TERSIKSA oleh nya | 00.09

12 0 0
                                    


                 SELAMAT MEMBACA
                                00.09

Percakapan Telpon *

" Seraa, sarapannya disini bareng ayah kaka dan mamah, bawa suami kamu cepet" ucap Iriana

"Ih males tauu mah!" jawabnya

" Kesini pokknya cepetan!" Saut
Iriana

                           || = ||

Anasera dan Radheva menuruti kemauan ibu nya untuk sarapan bersama, di saat mereka lagi santai makan ibu nya menanyakan

"Gimana? Malam pertamanya ? Hehe"
" Lusa mamah udah punya cucu?" ujar Iriana

Anasera dan Radheva kaget ibu nya menanyakan hal yang sangat perivasi

"uhukk, uhuk"

"Minum dulu sayang ini" perhatian Radheva kepada sang istri

"Udah ah mah jangan nanyain yang gitu gitu" timpal Mirga

Thalia melamun menatap makanan yang hanya di mainkan tidak ia makan, ia memikirkan bagaimana caranya untuk ia tetap bekerja tetapi tidak membuka auratnya

" Tante kakak, kenapa?" bisik Rafa sepupu dari Anasera dan Thalia

"Gak tau nih dari tadi diem aja tumben" jawab Anasera

"Kak? Kakak kenapa?"

"Gapapa, cuman kepikiran aja kakak semalem di tawarin job tapi model yang harus buka jilbab dan aurat" cerocos Thalia

"ya ampun! Jangan kak! Jangan di terima" ujar ibunya dengan geram

"Tapi Thalia mau kerja gak mau ngebebanin mamah sama papah terus"

Radheva mendengar itu sangat kasihan kepada Thalia sebagai kakak ipar nya, ia mempunyai lowongan kerja untuk menjadi guru di pondoknya

"Kak Thalia S2? Sarjana pendidikan?" tanya Radheva

"Iya? Emangnya kenapa? jawab Thalia

"Kakak, mending jadi guru aja di ponpes abi umi nya aku"  kata Radheva

"Nah iya, mamah setuju!" sambung Iriana

"Papah juga setuju!" ujar Mirga
" Aku jugak setuju kak" Ucap Rafa

"Yaudah nanti aku hubungi umi dan abi dulu, kebetulan yang kosong itu guru sejarah islam" jawabnya

Thalia mengangguk kan kepalanya dan melanjutkan makan dengan hati yang tenang karna sudah

mendapatkan Job yang sesuai dengan Bidangnya

                             || • ||

Sasya masih tidak terima bahwa mantan pacarnya dimiliki oleh Anasera dia akan melalukan cara agar Anasera hancur lebur seperti ia pada waktu lampau.

Di Universitas Indonesia (UI) Sasya melihat Anasera juga sekolah disana dan ini adalah kesempatan emas untuk memperlancar rencana nya

Terlihat Anasera sedang sendirian membaca buku yang berjudul Kisah Ali dan Fatimah tiba tiba Sasya menghampiri dan menjambaknya

"Linora, kemana ya lama banget perasaan" ucap Anasera 

"Brak!" Suara Sasya melemparkan sampah ke hadapannya Anasera

"Heh! Elo ya tolol, gue masih gak terima kali Radheva lo milikin anjing!" Ucap Sasya

Sasya menjambak rambutnya dengan keras, sampai ada beberapa helai rambut yang ikut ketarik dan rontok

" Aaaa! Sakit lepasin rambut gue" ucap Anasera dengan rintihan kesakitan

"Biar tau rasa lo wanita tolol, murahan bajingan! " ujar Sasya lagi dan lagi

Saat Sasya menjambak Anasera, Linora pun melihatnya dan ia cepat cepat kenghampiri sahabatnya yang sedang disaikiti Sasya 

Linora menendang Sasya dari belakang dengan sangat keras hingga Sasya terjatuh

" Brak!" "Lo siapa jangan ikut campur ya monyet! Kamu sama murahannya dengan si Anasera ini" kata Sasya setelah di tendang oleh Linora

"Sini lo kalo berani jangan sama Anasera nih sama Gue! Gue video in juga lu sebarin ke kampus terutama ke Dosen pembingbing lo" ucap Linora

Linora segera mengeluarkan Handpone dan ia mengVideo Sasya si gadis jahat itu

"udah, kita pulang aja kepala ku pusing soalnya tadi di jambak kenceng banget " sambung Anasera dengan halis mengkerut akibat sakitnya

Lanjut 00.10! Yaa

10! Yaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bukan Santri [END]Where stories live. Discover now