Penjelasan Salsa

4.5K 417 25
                                    

"Saya sedang tidak bisa ngendaliin perasaan saya mas, kondisi kayak tadi buat saya seperti de javu, jadi saya milih untuk pergi dulu"

Kalimat pembuka penjelasan Salsa membuat Rony bingung.

"Maksud kamu gimana Sa? Maaf saya ga ngerti"

Salsa tersenyum "Sebelumnya saya berterimakasih mas sama semua kebaikannya mas Rony, maaf kalau kadang mas Rony harus berusaha sekali untuk itu, kenapa mas Rony baik sama saya?"

"Ya emang ga boleh sesama manusia saling bantu?"

"Jawab saya langsung mas, jangan pertanyaan di balas pertanyaan"

"Oke yang pertama awalnya mau berterimakasih sama kamu dulu, sejak ketemu di rumah sakit saya suka lihat kamu, saya coba deketin kamu sekalipun susah karna kamu cuek tapi keadaan kayak mendukung saya supaya bisa deket sama kamu, setelah tau gmna kamu beberapa hari saya suka sama kamu Sa"

Salsa sudah tau sebenarnya apa inti dari sikap Rony tanpa harus di jelaskan seperti itu, tapi dia tetap ingin laki-laki itu menjelaskan sendiri, ya meskipun dia tetap kaget dengan kata suka yang keluar dari ucapan Rony

"Terimakasih untuk kebaikannya mas Rony beberapa hari ini sama saya"

"Sa kamu sadar ga sih kalau saya suka sama kamu?"

"Sadar, karna saya tau arah dan tujuan mas Rony kemana makanya saya membalas sekedarnya saja, tp lama lama saya lihat mas Rony baik, mas Rony tulus sama saya jadi saya nyaman, saya coba untuk membuka diri, untuk tidak terlalu cuek, saya mau coba untuk cerita ke mas Rony"

"Dan sekarang kamu belum cerita apa-apa ke saya tapi malah kamu menghindar lagi Sa"

"Saya menghindar untuk nenangin perasaan saya sendiri mas, saat saya mau untuk memulai suka sama orang, tapi orang itu terlihat dekat sekali sama sahabatnya"

"Sa, dena itu cuma sahabat saya, saya anggep dia sama aja kayak saya anggep Ajik"

"Apa mba dena juga menganggap mas Rony kayak gitu?"

"Iyalah sa, dari dulu juga kami kerja bertiga ga ada apa-apa"

Salsa menghembuskan nafasnya, rasanya berat dia harus memulai penjelasan ini lagi.

"Saya pernah mas ada di kejadian seperti ini, dulu saya pernah dekat sekali dengan seseorang, orang itu yang di rumah sakit kemarin, dokter Irza.
Dulu saya baru-baru jadi dokter, dia sudah kerja di rumah sakit duluan, kita dekat dan merencanakan untuk menikah, sampai ada masalah kecil diantara kami dan tiba-tiba dia bilang mau menikah dengan orang lain, dia mau menikah dengan sahabatnya sendiri, kak Melisa.

Salsa mulai mendongakkkan kepalanya, dia berusaha supaya tidak menangis, padahal matanya sudah merah.

"Sa..." Rony memanggil perempuan di depannya pelan, dia mngerti sekarang ada apa dengan sikap Salsa.

"Sa.." salsa masih tidak bergeming

"Sa, lihat saya"

Salsa menghapus air matanya, dia menunduk, memejamkan matanya sejenak, lalu menatap Rony

"Sa saya ga tau bagaimana sedihnya kamu, tapi saya mau dan saya akan berusaha jadi nyari hal yang buat kamu ga akan sedih lagi. Ga semua orang itu sama Sa, saya bukan Irza dan saya tidak akan menyia-nyiakan jika dikasi kesempatan untuk bisa sama kamu"

"Tapi saya ga mau mas karna saya pertemanannya mas Rony jadi ga baik"

"Sa soal Dena lagi? Dena cuma sahabat saya sa ga lebih. Kalau saya memang suka sama dia sudah dari dulu saya deketin"

Seperti Seharusnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang