13. Takbiran

127 22 2
                                    

Tak terasa kini sudah sampai pada hari terakhir puasa. Paguyuban remas pentil beserta kakang, iwan, ojis dan ari tengah mempersiapkan alat alat yang akan digunakan untuk takbiran malam ini.

"Ini kita keliling kan?" Tanya chaeyoung memastikan.

"Yoee" jawab iwan yang tengah menggebuk gebuk drum kecil.

"Pake apaan kelilingnya?" Tanya dahyun.

"Mobil bak baba ai"  jawab tzuyu.

"Oke koh!" Dahyun menganggukan kepala nya sembari mengacungkan kedua jempolnya.

"Dugh! Dugh! Dugh!"

Suara tabuhan bedug terdengar dengan disusul suara adzan yang dikumandangkan haji faisal.

Paguyuban remas pentil beserta antek anteknya pun berbuka bersama di masjid komplek.

Malam hari tiba, kini semua nya sudah siap untuk berkeliling sembari takbiran.

Kokoh yang menyetir mobil bak merk mitsubisi itu dengan ditemani kakang dan iwan dikursi penumpang. Dahyun dibelakang dengan ember cat besar, jeongyeon dengan drum kecil, ojis dengan kicrikan dan chaeyoung, ari takbiran dengan mikrofon masing masing.

"Udah siap semua?" Tanya kokoh pada pasukan belakang.

"Udah koh! Let's go!!!" Semangat ojis.

Kokoh pun mengangguk dan mulai menyalakan mesin mobil, ketika ingin menginjak gas, suara teriakan momo membuat kokoh tak jadi menginjak gas.

"IKUT DONG!!!!" teriakan momo membuat semua nya menoleh, begitupun kakang dan iwan yang berada di dalam mobil.

"Aelah! Ngapain ikut sih?!" Jengkel jeongyeon ketika mata nya menangkap sosok nayeon dengan mata berbinarnya.

"Koh! Boleh ikut kan?" Jihyo bertanya.

"Eh... anu... coba tanya yang lain" jawab kokoh sambil melirik ke arah teman temannya.

"Boleh ya kita ikut" mohon sana.

"Mau ikutan keliling" mina.

"Mau ikut takbiran" airin.

"Mau ikutan cari angin" joya.

Mendengar itu membuat semua nya serempak menjawab boleh.

"Yessss bolehhh!!!" Senang nayeon.

"Kecuali elo" jeongyeon menunjuk nayeon.

"Apaan sih lo?! Sinting!" Nayeon memutar mata nya sebal.

Jeongyeon hanya berdecak sebal dengan bibir mengerucut seperti bebek.

Posisi berubah, tzuyu, jihyo dan momo berada didepan sedangkan sisa nya berada dibelakang.

Sana duduk disamping dahyun, airin dengan kakang, joya dengan iwan, dan jeongyeon, chaeyoung, ojis, ari berdiri ditengah tengah, sedangkan mina dan nayeon berdua dipojok mobil bak.

Chaeyoung memasang wajah cemberut karna mina menjaga jarak dengan dirinya.

"Gak boleh chaeyoung, bukan muhrim" ucap mina dengan lemah lembut.

Chaeyoung hanya bisa pasrah bergabung dengan duo jomblo ojis dan ari.

-

Mobil bak yang dikendarai tzuyu sudah jalan berkeliling komplek.

"Dugh!! Dugh!!! Dughh!!!!" Dahyun memukul ember cat dengan semangat membara.

"Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar." Suara chaeyoung menggelegar

"Allahu akbar wa lillah ilham." Dilanjut ari dengan senyum mengembang.

Ojis dan jeongyeon mengiringi tabuhan dari dahyun sesuai tempo.

Mereka berkeliling dengan riang gembira dengan sesekali celotehan dari paguyuban remas pentil membuat mereka semua tertawa.

ttd.
dubdub

Twice Ramadhan era [✔️]Where stories live. Discover now