.

"Sudah Bubu!" Ucap mereka secara bersamaan, Arsen segera pergi ke kamar Jendra dan menyiapkan baju untuknya. Setelah itu ia pergi ke kamar Marka dan menyiapkan baju untuknya.

"BUBU! BANTUIN JENDRA!!" Arsen segera berlari ke kamar Jendra dan membantu anaknya untuk memakai baju.

Marka sendiri sudah terbiasa melakukan apa-apa sendiri, dia terlalu mandiri untuk anak seusianya. Namun ada kalanya dia menjadi manja dan meminta perhatian lebih.

Sebagai Bubunya, Arsen harus bisa bersikap adil dan tidak pilih kasih Arsen harus memberikan yang terbaik untuk mereka.

Setelah mereka selesai memakai baju mereka bertiga segera berjalan ke meja makan di sana sudah ada Ama yang sudah menunggu.

"AMA!!" Jendra dan Marka segera berlari ke arah Ama seperti pagi-pagi sebelumnya mereka akan meminta Ama untuk menyisir rambut mereka.

"Hum... harum sekali cucu-cucu Ama." Arsen tersenyum mendengarnya Ama sangat sayang sekali pada Marka dan Jendra. Arsen menyiapkan sarapan dan segera meletakkannya di meja makan, bersamaan dengan itu Ama selesai menyisir rambut Marka dan Jendra.

"Tampan sekali anak-anak Bubu."

"Iya dong! Ama terbaik dalam menyisir rambut." Jendra mengacungkan jempol ke arah Ama memberikan apresiasi untuknya.

"Oh jadi Bubu gak bagus ya nyisirnya." Dengan nada rendah Arsen berkata mereka panik melihat wajah Bubu mereka yang sedih.

"Enggak Bub! Bubu juga terbaik kok. Ama dan Bubu sama-sama terbaik!" Arsen tertawa karena berhasil membuat kedua anaknya panik ketakutan lalu mencium kening mereka secara bergantian, lucu sekali menjahili mereka.

"Udah, ayo makan. Ama sudah lapar." Mereka segera duduk di meja makan dan mulai memakan makanan yang telah Arsen siapkan.

Hari ini Arsen memasak omelette dan brokoli rebus, bahan makanan semakin menipis dan Arsen baru saja di PHK.

Supermarket tempatnya bekerja akan di robohkan dan di sana akan dibangun pusat perbelanjaan yang lebih modern.

Dan juga pemilik supermarket sudah menjual tanah mereka dan akan segera pindah ke kota. Banyak orang-orang yang sudah menjual tanah mereka dan pindah ke kota, tapi Ama tetap ingin tinggal di rumah ini dan mempertahankannya sebisa mungkin.

Sudah sering kali Arsen mengajak Ama untuk pindah ke kota tapi Ama tidak mau karena rumah ini dibangun dengan hasil kerja keras Baba.

Dan juga banyak kenangan manis Ama dan Baba disini dengan itulah Ama tetap kekeuh untuk mempertahankan rumahnya.

[𝐁𝐋] He's My Ex-boyfriend Där berättelser lever. Upptäck nu