Salsa Sibuk

4.1K 382 21
                                    

Rony membeli nasi Ayam untuk Dena, lalu membeli satu kotak martabak telur dan satu kotak martabak manis rasa coklat keju untuk Salsa, dia akan memberikannya di tempat kerja saja karna pasti Salsa tidak akan menolak, toh jika dia tidak mau makan nanti ada teman-temannya yang akan makan. Setelah semua pesanannya lengkap Rony segera masuk ke ruangan IGD, dia mengantarkan nasi dan air minum dulu pada Dena.

"Den lo makan dulu gih, ini gue beli nasi ayam"

Dena mencoba bangun, sepertinya kondisinya mulai membaik setelah di suntikkan obat tadi.

"Gimana Den, lo masih ngerasa sakit apa sekarang? Tanya Rony

"Udah lebih baik dari yang tadi, gue juga udah ga mual dan pusing lagi, ini juga udah keringetan sekarang badan gue"

"Yaudah lo makan gih"

"Bilangin makasih sama Salsa ya Ron"

"Iya nanti kita bilang ke dia barengan aja, sekarang lo makan aja dulu"

"Eh Ron si Salsa kenapa bisa jadi dokter Sih?" Tanya ajik

"Ya dia kuliah lah, belajar yang bener"

"Maksud gue gak gitu, hebat juga si Salsa udah kerja jadi dokter jadi dosen pulak"

"Iyaa dia hebat"

"Lo tau gak sih Ron tadi pas Lo pergi beli makan dia kan banyak pasien tu, si Salsa keren banget Ron langsung ngobatin pasiennya, kayak di film korea yang sering gue tonton, jadi suka gue sama si Salsa

"Lo ngapain muji-muji Salsa kayak gtu?" Rony kesal sekarang

"Lo berdua kalo mau ribut mending keluar deh dari sini, ini rumah sakit ya bukan kantor yang lo berdua bisa seenaknya debat" protes Dena yang terganggu dengan  perdebatan mereka

Rony dan Ajik langsung diam setelah di tegur Dena

"Itu martabak Lo mau kasih buat Salsa kan Ron ?" Tanya dena

Rony mengangguk

"Yaudah sana Lo kasih, daripada lo disini bareng sama Ajik ribut mulu bikin kepala gue tambah sakit"

Rony meninggalkan Ajik dan Dena, ia berjalan menuju station dokter dan perawat. Disana terlihat seorang dokter yang sedang menulis dan beberapa perawat di sebelahnya.

"Permisi" ucap Rony

"Iya pak ada yang bisa di bantu" Nana menyauti

"Ini ada makanan dari keluarga pasien, diterima yaa" Rony menyerahkan plastik yang berisi makanan yang kemudian diterima oleh Nana

"Terimakasih banyak ya pak"

"Sama-sama dok, oh iya dok saya boleh tanya?"

"Iya gimana pak?"

"Salsanya ada, mm-maksud saya dokter Mentari ada?"

"Oalah nyari Salsa toh, berarti ini mas..?"

"Rony, saya Rony temennya Salsa"

"Oalah ini toh mas Rony" Nana berkata sambil senyum-senyum "itu Salsa nya lagi konsul sama dokter spesialis mas, di tunggu saja paling sebentar lagi juga keluar" nana menunjukkan kepada Rony Ruangan tempat Salsa menelfon.

Ruangan itu terhalang oleh dinding kaca yang masih bisa dilihat dari luar. Disana tampak salsa yang sedang bicara lewat telfon sambil sesekali melihat map yang ada di depannya.

"Dokter Mentari konsul pasien yang mana ya dok? Tanya salah satu perawat pada nana

"Pasien bed 3, 5, 10 , konsul sama dokter Irza kayaknya"  jawab Nana

Seperti Seharusnya Where stories live. Discover now