(19) -di Rumah Gafa

Start from the beginning
                                    

"Kenapa tuh?" Tanya Alan.

"Biasalah, gak mood katanya."

Alan bersandar pada tembok depan kelas. "Waw, jadi kol dong?"

"Kal, kol, kal, kol! Makan tuh sayur kol!" Sahut Fahri dari belakang Gafandra.

"Kamu siapa ya pak?" Ejek Alan.

Fahri melotot. "Kamu nanya saya siapa? Saya ini presiden di negara ini! Panggil saja-"

"Juminten," potong Gafa. Alan akhirnya menyemburkan tawa yang membuat orang berlalu lalang gemas.

"Si, anjir. Gelud yuk fa!"

***


"Kapan mau nya?"

"Sekarang aja gak sih? Pulang sekolah nanti kita ke panti," sahut Gafa.

Alan mengangguk mantap. "Bener tuh, kan semua udah kita beli kemaren. Tinggal bawa aja buat adik-adik gue nanti di sana."

Andre meletakkan tabletnya. "Jangan sore nanti."

"Kenapa?" Tanya Dilan.

Andre memijit pelipisnya. "Geng sebelah bakal hadang kita, dia udah ngasih peringatan," jawabnya.

"Gila ya? Emang tuh panti punya mereka apa!" Aisha bangkit dari rebahannya di sofa.

"Kita tunggu waktu yang tepat aja," sahut Alvin. "Bisa bahaya kalau hari ini."

Gafa berdiri, dia juga sebenarnya merasa aneh dengan Geng sebelah-Tanduk itu. Ya, namanya saja sudah aneh, apalagi orangnya. Mereka sering sekali mencari masalah dengan Geng mereka.

"Sesekali di kasih pelajaran gak sih?" Tanya Gafa.

Mata Alan langsung berbinar cerah. "Setuju tuhh! Gue bakal maju paling depan kalau gini. Gimana menurut kalian?"

Andre mengangguk. "Kayaknya memang harus di kasih pelajaran."

Alvin menghela nafas. "Yaudah, siap-siap aja buat war lagi. Jangan nyerah sampe lawan nya cidera." Pemuda itu tersenyum miring.

Fahri mengangguk. "Gitu dong boss! Asekkk war lagi kita!"

Aisha menatap malas. "Gue juga punya dendam sama salah satu dari mereka. Awas aja, gue tendang anu nya!"

Andre yang mendengar itu mendekat kearah Aisha dan duduk di samping kekasih nya itu. Aisha hanya diam saja, dia lebih memilih abai dan fokus pada hp nya.

"Sha?" Panggil Andre. Anggota yang lain juga saling menyimak, mereka saling pandang satu sama lain, sampai si Fahri bersuara.

"Kalian masih marahan?"

"Siapa yang marahan?" Ketus Aisha.

Gafa mengkode agar keluar saja dan memberikan waktu untuk kedua pasangan itu menyelesaikan masalah mereka berdua. "Kita kan mau buka tebu gak sih?? Tadi kan babang Apin beli," katanya.

"Eh, iyaaa. Kita keluar dulu yukk!" Sahut Alan. Akhirnya mereka keluar, dan menyisakan keheningan di antara Arsen dan Aisha.

Aisha muak, dan dia ingin berdiri, tetapi tangannya di tarik oleh Andre. Membuat Aisha duduk kembali sambil menatap Andre geram.

"Kenapa sih?!"

"Maaf."

Aisha terdiam, dan mengalihkan pandanganya. "Gimana pun juga, lo ninggalin gue itu gak enak!"

Andre memegangi wajah Aisha agar menoleh padanya. Aisha hanya bisa pasrah. "Aku minta maaf, sayang. Aku terpaksa, dan sekarang aku pulang kan?"

Mata Aisha berkaca-kaca. "Kamu tau? Tiga bulan itu menurut aku lama!"

"Maaf." Andre menarik tubuh Aisha dan memeluk gadisnya. Dia mengusap-usap kepala Aisha lembut, dan menenangkan nya.

"Aku maafin, tapi jangan pergi lagi ya?"

Andre mengangguk dalam diam. "Iya, sayang. I love you," bisiknya.

"Love you too."

Di sisi lain, Fahri, dan Gafa sedang menintip di jendela. "Iri banget gue cok!" Bisik Fahri pada Gafa.

"Mangkanya jangan jomblo," sahut Gafa pelan.

"Kayak lo gak aja!"

Gafa tertawa pelan, dan menjauh dari jendela. "Gue mau langsung nikah," katanya.

"Buset, langsung satsetsatset."


Bersambung....

KLARIFIKASI AUTHOR

Haii para pembacaa.
Di sini author mau menjelaskan tentang pertanyaan kalian soal cerita saya ini.

🗣️: "kok karakter nya sama kayak novel yang itu ya?"

Kalian sebenarnya gak salah tebak sihhh, tapi... Kalian juga salah. Saya cuma buat referensi dari karakter dan alurnya sedikit buat Novel favoritnya Leoni. Cuma terinspirasi kok, gak lebih...

Kalau buat alur, gak sama kok.... Bisa kalian baca lebih teliti lagiii, plot nya beda. Sebenarnya aku udah nulis sampee chapter 20an, dan kalau kalian bacanya, pasti ada perbedaan yang sangat jauhh. Banyak plot twist juga di cerita sayaaaa.

Jadi buat kalian yang masih bertanya seperti di atas. Saya sudah memberikan klarifikasi, semoga kalian semua bisa mengerti yaaaa🙏 ini cerita Perpindahan jiwa/transmigrasi.

-Author

Change FateWhere stories live. Discover now