Eren meminjamkan salah satu pedangnya kepada Shikamaru dan pemuda itu juga meminta dicarikan sebuah plastik untuk memegang ganggang pedang Eren sebab ganggang itu terbuat dari besi.

    Sai pergi keruang yang penuh dengan mayat hidungnya tetap ia tutup dengan masker jutsu lukisannya. Ia menemukan sebuah kantong plastik besar didekat mayat perempuan yang kepalanya sudah tidak ada namun, dirinya tiba-tiba merasa merinding. Ia langsung bergegas keluar tetapi ada sesuatu yang membuatnya tersungkur. Sai melihat sebuah tangan terpotong memegang salah satu kakinya hingga membuatnya berteriak histeris.


   "WAAAAAAA!"

 
  "SAI?" Naruto dan lainnya keluar dari ruangan penuh mesin listrik dan melihat Sai berlari kearah mereka.

  Sai langsung mengubah wajahnya menjadi datar lalu tersenyum dibalik maskernya.

  "Kau kenapa, Sai?" Tanya Naruto.

  "Aku hanya takut." Jawabnya sambil tersenyum.

  "Merepotkan...aku tidak menyangka si pucat ini juga takut." Shikamaru hanya menghela nafas, ia pikir seorang Sai tidak merasakan takut terhadap hantu.

   "Merepotkan. Ya sudah kita kembali." Shikamaru langsung beranjak diusul oleh Naruto.

  "Eren, begitu kah rasanya takut? Kau akan berteriak Waaaaa?" Eren hanya mengangguk polos.

  "Baiklah...ayo kita kesana." Sai merangkul Eren untuk kembali.
 




   ☆☆☆☆☆







   Shikamaru dibantu Naruto membuka penutup mesin listrik dengan pedang yang dipinjamkan Eren. Sai juga ikut melakukannya dengan pedangnya dimesin sebelah. Eren memperhatikan kabel-kabel itu dan ia sampai pergi keruang sebelah tempat penyembahan. Eren mengangakan mulutnya diruangan ketiga atau ruang penyembahan ketika melihat sebuah kantong besar berwarna biru dan patung besar bersayap disebelahnya. Eren meneguk lidahnya ketika mata patung itu menatap sambil tersenyum mengerikan.
Patung itu hanya diam ditempat seperti menyalurkan sesuatu kedalam kantong besar berwarna biru itu. Eren menggerakan matanya dari bagian kantong itu terdapat sebuah kabel yang ia lihat diruangan mesin tadi.

    "MINNA!!" Eren berlari keluar untuk memberitahukan Naruto dan lainnya.

  
      "AAAAKKKGGHHH"


   Eren berteriak ketika ada sesuatu yang membuat kakinya terikat lalu dibanting keluar.


   
     BRAK





     Naruto yang berada diruang kedua langsung keluar dan melihat Eren mengalami luka parah tetapi untung saja luka itu beregenerasi sehingga Eren sembuh kembali.

    "EREN!!" Naruto mendekati Eren dan membantunya berdiri.

  Shikamaru dan Sai segera keluar setelah Naruto keluar. Shikamaru ingin memarahi Naruto tetapi melihat Eren yang terjadi sesuatu membuat dirinya mengurungkan niat.

    "Ada apa?" Tanya Sai.

   Eren menunjuk kearah ruang tiga dan mereka bertiga langsung menuju ruang tersebut. Sai membelalakan mata begitu pun Shikamaru dan Naruto melihat patung bertanduk yang bersayap sedang memperhatikan mereka sambil tersenyum mengerikan.

   "Li-lihat kantong warna biru itu." Eren menunjuk kantong besar. Mata mereka mengarah kesana dan mereka tahu apa yang ada dalam kantong berwarna biru itu.

  "I-itu chakra kan?" Sai bertanya karena ia terlalu terkejut melihat chakra yang begitu banyak dalam kantong tersebut.

    "Jadi ini sumbernya. Merepotkan!" Kata Shikamaru.

HALAZIA [ ATTACK ON TITAN X NARUTO ]Where stories live. Discover now