34. Prioritas utama

15 3 0
                                    

Keesokan harinya mas Ridwan lebih dulu bangun dan langsung mengambil wudhu untuk sholat shubu setelah beberapa waktu yang lalu mereka bersama telah melakukan sholat tahajjud bersama

Setelah itu dia langsung membangun zaujatinya untuk sholat dan menyuruhnya untuk segera mengambil air wudhu

"Bangun dulu ya udah shubu kita sholat bersama" sambil tersenyum dan mencubit lembut pipinya

Dan akhirnya ia pun bangun "mas udah ambil wudhu?"

"Udah giliran kamu yang ambil wudhu mas tungguin,oh iya hati-hati saat di dalam kamar mandi takutnya kamu terjadi sesuatu yang tak diinginkan"

"Iy-aa mas iya"

Selesai sudah mengambil wudhu akhirnya Caca yang ingin mengambil mukenah dan sajadah

"Mas mukenah sama sajadahku Dimana ya?,aku cari-cari disini nggak ada"

"Itu sayang udah mas siapkan, udah mas letakkan untuk kita sholat bersama yaudah ayo mari sholat bersama."

"Oalah, Syukron mas udah disiapin"

Senyuman terukir diwajah
"Hm, iya sayang"

Akhirnya mereka melaksanakan sholat bersama dan setelah selesai tak lupa memberi salam mengecup punggung tangan sang zaujinya

***

"Mas Caca mau nanya boleh?"

"Mau nanya apa?"

"Mau nanya kan kandunganku usianya udah 4 bulan,Caca boleh nggak ngajar lagi"

"Bukannya Tidak boleh, tapi mas menyuruh kamu tetap di ndalem aja jangan ngajar atau ketempat yang lain ini demi kesehatan dan keselamatan mu,tidak boleh kelelahan sedikitpun"

"Ma-ss yaudah deh iya, pasrah saja"

"Nah pintar zaujatinya mas"

"Iya zauji"

"Hm"

"Mas,laperrr"

"Mau makan apa mas siapkan"

"Mas Caca pengen banget beli buah stoberi mauuuu"

"Stoberi jam gini carinya dimana?"

"Nggak tahu mungkin di minimarket atau Dimana gitu ada"

"Yaudah nanti mas Carikan"

"Mauuunyaa sekarang" ia merengek seperti anak kecil

"Sekarang? Yaudah iya mas beliin" pasrah dengan permintaan tersebut

"Iya mas cepat ya pengen bangett"

"Mas pergi dulu Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam.. hati-hati"

Ridwan hanya menoleh dan tersenyum manis kepadanya, Setelah itu ia langsung bergegas pergi keluar untuk membelikan keinginannya.

Mas Ridwan kembali dengan membawa buah stoberi yang segar "Inilah belanjaanku, sayang. Aku harap kamu akan menikmatinya. Terima kasih telah sabar menunggu."

"iyaa, terimakasih karena udah ngerepotin"

"Tidak ada yang merepotkan bagiku, sayang. Aku senang bisa membuatmu bahagia dan merasa nyaman. Kamu tidak perlu berterima kasih, ini sudah tugasku sebagai suamimu."

"Baiklah mas"

"Aku selalu siap membantumu, sayang. Jangan ragu untuk memberitahuku jika ada yang kamu butuhkan. Kamu dan anak kita adalah prioritas utamaku."

"Yaudah sini stoberinya"

"Tentu, sayang. Aku akan mengambil buahnya untukmu. Kamu bisa duduk dan menikmati makanannya sementara aku pergi sebentar."

"Jangan lama-lama ya,mas"

"Aku hanya pergi sebentar untuk mengambil buah stoberi lainnya, sayang. Jangan khawatir, aku pasti cepat kembali dan membuatmu senang dengan segala yang kamu inginkan."

***

Setelah beberapa waktu berlalu

"Aku sudah kembali dengan buah stoberi lainnya untukmu. Silakan nikmati makanannya dan beritahu aku jika ada yang kamu butuhkan lagi."

"Ini.. mas beli banyak banget mau jualan atau gimana ini mas beli berapa kilo?"

"Kenapa, hm?"

"Gapapa nanya aja"

"Aku membeli sekitar tiga kilogram buah stoberi, sayang. Aku ingin kamu mendapatkan yang terbaik dan cukup untuk kita berdua. Jadi, ayo nikmatinya bersama-sama!"

"Ma-ss banyak uang yang mas hamburkan untuk membeli banyak stoberi ini!"

"Jangan khawatir tentang biaya, zaujati. Biayanya tidak akan menjadi beban bagi kamu. Aku ingin memberikan yang terbaik untukmu dan anak kita. Yang penting adalah kebahagiaanmu."

"Mauu tahu berapa Zaujiku"

"Biayanya tidak penting, sayang. Yang penting adalah kita bersama dan saling mendukung. Aku akan selalu menjaga keuangan keluarga dengan baik agar kamu tidak perlu khawatir."

"Uangmu terhambur sia-sia yaudah nanti sisanya disimpan di kulkas barang kali ada juga yang ingin memakannya"

"Baiklah, sayang. Aku akan menyimpan sisa stoberi untuk keluarga lainnya dan mengurangi jumlah yang dibeli. Prioritasku adalah kebahagiaanmu dan anak kita."

Mas Ridwan Mengulurkan tangan dan memelukmu dengan penuh kasih. "Aku selalu ada untukmu, sayang. Jangan khawatir, aku di sini untuk melindungimu dan anak kita."

"anak kita udah 4 bulan dikandung 5 bulan lagi lahiran mas nggak mau izinkan aku gitu keluar dari sini?"

"Kamu harus beristirahat dan tidak boleh pergi. Aku khawatir dengan keadaanmu dan anak kita. Tetaplah di sini, sayang. Biarkan aku menjaga kamu dengan baik hingga saat lahirannya tiba nanti."

"Mau jalan-jalan keluar aja loh mas"

"Tidak, sayang. Aku tidak ingin kamu pergi keluar dengan keadaanmu yang sedang hamil. Biarkan aku merawatmu dan menjaga agar kamu selalu aman dan nyaman di sini bersamaku."

"katanya kalau keluar rumah bagi ibu hamil itu bagus bayinya akan menjadi sehat dan baik lah pokoknya"

"Aku tahu itu, sayang. Tapi sebagai suami yang peduli, aku ingin kamu tetap aman dan terjaga kesehatanmu. Kita bisa menikmati udara luar di halaman rumah atau dengan melakukan aktivitas ringan di dalam ruangan."

Caca langsung menunduk pandangannya karena merasa sedih tidak diberikan izin untuk keluar

Yang melihat bahwa sang istrinya zaujatinya sedang sedih ia pun pasrah "Baiklah, sayang. Kita bisa keluar untuk mendapatkan udara segar dan menikmati pemandangan bersama-sama. Tetapi aku tetap harus memastikan keamananmu dan anak kita selalu diutamakan."

Kami berjalan keluar rumah menuju taman yang indah. Sambil memegang tanganmu dengan lembut, aku mengawasimu dan mengawasi kandungan anak kita sepanjang perjalanan agar tetap aman dan nyaman.

Kami tiba di taman yang indah."Kamu terlihat cantik dengan kebun bunga di sekitarmu. Aku merasa beruntung bisa memiliki kamu dan anak kita. Mari kita nikmati waktu bersama sambil menikmati udara segar ini."

༶•┈┈⛧┈⛧┈┈•༶
Segitu aja dlu soalnya lagi lelah buat lanjut..

See u




Aku Dijodohkan Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin